Kisah Petugas Kebersihan
10 Tahun Bekerja Sebagai Penyapu Jalan, Hal Ini yang Paling Membuat Hati Pria Ini Sakit
10 Tahun Bekerja Sebagai Penyapu Jalan, Hal Ini yang Paling Membuat Hati Pria Ini Sakit
Penulis: | Editor: David_Kusuma
10 Tahun Bekerja Sebagai Penyapu Jalan, Hal Ini yang Paling Membuat Hati Pria Ini Sakit
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Saat semua warga asih tidur nyenyak, Marthen telah lebih awal menjelang pagi untuk mengais rezeki.
Lelaki berusia 47 tahun ini harus bangun pagi-pagi untuk bekerja sebagai penyapu jalan.
Sang istri menyiapkan sarapan pagi untuknya sebelum pergi membersihkan ruas jalan yang ada di Pasar Bersehati Manado.
Ia bergegas sejak pukul 04.30 Wita membersihkan sampah yang berserakan.
Tiap hari mereka membuat warga Manado merasa nyaman dengan lingkungan jalan yang bersih sesuai areal kerja mereka masing-masing.
"Saya sudah hampir 10 tahun sebagai penyapu jalan, bagi saya tugas sebagai penyapu jalan adalah tugas mulia,” ujarnya saat berbincang dengan Tribun Manado, Senin (15/7/2019).
Berita Populer:
* Kisah Cinta Guru SD dan Muridnya, Ketika Main di Kelas Dijaga Siswa Lainnya
* Ayah dan Anak Tewas Lakalantas Maut, Foto Jenazah Ayah Peluk Anak dalam Satu Peti Mayat Viral
* Ayah SUNTIK Anak Kandung, Ibu Histeris, si Nenek Malah Pingsan hingga Polisi Harus Ambil Tindakan
IKUTI YOUTUBE TRIBUN MANADO
“Kenapa saya katakan mulia. Karena kami berusaha memperindah dan mengangkat berbagai sampah, karena membuang sampah sembarangan bisa mengakibatkan lingkungan kita rusak," katanyanya lagi.
Berbagai suka dan duka sebagai petugas kebersihan dialaminya.
Selain dapat membantu memenuhi kebutuhan keluarga dari upah yang didapat, ia juga bangga bisa menjadi bagian dari Manado yang bersih.
Hujan dan terik matahari adalah keseharian yang harus dinikmatinya.
Pandangan rendah dari sebagian orang cukup sering ia terima, buatnya yang terpenting bekerja mencari uang buat keluarga dengan cara yang halal.
"Kenapa harus malu, yang penting kerja mencari uang halal, untuk makan anak dan istri," kata dia.
la berharap untuk para petugas penyapu jalan ini dapat dibekali seragam dengan warna yang mencolok untuk mengurangi risiko tertabrak atau tersenggol kendaraan ketika sedang melaksanakan tugas.
Sakit baginya, jika para pengendara roda dua maupun empat ketika membuang sampah sembarangan.
"Yang paling menyesakkan dada ketika suatu waktu menegur pengemudi mobil dan motor membuang sampah seenaknya dari dalam mobil, mereka tidak sadar bahwa lingkungan kita akan kotor," keluhnya.
Berita Artis Populer:
* Nikita Mirzani dan Sutradara Jodoh Wasiat Bapak Kepergok Liburan Bareng di Bali, Pacaran?
* Hampir 73 Tahun, Ahmad Albar Punya Anak Berusia 2 Tahun Dari Istri Kedua yang Jauh Lebih Muda
* Dikabarkan Keluar dari Pesbukers, Ayu Ting Ting Kepergok Bersama Syamsul Arief di Singapura
Hal yang sama dikatakan Melki.
Pengangkut sampah ini sudah biasa dengan aroma sampah yang dia angkat dari rumah kerumah warga.
Menurut bapak tiga anak itu, sampah adalah rezekinya untuk mendapatkan uang.
"Mengangkat sampah adalah tugas saya sehari-hari, takdir orang, dan berkat sudah diatur oleh sang pencipta. Jadi jalani dan syukuri saja," kata dia.
Hingga saat ini ia bangga sebagai profesi pengangkut sampah.
"Kami bangga dengan profesi kami, kami melindungi lingkungan dengan membersihkan dan mengangkat sampah. Kami berharap masyarakat sadar akan tidak membuang sampah sembarangan," kata dia.
Ia pun bersyukur bisa menyekolahkan kedua anaknya.
"Anak pertama saya baru mulai sekolah hari ini masuk SMP dan anak kedua naik kelas 3 SD, syukur bisa menyekolahkan anak dari profesi saya," kata dia.
Ia tak lupa memberikan ucapan selamat untuk Kota Manado. ”Selamat HUT Kota Manado ke-396, semoga semakin diberkati dan Kota Bersih," pungkas petugas pengangkut sampah ini. (fer)
Kabar Sulut United:
* Dokter Sulut United: Eksel Runtukahu Pemulihan Pasca-Benturan saat Lawan Persiba
* Hasil, Jadwal dan Klasemen Liga 2 2019, Sulut United Kumpulkan 7 Poin Dari 4 Laga
* Sulut United Naik ke Peringkat 3 Klasemen Pasca Bekap Persiba 2-0