Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Gunung Meletus

Sejarah Meletusnya Gunung Tangkubanparahu, Erupsi Terakhir 2013, Kini Meletus Lagi 

Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 38 milimeter dan durasi ± 5 menit 30 detik.

Editor: Aldi Ponge
Istimewa
Gunung Takubanparahu erupsi Jumat (26/7/2019). 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Gunung Tangkubanparahu di Kabupaten Bandung Barat meletus pada Jumat (26/7/2019).

Kolom abu teramati setinggi sekitar 200 meter di atas puncak (± 2.284 m di atas permukaan laut).

Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah timur laut dan selatan.

Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 38 milimeter dan durasi ± 5 menit 30 detik.

Berdasarkan rilis informasi yang diterima Tribuncirebon.com dari KESDM, Badan Geologi, PVMBG, saat ini Gunung Tangkuban Parahu berada pada status level I (normal),

Gunung Tangkubanparahu merupakan gunung yang memiliki cerita legenda dibaliknya.

Ya, legenda Sangkuriang yang dipercaya oleh sebagian orang di wilayah Bandung Raya sebagai awal mulanya terbentuknya gunung yang berada di wilayah Bandung Barat tersebut.

Gunung Tangkubanparahu ini berdasarkan penelitian seorang peneliti bernama Van Bemmelen (1934) terbentuk setelah meletusnya Gunung Sunda Purba sekitar 50 ribu tahun lalu.

Dari situlah kemudian menyisakan lubang yang cukup dalam dengan diameter 5-10 kilometer.

Lubang menganga bekas letusan tersebut di beri nama kaldera sunda.

Di dalam kaldera sunda inilah terbentuk gunung baru, yaitu Tangkubanparahu.

Gunung Tangkubanparahu sempat meletus pada 1910, memang dalam sejarah gunung ini beberapa kali mengalami erupsi.

Baca: ZODIAK Hari Ini Jumat 26 Juli 2019, Cancer Punya Perilaku Aneh Tidak Akan Cocok Dengan Banyak Orang

Baca: Siswi SD Rela Dijual Tantenya, Uangnya untuk Biaya Daftar Sekolah

Baca: Dipertemukan dengan Ariel NOAH, Luna Maya Tersipu Malu: Gue Hajar Ya Lu yang Nggak Mau Deket-deket

 

Follow akun instagram Tribun Manado:

Baca: Kaesang Dituding Bohong Bisa Beli Mobil Miliaran, Chef Arnold Malah Pajang Arloji Harga Fantastis

Baca: Novel Beber Alasan Tak Sebut Nama Jendral Polisi: Ini Tidak akan Diungkap

Baca: Pemuda Terpikat & Setubuhi Ibu Muda yang Sementara Menyusui, Lakukan Saat Suami Keluar Rumah

Like Facebook Tribun Manado:

Baca: Peringatan Sebelum Serangan Jantung dapat Terlihat dari 8 Gejala Ini Pada Tubuh, Cek Selengkapnya

Baca: Polisi dan TNI Temui Ibu dan Anak yang Bangun Tenda di Tengah Hutan karena Dapat Bisikan Gaib

Baca: Makna Prananda Ikut Temui Prabowo Menurut Pengamat, PDIP Nilai Gerindra Lebih Menguntungkan

Berikut data yang berhasil dihimpun Tribuncirebon.com dari berbagai sumber tentang aktivitas meletusnya Gunung Tangkubanparahu:

1. Tahun 1829: Letusan berupa abu dan batu dari Kawah Ratu dan Domas.
2. Tahun 1846: Terjadi peningkatan kegiatan.
3. Tahun 1896: Terbentuk fumarol baru di sebelah utara Kawah Badak dari Kawah Ratu.
4. Tahun 1910: Kolom asam membumbung setinggi 2 Km di atas dinding kawah, letusan berasal dari Kawah Ratu.
5. Tahun 1926: Letusan freatik di Kawah Ratu membentuk lubang Ecoma.
6. Tahun 1935: Lapangan fumarol baru disebut Badak terbentuk, 150 m ke arah selatan baratdaya dari Kawah Ratu
7. Tahun 1952: Letusan abu didahului oleh letusan hidrotermal freatik
8. Tahun 1957: Letusan freatik di Kawah Ratu, terbentuk lubang kawah baru
9. Tahun 1961: Terjadi letusan freatik Gunung api Tangkuban Perahu
10. Tahun 1965: Terjadi letusan freatik Gunung api Tangkuban Perahu

Halaman
123
Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved