Berita Nasional
Sandiaga Uno Dianggap Istimewa, PDIP Buka Pintu, Dibandingkan dengan Ahok
Sandiaga Uno dianggap istimewa oleh Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Eva Kusuma Sundari.
Sebelumnya, mantan calon wakil presiden Sandiaga Uno tertawa ketika ditanya kemungkinan kembali ke Partai Gerindra, atau bergabung dengan partai lain pasca-Pilpres 2019.
Baca: SBY Peluk Sandiaga Uno di Acara Peringatan 40 Hari Meninggalnya Ani Yudhoyono
Sandiaga Uno sempat menjadi wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, sebelum kemudian memutuskan keluar karena mencalonkan diri sebagai cawapres.
Sandiaga Uno mengaku sudah menyampaikan keinginannya membantu Prabowo Subianto seusai Pilpres 2019.
"Saya dari kemarin sudah sampaikan langsung ke Pak Prabowo bahwa saya ingin membantu Pak Prabowo," ujar Sandiaga Uno setelah diskusi bersama kelompok milenial di Jalan Raden Saleh, Jakarta Pusat, Minggu (14/7/2019).
Sandiaga Uno mengaku ingin membantu Prabowo Subianto secara pribadi.
Namun, apakah nanti bantuannya tersebut harus disalurkan melalui jalur kepartaian atau tidak, semua tergantung keputusan Prabowo Subianto.
"Dalam kapasitas pribadi, terserah beliau (Prabowo), beliau yang akan memutuskan," katanya.
Sandiaga Uno juga satu panggung bersama inisiator Ormas Gerakan Arah Baru Indonesia (Garbi) Anis Matta.
Setelah acara, Sandiaga Uno enggan menjawab lugas ketika ditanya kemungkinan bergabung dengan Garbi yang akan bertransformasi dari ormas menjadi partai politik.
Ia hanya mengatakan ingin jeda dahulu berbicara politik.
"Jadi menjawab tadi (Garbi) kita jeda bicara politik dulu. Kita fokus kepada hal-hal yang kita hadapi sekarang, yaitu masalah utama, yaitu masalah ekonomi," tutur Sandiaga Uno.
Baca: Ini Kata Sekjen soal Gosip Bos Gojek Nadiem Makarim Jadi Petinggi PDIP dan Bakal Jadi Menteri
Ia mengaku tidak mau terjebak pada siklus pesta demokrasi lima tahunan.
Ia belum mau berbicara mengenai kesiapan menuju 2024, karena tahun 2019 saja belum berakhir.
"Jadi saya ingatkan, kita bicara hal-hal yang ada di depan mata kita sekarang."
"Masalah utama yang dihadapi bangsa ini adalah ekonomi, khususnya mengenai harga-harga bahan pokok."