Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Informasi Kesehatan

Nunung Konsumsi Narkoba Untuk Atasi Gangguan Psikosomatis, Ini Gejala, Penyebab dan Cara Mengatasi

Gangguan psikosomatis adalah penyakit yang melibatkan pikiran dan tubuh, di mana pikiran memengaruhi tubuh hingga penyakit muncul

Penulis: Reporter Online | Editor: Gryfid Talumedun
Kolase Tribun Manado via Tribunnews.com/Bayu Indra Permana-kumparan/Iqbal Firdaus
Nunung Srimulat 

Penyebab Psikosomatis

Penyebab penyakit psikosomatis tidak diketahui dengan pasti. Sebuah studi mengungkapkan bahwa gangguan fisik yang terkait dengan tekanan mental disebabkan oleh hiperaktif impuls saraf yang dikirim dari otak ke bagian lain dari tubuh, kemudian  menyebabkan sekresi adrenalin ke dalam darah–sehingga menimbulkan kecemasan. Kondisi ini dapat dipicu oleh berbagai faktor:

1. Genetika

Beberapa penelitian menyatakan bahwa penyimpangan genetik yang aneh pada individu dapat berubah menjadi penyebab langsung untuk penyakit psikosomatis.

2. Kondisi biologis yang tidak teratur

Perubahan metabolisme glukosa, kadar asam amino dalam serum, ternyata bisa menyebabkan penyakit psikosomatis.

3. Pengaruh stres

Orang yang mengalami peristiwa stres seperti trauma, pelecehan, sakit menahun, ketakutan, depresi, marah, bersalah, tidak aman, dan situasi sulit lainnya juga rentan terhadap gangguan psikosomatis.

4. Keadaan keluarga

Tidak adanya orang tua, perilaku orang tua terhadap anak, dan tidak terciptanya hubungan yang baik dikeluarga juga merupakan asal mula dari gangguan psikosomatik.

Cara Mengatasi Penyakit Psikosomatis

Pada dasarnya gangguan psikosomatis adalah rasa cemas dan depresi.

Munculnya psikosomatis ditandai dengan gangguan pada sistem organ yang dipengaruhi oleh sistem saraf otonom.

Mereka yang menderita psikosomatis akan menemukan bahwa rasa sakit yang dialaminya tidak terkait dengan penyakit tertentu.

Kenapa hal ini bisa terjadi? Karena psikosomatis adalah keluhan fisik yang yang didasari adanya proses psikologis terkait mekanisme adaptasi stres di sistem otak terutama di sistem aksis hipotalamus-pituitary adrenal dan hipotalamus.

Sumber: Tribun Manado
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved