Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kisah Soeharto

TERUNGKAP Penyebab Soeharto Tidak Tulis 'Mengundurkan Diri' dalam Pidatonya, Buku UUD 45 Jadi Sumber

Kisah dibalik pengunduran diri Soeharto sebagai Presiden pada tahun 1998. Cerita Soeharto tak sebut mengundurkan diri, tapi berhenti. Ini alasannya!

Editor: Frandi Piring
Tribun Medan
Pengunduran Diri Soeharto sebagai Presiden RI 

“Iya pak, betul ada kata berhenti,” Sayapun mengiyakan pendapat bapak.

Mantan Presiden Soeharto bersama putrinya Mbak Tutut
Mantan Presiden Soeharto bersama putrinya Mbak Tutut (Internet)

Lalu bapak memerintah saya untuk mengambil kertas dan bolpoint. Bapak meminta saya untuk menulis yang bapak katakan.

Saya tidak berani bertanya lagi karena bapak kelihatan serius. Saya tulis apa yang bapak katakan.

Berdebar jantung saya, dan bergetar tangan ini menulisnya, ternyata bapak membuat pidato berhentinya bapak dari jabatan Presiden R I.

Sambil menulis, tak henti-henti saya berdoa : “Yaa ALLAH, lindungi bapakku, kasihi bapakku, cintailah bapakku, berilah selalu petunjuk MU, yang terbaik kiranya ENGKAU berikan pada bapakku, aamiin.”

Akhirnya selesai bapak berucap. Setelah ada pembetulan beberapa kalimat, bapak membaca nya dan mengatakan : “Wis cukup.” Lalu bapak kantongin kertasnya.

Dan sebagian besar yang bapak ucapkan, sesuai dengan pidato berhentinya beliau.

“Bapak … kami bangga pada bapak, disaat masyarakat menghujat bapak dengan sangat kejamnya, bapak tetap mempertahankan semua tindakan bapak berdasarkan undang-undang yang berlaku di Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan perlakuan apapun yang bapak terima, bapak tetap mencintai bangsa, Negara dan masyarakat Indonesia sampai akhir hayat bapak.”

Dengan pidato pengunduran diri ini, Soeharto menyerahkan kekuasaan kepresidenan kepada Wakil Presiden BJ Habibie.

"Sesuai dengan Pasal 8 UUD ’45, maka Wakil Presiden Republik Indonesia Prof H BJ Habibie yang akan melanjutkan sisa waktu jabatan Presiden Mandataris MPR 1998-2003," ucap Soeharto.

Gerakan reformasi merupakan penyebab utama yang menjatuhkan Soeharto dari kekuasaannya.

Aksi demonstrasi mulai terjadi sejak Soeharto menyatakan bersedia untuk dipilih kembali sebagai presiden setelah Golkar memenangkan Pemilu 1997.

Timbul serangkaian peristiwa hilangnya aktivis demokrasi dan mahasiswa yang dianggap melawan pemerintahan Soeharto.

Sejak saat itu, perlawanan terhadap Soeharto semakin terlihat.

Soeharto dan para mahasiswa yang demonstrasi
Soeharto dan para mahasiswa yang demonstrasi ((Intisari))

Aksi mahasiswa yang semula dilakukan di dalam kampus, kemudian dilakukan di luar kampus pada Maret 1998.

Halaman
1234
Sumber: Surya
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved