Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Tambang Bakan

Pemkab Siapkan WPR di Bakan, Sekda Minta Warga Tidak Naik Lagi ke Lokasi Tambang

"Kita sudah bernegosiasi dengan PT JRBM dan mereka sudah setuju menciutkan wilayah untuk diperuntukkan bagi WPR," kata Sekda Bolmong Tahlis Gallang.

Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Maickel Karundeng
artur rompis/tribun manado
Pemkab Siapkan WPR di Bakan, Sekda Minta Warga Tidak Naik Lagi ke Lokasi Tambang 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Pemkab Bolmong menjanjikan pembentukan wilayah pertambangan rakyat (WPR) di Desa Bakan sebagai solusi dari permasalahan di sana.

"Kita sudah bernegosiasi dengan PT JRBM dan mereka sudah setuju menciutkan wilayah untuk diperuntukkan bagi WPR," kata Sekda Bolmong Tahlis Gallang.

Kapan WPR terbentuk, ungkap dia, tergantung dari pihak JRBM.

Sejauh ini belum ada tindaklanjut JRBM terhadap pertemuan dengan Pemkab Bolmong.

"Kita masih menanti," kata dia.

Dikatakan Tahlis, kasus kecelakaan tambang terbaru di Bakan terjadi gara gara warga nekat naik ke lokasi tambang.

Sejumlah warga memanfaatkan saat penjagaan longgar.

BERITA POPULER:

> Bahaya, Jangan Mandi di Waktu Ini, Berisiko Mengalami Kematian Mendadak

> Istri Pendeta Ditemukan Tewas Mengenaskan, Tangan Terikat & Mulut Dibekap, Dipicu karena Hal Ini

> Polisi Kejar Pelaku Tabrak Lari yang Mengakibatkan Jemry Marten Luther Meninggal Dunia 

Ia mengimbau warga untuk tidak lagi naik ke lokasi tambang.

"Saya minta warga untuk tidak lagi naik ke lokasi tambang karena sangat berbahaya," kata dia.

Penelusuran Tribun Manado, ada dua belas petambang yang naik ke lokasi tambang pada malam nahas itu.

Mereka masuk lewat jalan tikus.

Penjagaan malam juga sudah tak terlalu ketat.

Apes menimpa Candra Sabir alias Ang (33) dan Suhendri Anggol alias Su (41).

Keduanya tertimpa material batuan dan pasir saat sedang menggali.

Dua korban bukan warga Bakan. Tapi Desa Toruakat yang berada di Dumoga.

Kapolres Kotamobagu AKBP Gani Siahaan kepada Tribun Manado via ponsel mengatakan, warga main kucing - kucingan dengan aparat.

"Kami sudah maksimal dalam melakukan penjagaan, tapi banyak warga masuk lokasi tambang lewat jalan tikus, bahkan ada yang masuk pada subuh hari," kata dia.

Menurut Kapolres, aparatnya memiliki keterbatasan hingga tidak mungkin menjaga seluruh jalan tikus di lokasi tambang tersebut.

Dirinya menjanjikan pengamanan lebih ketat.

"Kita akan ketatkan penjagaan," kata dia.

Diketahui, Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI) maut di Desa Bakan, Kecamatan Lolayan, Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) kembali memakan korban jiwa, Minggu (29/07) tadi malam.

Dari data yang dihimpun Tribum Manado dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bolmong, korban bernama Candra Sabir alias Ang (33) dan Suhendri Anggol alias Su (41) dari Desa Toruakat.

Abdul Muin Paputungan Kasie Tanggap Darurat BPBD Bolmong membenarkan peristiwa tersebut.

"Namun untuk bagaimana kronologinya masih kami telusuri," kata dia kepada Tribun Manado via telepon Senin (29/7/2019).

Kepala Desa Bakan, Hasanudin Mokodompit menyatakan, kejadian tersebut terjadi Minggu pukul 11 siang.

Ia sendiri hanya dilapori karena sibuk mengurus mahasiswa KKT. (art)

KABAR SELEBRITIS:

> Tersinggung Ucapan Billy Syahputra, Tessa Mariska Ngamuk, Singgung Almarhum Olga?

> FAKTA Baru Kasus Narkoba Nunung Srimulat, Oknum Petugas Lapas Bakal Diperiksa

> Momen Haru Ayah Cut Meyriska Cium Kening Roger Danuarta, Berikut 5 Fakta Lamaran Mereka

Follow Instagram Tribun Manado:

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved