Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Bisnis dan Keuangan

Ini Alasannya Kenapa Hong Kong Bisa Jadi Pasar Potensial Komoditas Asal Sulut

Hong Kong adalah pasar potensial bagi produk perikanan, holtikultura ataupun komoditas lainnya dari Sulut

Penulis: Fernando_Lumowa | Editor: David_Kusuma
Tribun Manado / Fernando Lumowa
Kin-wai Law, Direktur Jenderal Kantor Ekonomi Perdagangan Hong Kong (kiri) didampingi Ricky Cheng, Deputi Direktur HKETO menjelaskan peluang bisnis antara Hong Kong dan Sulut di Four Points by Sheraton Manado, Jumat (26/07/2019). 

Ini Alasannya Kenapa Hong Kong Bisa Jadi Pasar Potensial Komoditas Asal Sulut

TRIBUNMANADO.CO.ID - Hong Kong adalah pasar potensial bagi produk perikanan, holtikultura ataupun komoditas lainnya dari Sulut.

Kin-wai Law, Direktur Jenderal Kantor Ekonomi Perdagangan Hong Kong (Hong Kong Economic and Trade Office/HKETO) menjelaskan, potensi pasar terbuka lebar di 'Greater Bay Area'.

Area dimaksud meliputi wilayah selatan daratan utama Tiongkok. Area yang terdiri dari sembilan kota dan berpusat di Guandong memiliki populasi 70 juta lebih.

Lebih dari separuh populasi adalah golongan kelas menengah ke atas. Total PDRB 'Greater Bay Area' ini bahkan setara milik Korea Selatan.

Berita Populer:

> Recky Langi: Saya tak Pernah Daftar Polisi

> Daftar Gaji PNS, Bupati, Wali Kota, Gubernur, Anggota DPR, Kepala Lembaga, hingga Presiden

> Polisi Habisi Nyawa Sesama Anggota dengan 7 Tembakan, Senjata Ini yang Digunakannya

"Ini pasar besar bagi produk high end dan yang masih sangat terbuka ialah hasil perikanan, sayuran dan hasil alam lainnya," kata Law kepada media di Four Points by Sheraton Manado, Jumat (26/07/2019).

Tingkat konsumsi masyarakat di area ini yang sangat besar tentu jadi pasar potensial bagi produk asal Sulut.

"Tentu seafood, sayuran, makanan dan komoditas lainnya yang berkualitas," katanya.

Subscribe Youtube Tribun Manado:

Kedatangan delegasi Kantor Ekonomi Perdagangan Hong Kong ke Manado dalam rangka mencari informasi spesifik peluang kerja sama investasi dan perdagangan.

"Ini wujud dari perjanjian bilateral yang sudah disepakati Pemerintah Hong Kong dan ASEAN," jelas Law.

Hong Kong memandang ASEAN--apalagi Indonesia--sebagai mitra bilateral yang penting.

Selain peluang investasi dan perdagangan, HKETO juga menjajaki dibukanya kerja sama peningkatan capacity building.

"Kami punya program pertukaran pelajar. Ini sangat baik karena semua universitas di Hong Kong relatif sedikit tapi bertaraf internasional," jelasnya.

Hong Kong adalah regional khusus di bawah Republik Rakyat Tiongkok dengan sistem pemerintahan khusus yang disebut 'one country two systems'.

Kabar Artis

> Dipertemukan dengan Ariel NOAH, Luna Maya Tersipu Malu: Gue Hajar Ya Lu yang Nggak Mau Deket-deket

> Ngelawak di Penjara tak Sampai Bikin Nunung Ngompol, Perasaan Sule Campur Aduk : Dia Ketawa Sih

> ROMANTIS Roger Danuarta Lamar Cut Meyriska: I Love You So Much, Will You Marry Me?

Daerah otonomi khusus ini dipimpin seorang Chief Executive yang dijabat Carrie Lam.

Model kerja sama yang dijajaki ini sebelumnya telah diatur dalam Free Trade Agreement antara Hong Kong dan ASEAN.

Perjanjian yang telah beberapa kali diratifikasi ini bertujuan mengurangi hambatan-hambatan investasi. Termasuk kepastian soal pajak, transparansi perizinan dan keberlangsungan kerja sama.

Follow Instagram Tribun Manado:

Dalam kunjungan ke Sulut, Law dan jajaran menemui sejumlah pihak. Mulai dari Wakil Gubernur Sulut Steven Kandouw, Rektor Universitas Sam Ratulangi Manado, Kadin Sulut, Apindo, Iwapi dan pihak-pihak terkait lainnya.

Pelaku usaha di Sulut yang tertarik untuk berinvestasi ke Hong Kong bisa mendapatkan informasi melalui situs https://www.investhk.gov.hk.(ndo)

Kabar Sulut United:

> Di Balik Laga Sulut United Vs PSBS Biak, Andre Karudeng: Pulang Kampung

> Full Time: Sulut United Ditahan Imbang PSBS Biak di Stadion Klabat, Skor Akhir 2-2

> Sulut United Ditahan Imbang PSBS Biak, Herkis Bilang Eksel Cs Kurang Beruntung

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved