Informasi Kesehatan
Nunung Konsumsi Narkoba Untuk Atasi Gangguan Psikosomatis, Ini Gejala, Penyebab dan Cara Mengatasi
Gangguan psikosomatis adalah penyakit yang melibatkan pikiran dan tubuh, di mana pikiran memengaruhi tubuh hingga penyakit muncul
Penulis: Reporter Online | Editor: Gryfid Talumedun
TRIBUNMANADO.CO.ID - Pelawak Tri Retno Prayudati alias Nunung mengaku menderita depresi atau gangguan psikosomatik
Gangguan psikosomatik ini baru diakui oleh Nunung ketikaa ditanya soal tes darah.
Nunung mengaku sudah mengenal narkoba sejak 20 tahun silam
Selama 20 tahun itu, Nunung mengaku sempat berhenti dan bersih dari narkoba
Stres merupakan hal lumrah yang terjadi pada setiap orang termasuk Nunung.
Namun, hati-hati jika stres dibiarkan karena bisa menimbulkan berbagai gangguan kesehatan, termasuk gangguan psikosomatis.
Penyakit pun bisa bermunculan atau bahkan memperparah gejala atau keluhan fisik tertentu, seperti nyeri.
Apa itu psikosomatis? psikosomatis adalah gangguan psikis yang bisa menyebabkan gangguan fisik. Dalam dunia medis, penyakit psikomatis disebabkan karena ada pikiran negatif atau masalah emosi seperti stres, depresi, kecewa dan masalah lainnya.
Baca: Pertemuan Surya Paloh Cs Gagalkan Jokowi Ikut Makan Siang Bareng Megawati dan Prabowo Subianto
Baca: MENGENAL Brigjen Polisi Roycke Langie, Jenderal Asli Manado yang 18 Kali Pegang Jabatan Strategis
Baca: Hotman Paris Unggah Foto Dirinya dengan Atta Halilintar, Captionnya Nyinggung Siapa Ya?
Follow Facebook Tribun Manado:
Psikosomatis terdiri dari dua kata, pikiran (psyche) dan tubuh (soma).
Gangguan psikosomatis adalah penyakit yang melibatkan pikiran dan tubuh, di mana pikiran memengaruhi tubuh hingga penyakit muncul atau menjadi bertambah parah.
Istilah gangguan psikosomatis digunakan untuk menyatakan keluhan fisik yang diduga disebabkan atau diperparah oleh faktor psikis atau mental, seperti stres dan rasa cemas.
Ini terjadi sedemikian rupa sehingga fungsi fisiologis tubuh dipengaruhi oleh ketegangan psikologis yang menyebabkan penyakit atau memperburuk penyakit yang sudah ada sebelumnya dalam diri seseorang.
Gejala Psikosomatis yang Paling Umumnya perlu diketahui bahwa pikiran dapat menyebabkan gejala fisik.
Sebagai contoh, ketika seseorang takut atau cemas, hal itu dapat memacu detak jantung yang cepat, jantung berdebar, merasa sakit, gemetar (tremor), berkeringat, mulut kering, sakit dada, dan sakit kepala.
Gejala-gejala fisik tersebut melalui saraf otak mengirim impuls tersebut ke berbagai bagian tubuh, dan pelepasan adrenalin ke dalam aliran darah.
Berikut ini beberapa gejala psikomatis yang umum dan sering muncul:
1. Sakit perut
Kehilangan nafsu makan, mual, diare ataupun muntah menjadi ciri-ciri yang umum diderita penderita psikosomatis.
Kebanyakan mengalami rasa sakit pada perut bagian atas, tetapi jika diperiksakan ke dokter, tidak ditemukan masalah serius.
2. Sakit kepala
Saat seseorang mengalami kecemasan, biasanya akan berdampak pada sisi emosional dan fisik.
Hal ini mengakibatkan sakit kepala yang berulang-ulang.
Baca: Jadwal & Link Live Streaming Japan Open 2019 Kamis (25/7) Ada Jonatan, Ginting dan Marcus/Kevin Main
Baca: Jadwal Lengkap Piala AFF U-15 Laga Timnas Indonesia, Garuda Muda Tantang Vietnam di Laga Perdana
Baca: Siap Dilepas Tottenham Hotspur, Man United Kumpulkan Informasi Tentang Christian Eriksen
FOLLOW INSTAGRAM TRIBUN MANADO
3. Kepanikan
Seseorang yang mengalami kecemasan dan kepanikan akan mengalami berbagai gejala psikosomatis yang kompleks, misalnya kesulitan bernapas, jantung berdegup kencang, nyeri dada, pusing dan berkeringat.
Orang dengan gangguan panik ini dapat berpotensi mengalami agoraphobia, yaitu ketakutan ke tempat ramai karena tidak nyaman dengan serangan kepanikan.
4. Kelelahan
Tekanan yang kuat akan membuat seseorang mengalami kelelahan yang luar biasa.
Ini akan mengakibatkan seseorang sulit konsentrasi, mudah mengantuk dan pelupa.
Penyebab Psikosomatis
Penyebab penyakit psikosomatis tidak diketahui dengan pasti. Sebuah studi mengungkapkan bahwa gangguan fisik yang terkait dengan tekanan mental disebabkan oleh hiperaktif impuls saraf yang dikirim dari otak ke bagian lain dari tubuh, kemudian menyebabkan sekresi adrenalin ke dalam darah–sehingga menimbulkan kecemasan. Kondisi ini dapat dipicu oleh berbagai faktor:
1. Genetika
Beberapa penelitian menyatakan bahwa penyimpangan genetik yang aneh pada individu dapat berubah menjadi penyebab langsung untuk penyakit psikosomatis.
2. Kondisi biologis yang tidak teratur
Perubahan metabolisme glukosa, kadar asam amino dalam serum, ternyata bisa menyebabkan penyakit psikosomatis.
3. Pengaruh stres
Orang yang mengalami peristiwa stres seperti trauma, pelecehan, sakit menahun, ketakutan, depresi, marah, bersalah, tidak aman, dan situasi sulit lainnya juga rentan terhadap gangguan psikosomatis.
4. Keadaan keluarga
Tidak adanya orang tua, perilaku orang tua terhadap anak, dan tidak terciptanya hubungan yang baik dikeluarga juga merupakan asal mula dari gangguan psikosomatik.
Cara Mengatasi Penyakit Psikosomatis
Pada dasarnya gangguan psikosomatis adalah rasa cemas dan depresi.
Munculnya psikosomatis ditandai dengan gangguan pada sistem organ yang dipengaruhi oleh sistem saraf otonom.
Mereka yang menderita psikosomatis akan menemukan bahwa rasa sakit yang dialaminya tidak terkait dengan penyakit tertentu.
Kenapa hal ini bisa terjadi? Karena psikosomatis adalah keluhan fisik yang yang didasari adanya proses psikologis terkait mekanisme adaptasi stres di sistem otak terutama di sistem aksis hipotalamus-pituitary adrenal dan hipotalamus.
Setiap penyakit memiliki pengobatannya sendiri. Pada kasus penyakit psikosomatis hal itu bisa di atasi dengan beberapa cara.
Baca: Di Balik Laga Sulut United Vs PSBS Biak, Andre Karudeng: Pulang Kampung
Baca: Empat Handphone Harga 1 Hingga 4 Jutaan Ini Punya Fitur NFC, Bisa Digunakan untuk Pembayaran Digital
Baca: Jelang Manado Fiesta, Aryaduta Hotel Siapkan 200 Kamar, Selalu Berikan Pelayanan dan Kenyamanan
Berikut adalah pengobatan untuk gangguan psikosomatik yang umum dilakukan:
Pengobatan psikoterapi
Kaitan antara kondisi psikologis dan penyakit fisik seseorang sangatlah erat sehingga memungkinkan terjadinya interaksi antara keduanya.
Masalah yang menyebabkan seseorang datang ke dokter yang berhubungan dengan kondisi psikologisnya dapat berhubungan dengan dua hal:
berhubungan dengan masa lalu penderita atau berhubungan dengan kondisi masa yang sedang dialaminya.
Bahkan, bisa juga disebabkan dari gabungan kedua masalah tersebut.
Pengobatan fisik
Pengobatan ini hanya dikhususkan pada faktor fisik yang memengaruhi suatu penyakit bisa muncul.
Meski begitu, saat Anda sudah mengetahui sumber masalah yang menyebabkan penyakit, hal itu bisa memunculkan pertanyaan pada pikiran Anda ‘bagaimana dampak penyakit bagi tubuh?’
Hal ini yang sering kali bisa memperparah penyakit psikosomatik itu sendiri.
Pengobatan psikofarmakoterapi
Meski pengobatan psikofarmaka lebih intensif mengatasi gangguan psikosomatik daripada obat lokal lainnya, namun pengobatan psikofarmaka umumnya tidak mempengaruhi faktor etiologisnya.
Golongan obat psikofarmaka yang banyak dipergunakan adalah antidepresan, obat penenang dan obat tidur.
Perlu diketahui, penggunaan ini perlu pengawasan ketat karena bisa menimbulkan efek samping seperti gangguan mental dan fisik.
Apabila Anda mengalami gejala-gejala psikosomatis seperti dijelaskan di atas, segera periksakan diri ke dokter atau konsultasi dengan psikiater.
Anda tak perlu khawatir, psikosomatis adalah penyakit yang bisa sembuh ketika kondisi jiwa Anda sudah membaik.
Berita ini disadur dari berbagai Sumber seperti Alodokter dan Doktersehat
Baca: Sosok Cantik Coreta Kapoyos, Ketua Panitia Manado Fiesta 2019, Ternyata Istri Jenderal Bintang Tiga
Baca: Dipertemukan dengan Ariel NOAH, Luna Maya Tersipu Malu: Gue Hajar Ya Lu yang Nggak Mau Deket-deket
Baca: Si Doel Rano Karno Mendapat Predikat Caleg Suara Terbanyak DPR RI, Berharap Duduk di Komisi X
SUBCRIBE TRIBUN MANADO TV