Bolmong
Kasus Kekerasan Anak di Bolmong Tinggi, 2 Orang Jadi Korban Trafficking
Jumlah kekerasan terhadap anak di Kabupaten Bolmong masih tinggi. Kasus kekerasan seksual mendominasi
Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Finneke Wolajan
TRIBUN MANADO.CO.ID - Jumlah kekerasan terhadap anak di Kabupaten Bolmong masih tinggi.
Terdapat 22 kasus kekerasan anak pada enam bulan pertama di tahun 2019.
Kasus kekerasan seksual mendominasi.
Kadis Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Farida Mooduto mengatakan, kasus kekerasan seksual terhadap anak berjumlah sembilan.
"Pelaporan terjadi hampir tiap bulan, Januari 2 kasus, Februari 2, Mei yang terbanyak yakni 3 kasus, sedang bulan Juni ada 2 kasus," kata dia.
Ungkap Farida, pelaku kekerasan seksual umumnya orang terdekat.
Baik keluarga atau tetangga.
Farida mengungkap, ada lagi kasus trafficking.
Jumlahnya dua, terjadi pada bulan Januari.
"Kasus lainnya yang cukup menonjol adalah perampasan hak anak serta penganiayaan," kata dia.
Kasus penelantaran banyak pula ditemui.
Dalam hal ini orang tua membawa anak di panti asuhan padahal mampu secara ekonomi.
"Itu termasuk penelantaran," kata dia.
Dikatakannya, Pemkab Bolmong bersikap tegas dengan para pelaku kekerasan anak.
Pihaknya punya pengacara agar pelaku dihukum berat.
"Semua pelaku, apalagi cabul harus dihukum berat," kata dia.
Pekan lalu seorang guru SMP pelaku cabul terhadap siswanya dipecat secara tidak hormat sebagai ASN.
Dukun Cabul
Kasus cabul anak yang cukup membuat heboh adalah dukun cabuli adik ipar.
Ini terjadi beberapa bulan lalu.
Ceritanya Putri (14) - bukan nama sesungguhnya - warga salah satu Desa di Bolmomg dicabuli kakak iparnya Boy (40) - nama samaran - yang berprofesi sebagai dukun.
Percabulan itu berlangsung selama empat tahun.
Putri takut melapor karena diancam akan dibunuh pelaku yang mengaku punya kekuatan.
Informasi yang dihimpun tribunManado.co.id, kejadian itu bermula kala Putri yang sedang sakit menemui Boy.
Boy lantas mengajak Putri ke kamar.
Beralasan untuk pengobatan, ia meminta Putri buka baju.
Putri mengiyakan karena mengira itu proses pengobatan.
Boy pura-pura mengadakan pengobatan dengan memijat sambil mulutnya kemak kemik.
Mendadak Boy berubah liar.
Ia mencium dan menggerayangi tubuh Putri.
Putri berontak.
Tapi ia tak kuasa menolak nafsu bejat pelaku yang bertenaga kuat.
Boy kemudian mengancam akan membunuh Putri jika melapor.
Putri ketakutan karena mengira Boy punya kekuatan.
Peristiwa itu tertutup rapat selama empat tahun.
Hingga April lalu, Bunga memberanikan diri buka mulut.
Keluarganya akhirnya melaporkan kejadian tersebut ke aparat kepolisian.
Putri sendiri mengalami depresi akibat kejadian itu.
Gadis berparas cantik ini terus menangis, mengurung diri di kamar, takut bertemu khalayak.
Padahal sebelumnya Putri adalah remaja periang, cerdas dengan cita - cita yang tinggi.
Baca: Siswi SMA di Kota Ini Disetubuhi Ayah Angkat, Terungkap Ketika Korban Curhat ke Polisi
Baca: Pengakuan Salmafina Sunan Soal Isu Pindah Agama: Sudah Lama Banget Memang
Baca: Sulut Akan Bangun Kota Baru: Begini Anggaran yang Harus Disiapkan Investor