Kesehatan
Vape Sama Berbahayanya Seperti Rokok, Rasanya Membawa Karsinogen
Namun, dengan cepat rokok elektronik justru menjadi alat untuk mengenalkan nikotin pada semua generasi.
TRIBUNAMADO.CO.ID - Rokok elektrik jadi tren dalam beberapa tahun terakhir. Penggunanya pun tumbuh.
Tak hanya orang dewasa, pengguna di kalangan remaja pun kian banyak saja. Mereka menyebutnya vaping atau juuling.
Rokok elektrik awalnya dipasarkan sebagai alternatif yang lebih baik ketimbang rokok tradisional.
Namun, dengan cepat rokok elektronik justru menjadi alat untuk mengenalkan nikotin pada semua generasi.
Bisnis besar
Menurut CNBC, JUUL yang merupakan salah satu pemimpin pasar, mengalami pertumbuhan lebih dari 800% pada tahun 2018.
BERITA TERPOPULER :
Baca: Jokowi Kaget Dengar Jumlah Usulan Menteri dari Hanura
Baca: Pemuda Terpikat & Setubuhi Ibu Muda yang Sementara Menyusui, Lakukan Saat Suami Keluar Rumah
Baca: Novel Beber Alasan Tak Sebut Nama Jendral Polisi: Ini Tidak akan Diungkap
Follow Instagram Tribun Manado
JUUL bahkan telah semakin popular di kalangan remaja, ukuran dan tampilan JUUL yang seperti USB membuatnya bisa digunakan secara diam-diam.
Meski dipasarkan untuk remaja dan dewasa, JUUL menghadirkan berbagai rasa yang disukai anak-anak, seperti rasa buah-buahan dan crème brule.
Bukan untuk anak-anak
Dr Laura Neustater, seorang dokter anak yang berbasis di Fort Lauderdale mengatakan, orang dewasa yang beralih dari rokok ke tembakau yang tidak mudah terbakar, seringkali dipuji.
Tindakan mereka dianggap banyak orang lebih sehat.
“Pujian ini sayangnya membuat pemakai JUUL merasa aman. Padahal tidak.
"Pengguna tetap masih terpapar nikotin, yang mana dapat menyebabkan ketergantungan dan konsekuensi kesehatan jangka panjang,” jelas Neustater.
Rokok elektrik bebas tembakau, tetap mengandung nikotin, yaitu zat yang sangat membuat ketaguhan.
Pusat Penelitian Kesehatan Nasional mengklaim kandungan nikotin JUUL hampir dua kali lebih tinggi dari rokok elektrik lainnya.
Ini berarti kandungan nikotin dalam satu buah JUUL setara dengan satu bungkus rokok.
Baca: Dibeli Ratusan Juta Euro Oleh Real Madrid, Gareth Bale Malah Ditawar Murah Sama Klub China
Baca: Setelah LMI, Barisan Solidaritas Muslim Juga Ikut Mendukung Pemecahan 3 Rekor Dunia Oleh WASI
Bukan hanya nikotin yang berbahaya.
Pilihan rasa yang menarik yang ditambahkan ke dalam rokok elektrik – untuk menarik perhatian remaja, membawa lapisan karsinogen tambahan.
Menurut The American Cancer Society, beberapa perasa bahkan mengandung diacetyl, yaitu zat yang dikaitkan dengan bronchiolitis obliterans, penyakit paru-paru yang serius.
Pemakaian JUUL dan produk serupa sangat berbahaya bagi remaja, karena bisa emnyebabkan masalah pernapasan kronis.
“Sebagai seorang dokter anak, saya melihat remaja setiap hari. Saya bahkan tidak lagi terkejut melihat remaja yang batuk kronis karena vape,” kata Neustater.
Neustater menyarankan orangtua untuk berbicara dengan anak-anak mereka tentang efek jangka panjang vaping, termasuk penjelasan bahwa penggunaan nikotin dalam bentuk apapun akan berisiko menyebabkan batuk kronis.
“Satu hal lagi, jangan percaya mitos yang menyebutkan nikotin terkait dengan penurunan berat badan,” lanjutnya.
Pemakaian JUUL seakan melahirkan generasi baru pecandu nikotin, yang sayangnya tentu saja akan berisiko mengalami penyakit terkait nikotin.
Neustater menyarankan untuk menyampaikan pesan pada anak-anak mereka agar menghindari nikotin.
Satu di antaranya adalah semua orangtua harus mempraktikkan apa yang mereka sampaikan pada anak-anaknya.
Termasuk berhenti menggunakan nikotin juga – jika orangtua adalah perokok.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Vape Berbahaya untuk Remaja, Orangtua Harus Waspada
Baca: Dua Mobil dan Satu Sepeda Motor Terlibat Kecelakaan di Tinoor, Begini Kondisi dan Ini Identitasnya
Baca: Uang Puluhan Juta Raib, Perempuan Ini Lapor Polisi, Setelah Dicek Terekam CCTV ATM Dikuras Pacar
TONTON JUTA :
Baca: Peringatan Sebelum Serangan Jantung dapat Terlihat dari 8 Gejala Ini Pada Tubuh, Cek Selengkapnya
Baca: Ivana Kuron - Ingin Kejati Profesional Menyelesaikan Kasus Korupsi