Nasional
"Si Doel" Rano Karno Mendapat Predikat Caleg Suara Terbanyak DPR RI, Berharap Duduk di Komisi X
Rano Karno Mantan Gubernur Banten berharap bisa duduk di Komisi X DPR RI.Merebut kursi di Dapil III Banten dalam Pemilihan Legislatif (Pileg) 2019
"Wah seneng banget lagi itu," ujar Rano Karno dalam wawancara tersebut.
Sejak itu obsesinya terhadap tokoh si Doel semakin tinggi, dan akhirnya memutuskan membuat sinetron si Doel Anak Sekolahan pada awal 1990an, atau tepatnya mulai tayang pada 1992.
Rano Karno melanjutkan film itu karena berpikir tokoh si Doel harus bisa meraih pendidikan tinggi.
"Sebab kalau di film si Doel Anak Betawi tahun 1971 itu kan tokoh si Doel hanya sampai tamat sekolah rakyat (SR)," ujar Rano Karno.
Simak video pemeran Hans saat ditemui dalam kegiatannya menjadi juri kontes DJ di Kemang, Jakarta Selatan :
Gaji Benyamin S
Tapi pembuatan film si Doel Anak Sekolahan tidak mudah.
Rano Karno mesti melalui jalan terjal dulu sebelum itu.
Rano Karno mengaku membuat pengajuan pembuatan film si Doel Anak Sekolahan ke berbagai stasiun televisi.
Tapi tak ada satupun stasiun televisi mau membiayai pembuatan film tersebut.
Bahkan Rano Karno mengaku sampai bolak balik, dan berlama-lama menunggu di setiap ruang tamu stasiun televisi.
Hasilnya ada pula stasiun televisi yang mau membiayai, tetapi dengan beberapa ketentuan.
Ketentuan itu rupanya berpengaruh terhadap pembayaran para pemainnya.
Artinya Rano Karno tidak bisa membayar para pemain si Doel Anak Sekolahan dengan upah tinggi di awal film tersebut.
Saat itu Rano Karno memang sudah sangat ingin Benyamin S memerankan sosok babehnya si Doel.
"Saya kenal Babeh itu udah lama. Dari kecil. Saya tinggal di Gang 7 Kemayoran, babeh di Jiung, dekat sekali," ujar Rano Karno.
Dan Rano Karno melihat sosok Benyamin S amat cocok memerankan babeh.
Lantaran kesulitan dana di awal film, Rano Karno akhirnya mendatangi Benyamin S dalam rangka minta tolong.
Dia mengaku meminta tolong Benyamin S, dan tidak berbicara soal bayaran.
"Dia bilang, ya udah elu ada berapa sini," ujar Rano Karno.
Ya, Benyamin S sama sekali tidak mematok angka di film itu bahkan sampai dia meninggal ketika film masih berlanjut.
"Sampai terakhir ya begitu (soal bayaran) sama babeh," ujar Rano Karno.
Artinya babeh selalu dibayar dengan angka yang berubah-ubah di awal film, dia tidak pernah mematok angka bayaran di film si Doel Anak Sekolahan.
"Tapi kalau sama Mandra lain, anak muda dia lagi itu. Ada angkanya kalo sama Mandra," ujar Rano Karno.(cc)
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Terpilih sebagai Anggota DPR RI Rano Karno Berhasrat Masuk Komisi X