Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kopassus RI

KISAH 300 Prajurit Kopassus Habisi Ribuan Pemberontak Asing, di Lembah Mematikan & Tak Bertuan

30 anggota Kopassus ini memulai perjalanan menuju lembah mematikan, disebut 'no man's land' atau kawasan tak bertuan di atas kekuasaan pemberontak.

Editor: Frandi Piring
Tribunnews
Kisah 30 Prajurit Kopassus (RPKAD) bertempur melawan Pemberontak Kongo 

Strategi cerdik Kopassus pun dilakukan tanpa diawali gempuran bom.  

Tepat pukul 12 malam, mereka membungkus diri menggunakan kain putih di atas kapal hitam.  

Kain putih itu pun melayang-layang terterpa angin malam.

Semerbak bawang putih tercium dari sosok mereka yang melayang-layang bak hantu gentayangan.

Mereka sengaja menyamar menjadi hantu untuk menundukkan pasukan pemberontak itu.

Pasalnya, pemberontak itu percaya dan sangat takut pada hantu putih.

Hal itulah yang dimanfaatkan anggota Kopassus untuk memberikan serangan ampuh.

Kopassus
Kopassus ()

Terbukti, saat 'hantu putih' itu mendekat menerobos pintu masuk, para pemberontak gemetar ketakutan.

Dalam waktu 30 menit saja, markas pemberontak pun terkuasai. Sebanyak 3.000 pemberontak menyerah tanpa adanya baku tembak.

Memang terlihat mustahil, Panglima PBB Kongo Letjen Kadebe Ngeso pun seakan tak percaya dengan strategi cerdik prajurit Kopassus itu.  

Kehebatan prajurit Kopassus di kancah internasional juga sempat dikisahkan saat KTT ASEAN ke-13 tahun 1987.   

Saat itu pemerintah Indonesia mengirimkan pasukan TNI untuk turut mengamankan konferensi tersebut, bahkan Kopassus sampai menyamar sebagai paspampres Filipina.  

Follow Akun Facebook Tribun Manado:

Baca: Sosok Srikandi Ini Dapat Restu Jokowi dan DPR untuk Jabat Deputi Gubernur BI

Baca: Upaya Banding Ditolak Pengadilan, LM Entertainment Bakal Ajukan Kasasi Melawan Kang Daniel

Baca: Politisi Gerindra Tantang Elite PKB Antar Rizieq Shihab ke Bandara, Miftah: Saya Siapkan Rp110 Juta

Sepanjang tahun 1980-1987an negara Filipina tengah dirundung konflik hebat

Saat itu, banyak kudeta dan pemberontak separatis yang mengancam pemerintahan Filipina

Masih di tahun yang sama, Filipina malah kena giliran menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-3

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved