Pilpres 2019
Empat Ketua Parpol Pendukung Jokowi Ini Bertemu, Amankan Jatah Menteri dan Ketua MPR?
Beberapa partai politik pengusung Joko Widodo (Jokowi)-Ma;ruf Amin pada Pilpres 2019 berkumpul di Kantor DPP Nasdem
Suharso pun mengatakan hal senada. ia mengaku, hingga kini partai koalisi Jokowi-Ma'ruf mengaku belum membahas kemungkinan oposisi masuk ke kursi pemerintahan.
Kini, yang menjadi fokus koalisi adalah menguatkan kesolidan dan kesatuan antarpartai koalisi. "Kami punya satu kesimpulan sementara, kita belum mengangendakan hal semacam itu (masuknya oposisi) jadi mungkin ada waktunya," kata Suharso.
"Kami ingin kekentalan koalisi itu semakin erat dan soliditas terjaga," sambung dia.
Koalisi di Dalam Koalisi?
Pengamat politik UIN Syarif Hidayatullah Adi Prayitno cukup heran dengan konferensi pers empat ketum parpol ini.
Sebab, ia menilai, tidak ada latar belakang peristiwa yang sangat kuat saat ini sehingga Surya Paloh, Cak Imin, Airlangga dan Suharso mesti menggelar konferensi pers khusus dan berbicara mengenai soliditas di antara sesama parpol koalisi pendukung Jokowi-Ma'ruf.
Kabar Olahraga:
> Tolak Tawaran 5 Klub, Kiper Terbuang Liverpool Ini Nyaman Jadi Pemain Pinjaman
> Kalah di Awal Indonesia Open 2019, Sebelum Pulkam Pebulu Tangkis Tercantik di Dunia Berburu Batik
> Terungkap Alasan Antonio Conte Tiba-tiba Ngamuk dalam Sesi Latihan Inter Milan
Syarif justru lebih melihat keempat ketum parpol ini telah membentuk koalisi di dalam koalisi Jokowi-Ma'ruf.
Dasar terbentuknya mereka diprediksi hanya satu, yakni tidak ingin ada parpol baru masuk ke dalam koalisi Jokowi-Ma'ruf.
"Terlihatnya memang seperti ada koalisi di dalam koalisi. Dari pertemuan itu menimbulkan pertanyaan penting, kenapa PDI-P tidak hadir? Soliditas yang mereka bicarakan itu pun maknanya tersirat. Pesannya kepada Jokowi adalah jangan memberikan karpet merah kepada mereka (partai pendukung Prabowo-Sandiaga)," ujar Adi saat dihubungi via telepon.
Meski demikian, Adi menilai, manuver ini wajar terjadi. Pasalnya, seusai sengketa Pilpres di Mahkamah Konstitusi (MK), ada partai-partai yang disinyalir ingin bergabung ke koalisi pemerintahan, yakni Gerindra, Partai Amanat Nasional (PAN) dan Demokrat.
Follow Up Instagram Tribun Manado:
"Kalau mau ditafsirkan, memang keempat parpol ini (PKB, Golkar, Nasdem, dan PPP) intinya menolak partai pendukung Prabowo masuk ke koalisi pemerintahan. Mereka juga menyampaikan pesan tersirat ke Jokowi untuk tidak membuka hati, apalagi keempat partai ini konsisten menolak adanya penambahan parpol ke koalisi," lanjut Adi.
Selain didasari atas penolakan terhadap anggota koalisi baru, Adi juga melihat, koalisi empat parpol ini juga didasari atas perebutan kursi pimpinan MPR RI.
"Gerindra sempat menyatakan ketertarikannya mendapatkan kursi Ketua MPR. Mereka beralasan mendapatkan jatah kursi Ketua MPR untuk menjaga harmonisasi politik. Sementara itu, PKB dan Golkar juga menginginkan kursi Ketua MPR.