Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kabinet Jokowi

Basuki, Susi hingga Jonan Paling Berpeluang Dipertahankan Jokowi, 9 Menteri Layak Lanjut

Siapa Menteri yang lanjut di periode kedua kepemimpinan Joko Widodo, dan siapa yang hampir pasti diganti sudah berada di kantong sang presiden

Editor: Aswin_Lumintang
Istimewa
Gubernur Olly Diundang Jokowi ikut Rapat Terbatas, Ini yang Dibahas 

Berikut Tribunnews.com merangkum sembilan di antaranya.

1. Basuki Hadimuljono

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono (Theresia Felisiani)
Basuki Hadimuljono merupakan satu tokoh yang dikaitkan akan kembali menduduki jabatan menteri.

Saat ini, Basuki menjabat sebagai Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

Bupati ROR ikut menyempatkan untuk berdiskusi dengan Menteri PUPR DR. Ir. Mochamad Basuki Hadimuljono, M.Sc
Bupati ROR ikut menyempatkan untuk berdiskusi dengan Menteri PUPR DR. Ir. Mochamad Basuki Hadimuljono, M.Sc (Tribun Manado/Andreas Ruauw)

Kenapa Basuki?

Pengamat Politik dari Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta), Leo Agustino mengatakan, Basuki telah menggenapi konektivitas antardesa-kota-daerah dan menyukseskan program infrastruktur Jokowi.

"Ini menunjukkan komitmennya yang tinggi terhadap pembangunan bangsa," tegas Leo Agustino.

Selain itu, Jokowi pernah memuji Basuki dan menyebutnya sebagai Daendles baru karena berperan membangun infrastruktur jalan mulai dari Merak sampai Banyuwangi.

2. Susi Pudjiastuti

Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti menunjukkan lobster mutiara seharga Rp 5 juta per buah saat memberikan keterangan pers terkait penggagalan penyelundupan benih lobster, di Kantor Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Batam, Kepulauan Riau, Senin (15/7/2019). (Tribun Batam/Argianto DA Nugroho)

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti bersama pihak terkait menyampaikan pemaparan terkait penangkapan empat kapal perikanan Vietnam pelaku Illegal, Unreported and Unregulated (IUU) Fishing di Laut Natuna Utara oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan pada konferensi pers di Hotel Preanger, Jalan Asia Afrika, Kota Bandung, Senin (25/2/2019). Atas penangkapan yang dilakukan pada 19 Februari 2019 itu, Menteri Kelautan dan Perikanan selaku Komandan Satuan Tugas Pemberantasan Penangkapan Ikan Secara Ilegal (Satgas 115) menyampaikan protes keras terhadap tindakan Vietnam Fisheries Resources Surveillance KN-241 dan meminta pemerintah Vietnam melalui koridor diplomatik resmi memberikan penjelasan serta pernyataan maaf atas insiden yang terjadi, serta meminta agar keempat kapal yang sebelumnya telah ditangkap oleh KP Hiu Macan 01 diserahkan kepada pemerintah Indonesia untuk dapat diproses secara hukum.
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti bersama pihak terkait menyampaikan pemaparan terkait penangkapan empat kapal perikanan Vietnam pelaku Illegal, Unreported and Unregulated (IUU) Fishing di Laut Natuna Utara oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan pada konferensi pers di Hotel Preanger, Jalan Asia Afrika, Kota Bandung, Senin (25/2/2019). Atas penangkapan yang dilakukan pada 19 Februari 2019 itu, Menteri Kelautan dan Perikanan selaku Komandan Satuan Tugas Pemberantasan Penangkapan Ikan Secara Ilegal (Satgas 115) menyampaikan protes keras terhadap tindakan Vietnam Fisheries Resources Surveillance KN-241 dan meminta pemerintah Vietnam melalui koridor diplomatik resmi memberikan penjelasan serta pernyataan maaf atas insiden yang terjadi, serta meminta agar keempat kapal yang sebelumnya telah ditangkap oleh KP Hiu Macan 01 diserahkan kepada pemerintah Indonesia untuk dapat diproses secara hukum. ((TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN))

Nama Menteri Kelautan dan Perikanan ini juga masuk dalam daftar menteri yang layak dipertahankan.

Pasalnya, Susi Pudjiastuti memiliki catatan kinerja baik, khususnya dalam hal ekspor perikanan.

Dari yang sebelumnya pada 2017 sebanyak 1.078,11 ribu ton menjadi 1.132,01 ribu ton pada 2018 dengan nilai 4.894,81 juta dolar AS.

Selain itu, produk perikanan Indonesia yang tadinya hanya diterima di 111 negara, kini telah diterima di 147 negara.

Menanggapi saat ditanya perihal kesiapannya untuk menjabat sebagai menteri kembali, Susi hanya melempar senyum.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved