Berita Heboh
Serang 3 Anggota TNI dan 2 Personel Polri yang Bertugas, Kelompok SMB Ternyata Pendatang
3 Anggota TNI dan 2 Personel Polri serta sejumlah warga diserang Kelompok Serikat Mandiri Batanghari (SMB)
Setelah mendapatkan penganiayaan, ia langsung lapor ke Polres namun hingga sekarang para pelaku penganiayaan yang menggunakan senjata api rakitan itu belum ditangkap.
"Saya hampir mati untung masih dilindungi dan saat aksi itu mereka membawa senjata api rakitan atau kecepek dengan jumlah massa mencapai ratusan orang dengan membawa berbagai senjata ada bambu runcing," kata Herdianto.
Ia bercerita penyerangan terjadi lebih kurang sepekan lalu saat dirinya dan masyarakat akan melakukan pengecekan lahan koperasi yang harus ditanami.
"Waktu itu kita bawa truk mau ke lokasi lahan yang diberi menteri untuk dikelola oleh koperasi desa yang berbatasan dengan distrik VIII WKS," kata Herdianto.
Belum sampai lokasi masih di pertengahan jalan, pihaknya dihadang massa SMB dengan bersenjata lengkap. Mereka yang tidak memiliki senjata memilihkabur , bahkan mobil truk milik warga juga sempat ditembaki SMB.
Ia mengatakan, jangankan masyarakat biasa, Babinkamtibmas dan Babinsa tidak diperbolehkan masuk ke area wilayah yang diduduki SMB .
"Mereka (polisi) tidak berani apalagi kita," ungkapnya.
Saat ini, kawasan lahan yang diduduki SMB mencekam apalagi saat malam hari. Warga yang tinggal di kawasan SMB seperti desa mati karena penghuninya tidka berani keluar karena ketakutan
Secara terpisah, Danrem 042/Garuda Putih, Kolonel Arh Elphis Rudy meminta penegakan hukum atas kejadian ini.
"Kejadian ini mengakibatkan dua personel saya kena pukul dan intimidasi," kata Kolonel Arh Elphis Rudy, Sabtu (13/7/2019).
Ia meminta hukum ditegakkan sesuati aturan berlaku terkait adanya intimidasi yang dilakukan kelompok tersebut.
"Saya tidak terima ini harus ada penegakan hukum," tambahnya.
Kolonel Arh Elphis Rudy menegaskan dirinya mempermasalahkan adanya pembakaran 10 hektar tersebut.
"Yang saya soroti itu adanya pembakaran itu, dan datangnya petugas ini atas perintah saya untuk memadamkan api. Tapi mereka langsung dikeroyok," tegasnya.
Selain itu, dirinya juga telah berkoordinasi dengan aparat kepolisian Polda Jambi untuk dilakukan pengamanan di Distrik VIII tempat terjadinya kebakaran.