Tentara KNIL
26 Juli 1950 Pasukan KNIL Dibubarkan di Jakarta dan Mantan Tentara KNIL Diperbolehkan Gabung APRIS
Tentara KNIL ternyata dibubarkan pada 26 Juli 1950 atau tanggal sekarang 26 Juli 2019.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Konenkelijke Nederlands India Leger (KNIL) atau tentara Kerajaan Belanda adalah pasukan Belanda yang pernah berperang di Indonesia.
Bahkan Tentara KNIL sempat berperang melawan Jepang yang tengah menggempur Indonesia.
Tentara KNIL ternyata dibubarkan pada 26 Juli 1950 atau tanggal sekarang 26 Juli 2019.
Melalui pemberitaan Kompas, 26 Juli 1970, menyebutkan, pembubaran dilakukan di rumah Komisaris Tinggi Belanda Dr. H. Hirschfield di Jakarta.
Adapun proses pembubaran ditandai dengan pidato dari Komanda KNIL, Dir Cornelis Buuman van Vreeden kepada Angkatan perang Republik Indonesia APRIS yang kini dikenal dengan nama Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Para bekas tentara KNIL kemudian diperbolehkan untuk bergabung dengan kelompok militer Indonesia.
Menurut Harian Kompas, 23 Juli 1983, berdasarkan keputusan Konferensi Meja Bundar (KMB) bekas tentara KNIL diperbolehkan bergabung dengan Angkatan Perang Republik Indonesia (APRIS).
Baca: ZODIAK Hari Ini Jumat 26 Juli 2019, Cancer Punya Perilaku Aneh Tidak Akan Cocok Dengan Banyak Orang
Baca: Siswi SD Rela Dijual Tantenya, Uangnya untuk Biaya Daftar Sekolah
Baca: Dipertemukan dengan Ariel NOAH, Luna Maya Tersipu Malu: Gue Hajar Ya Lu yang Nggak Mau Deket-deket
Langganan Berita Pilihan Tribun Manado di Whatsapp
Klik Tautan Ini untuk mendaftar >>> https://bit.ly/2L4V6kr
Tak hanya itu, mereka juga berhak memperoleh kenaikan pangkat. Harian Kompas, 5 Oktober 1994, menuliskan, sebelum dibubarkan, KNIL menyerahkan pangkalan besar mereka ke Indonesia.
Pada 15 Januari 1950, tentara KNIL menyerahkan General Head Quarter kepada Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) di Markas Besar Angkatan Darat (MBAD).
Penyerahan dilakukan secara resmi oleh Letjen Boerman van Vreiden kepada KSAD, dengan dihadiri oleh Komisaris Tinggi Belanda serta Panglima AK Belanda, Laks, Vingke.
Acara ini juga dihadiri oleh pimpinan ABRI, KSAP Simatupang, KSAL Subiyakto, dan KSAU Suryadarma.
Pada sore harinya, Boerman membawa panji KNIL ke pesawat KLM kembali ke Belanda.
Oleh karena itu, dengan adanya penyerahan tersebut, berakhirlah pendudukan KNIL di Indonesia.
Meski telah dibubarkan, sejumlah serdadu Ambon dan Manado dari KNIL yang pindah memasuki dinas Koninklijke Landmacht (KL) melakukan pemberontakan di Makassar.