Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Emas Coklat Tak Sekinclong Dulu: Petani Tareran Ini Masih Raup Rp 7 M

‘Si emas coklat’ tak lagi sekinclong dulu! Harga cengkih kering per kilogram di pasaran terjun bebas dari Rp 120 ribu menjadi Rp 70 ribu

Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
IST
Petani cengkih di Boltim 

Oligopsoni bisa dengan mudah membuat kartel untuk berkolusi dan membuat kesepakatan harga beli. Permintaan cengkih ini seakan makin lama makin sedikit sehingga harga beli makin terpuruk, ditambah lagi keran impor cengkih makin bebas dilakukan.

Komoditas cengkih ini tidak banya untuk diekspor dan harga dunia menurut informasi tidak baik.

“Apa boleh dikata bahwa memang harga cengkih sangat sulit untuk bisa naik. Dan tak hanya itu, harga cengkihpun cenderung menurun dalam negeri,” kata dia. Menurunnya produksi rokok dalam beberapa tahun terakhir merupakan hasil kampanye secara besar-besaran terhadap antirokok. Ke depan komoditas cengkih ini seharusnya tidak hanya digunakan untuk kebutuhan rokok tapi masih ada kegunaan untuk obat dan kosmetik sehingga pasar komoditas ini makin terbuka.

“Banyak kegunaan cengkih ini untuk kesehatan dan kosmetik sehingga investor dapat tertarik untuk berinovasi dengan tekonologi untuk mendirikan pabrik obat dengan bahan dasar cengkih dan pemerintah turut campur tangan dalam regulasi pembuatan pabrik untuk pengolahan komoditas cengkih,” kata Robert. (ndo/ven/art/eas/dru/ryo)

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved