Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Prabowo Bertemu Jokowi

Pendukung Bakar Baliho Prabowo-Sandi, Dahnil Anzar Bocorkan Alasan Penting Bertemu Jokowi

Pertemuan Prabowo Subianto dan Presiden Indonesia terpilih Joko Widodo ternyata membuat pendukung capres nomor urut 1 kecewa

Penulis: Reporter Online | Editor: Rhendi Umar
Kompas.com
Presiden Joko Widodo bertemu calon presiden, Prabowo Subianto di Stasiun MRT Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Sabtu (13/7/2019). (KOMPAS.com/ Kristian Erdianto ) 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Pertemuan Prabowo Subianto dan Presiden Indonesia terpilih Joko Widodo ternyata membuat pendukung capres nomor urut 1 kecewa.

Ekspresi kekecewaan diungkapkan para pendukung lewat media sosial.

Bahkan dalam suatu video yang beredar, seorang pendukung membakar baliho Prabowo-Sandi. 

Juru Bicara Calon Presiden di Pilpres 2019 Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak membeberkan alasan Prabowo mau bertemu dengan Calon Presiden terpilih, Joko Widodo (Jokowi).

Alasan itu disampikan Dahnil melalui channel YouTube miliknya DAS Official, seperti dikutip dari TribunWow.com, Minggu (14/7/2019).

Menanggapi hal tersebut, Dahnil lantas menjelaskan bahwa dalam berpolitik merupakan seni untuk merangkai gagasan dan menyampaikan ide-ide.

"Apakah pikiran kita itu bisa diterima oleh publik, oleh rakyat, sehingga pemikiran kita melalui sosok para politisi itu bisa digunakan sebagai kebijakan bagi pemerintahan, tentu ketika kita kemudian menjadi eksekutif mau pun legislatif," jelas Dahnil.

Baca: Dikabarkan Keluar dari Pesbukers, Ayu Ting Ting Kepergok Bersama Syamsul Arief di Singapura

Baca: Saat Digrebek, Kakek Berpeci Hitam Ini Santai Duduk di Kursi Sambil Merakit Alat Hisap Sabu

Baca: Usai Pengganti Kakaknya Ditangkap KPK, Sang Adik Kini Jabat Pelaksana Tugas Gubernur

Dirinya memaparkan, ketika gagasan itu kalah dukungan dari rival politik, maka dibutuhkan saluran untuk menyalurkan gagasan dan pikiran, yakni menjadi oposisi atau koalisi.

Dengan adanya komunikasi, maka tujuan berbangsa dan bernegara dapat disampaikan.

"Baik itu melalui institusi legislatif yaitu bisa menjadi oposisi atau kemudian juga bisa memerintah, itu dua hal," papar Dahnil.

"Jadi yang paling penting adalah ide atau gagasan kita itu digunakan apabila memang ide itu baik dan bagus untuk kemajuan negara, maka harus dikomunikasikan."

"Kalau tidak dikomunikasikan maka kepentingan orang banyak melalui ide-ide itu tidak bisa sampai."

"Makanya tujuan kita berbangsa dan bernegara itu tidak sampai," tambahnya.

"Oleh sebab itu saya pikir, pertemuan antara Pak Prabowo dan Pak Jokowi adalah hal yang lumrah," ungkap Dahnil.

"Lumrah yang saya maksud adalah tentu dalam kaitannya memulai langkah pertama untuk saling bertukar ide, bertukar gagasan, baik itu dalam bentuk kritikan nanti apakah Pak Prabowo Memutuskan untuk menjadi oposisi atau lainnya, komunikasi awal itu sangat dibutuhkan untuk memulai dan merangkai langkah-langkah politik berikutnya," sambungnya.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertemu calon presiden, Prabowo Subianto di Stasiun MRT Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Sabtu (13/7/2019). (KOMPAS.com/ Kristian Erdianto )
Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertemu calon presiden, Prabowo Subianto di Stasiun MRT Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Sabtu (13/7/2019). (KOMPAS.com/ Kristian Erdianto ) ((KOMPAS.com/ Kristian Erdianto ))
Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved