Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Makna Prananda Ikut Temui Prabowo Menurut Pengamat, PDIP Nilai Gerindra Lebih Menguntungkan

Fakta sejarah bahwa PDI Perjuangan pernah bersama-sama dengan Partai Gerindra sebagai oposisi memudahkan kedua parpol ini reuni

Editor: Aswin_Lumintang
Istimewa
Suasana pertemuan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di kediaman Megawati, Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (24/7/2019) 

"Desain pemenangan dan penguatan infrastruktur, dan ideologi partai dan jembatan jaring politik,"

"Prananda banyak berperan di majerial partai," imbuhnya.

Walau begitu, menurut Arya Fernandes, posisi Megawati Soekarnoputri sebagai Ketua Umum PDI-P belum dapat digantikan oleh tokoh lain.

"Ini menunjukkan PDIP akan melakukan kongres di Agustus nanti," kata Arya Fernandes.

"Dugaan saya Bu Mega masih akan jadi ketua umum, sulit untuk diserahkan kepada tokoh lain," imbuhnya.

Namun di mata Arya Fernandes, Prananda Prabowo mungkin akan menempati posisi penting di PDI-P.

"Mungkin Prananda akan banyak membesarkan partai mungkin nanti bisa saja jadi Sekjen," ucap Arya Fernandes.

"Itu srategi PDI Perjuangan menghadapi pemilu mendatang (Pemilu 2024 re)," imbuhnya.

Megawati Ajak Mengedepankan Kerukunan

Dalam kesempatan ini, Megawati juga mengajak Prabowo untuk mengedepankan kerukunan demi kepentingan bangsa dan negara.

Lebih lanjut, Megawati mengatakan perbedaan pendapat dalam berpolitik sebenarnya bisa diselesaikan melalui pembicaraan.

"Jadi saya bilang pada beliau, mas, saya panggil beliau tuh mas dari dulu, sebenarnya kan kalau kita berbeda pendapat itu adalah sebuah ruang yang biasa, kenapa harus diteruskan, mari kita rukun kembali, persahabatan kita mendapat ujung yaitu untuk kepentingan bangsa dan negara," kata Megawati.

Kata Jusuf Kalla

Wakil Presiden Jusuf Kalla yang ditemui di kantornya, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa (23/7/2019). (Rina Ayu/Tribunnews.com)
Terkait pertemuan Prabowo Subianto dan Megawati Soekarnoputri, Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai hal tersebut merupakan upaya rekonsiliasi, bukan negosiasi.

"Tentu saya kira buka negosiasi, kalau negosiasi tidak ramai-ramai."

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved