Sulawesi Utara
Hong Kong Lirik Sulut, Jajaki Kerja Sama Investasi dan Perdagangan
Pemerintah Hong Kong tertarik menjalin kerja sama dagang dan investasi.
Penulis: Fernando_Lumowa | Editor: Alexander Pattyranie
"Pelaku usaha di Sulut seyogyanya memanfaatkan peluang ini," ujarnya.
Baca: Pacu Investasi dan Pariwisata Sulut Olly Sabet Dua Penghargaan Sekaligus
Bagi pelaku usaha di Sulut yang tertarik berinvestasi ke Hong Kong atau baru sebatas mencari.
Begitu juga sebaliknya, Hong Kong melihat bisa menawarkan jasa konsultan konstruksi, akuntan dan lain-lain. Hong Kong punya tenaga
HKETO siap memfasilitasi pertukaran tenaga profesional di berbagai bidang.
"Kami melihat pembangunan di Manado sedang pesat. Kami bisa membantu lewat konsultasi dan asistensi di berbagai bidang," katanya.
Kata Law, Hong Kong adalah pintu masuk investasi ke Tiongkok.
Rata-rata perusahaan multinasional membangun 'brand recognition' dulu di Hong Kong baru kemudian masuk ke China daratan.
Saat ini ada 10 ribu kantor perusahaan asing di Hong Kong. Ada yang 'headquarter' atau kantor regional.
"Hong Kong ini show window China," ujarnya.
Model kerja sama B2B yang sedang dijajaki dengan Sulut sebelumnya sudah diterapkan di Batam, Kepri; Jakarta dan beberapa kota lain di Indonesia. Khusus Indonesia timur, Manado adalah yang pertama.
"Intinya, semua peluang terbuka. Tentu dua daerah harus bisa melihat mana yang menguntungkan.
Baca: Kali Pertama, Pria Hongkong Terinfeksi Strain Hepatitis E Tikus
"Ada aktivitas ekonominya, ada arus barang dan orang," katanya.
Model kerja sama yang dijajaki ini sebelumnya telah diatur dalam Free Trade Agreement antara Hong Kong dan ASEAN.
Perjanjian yang telah beberapa kali diratifikasi ini bertujuan mengurangi hambatan-hambatan investasi.
Termasuk kepastian soal pajak, transparansi perizinan dan keberlangsungan kerja sama.