Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Terkini

Gara-gara Uang Panaik, Pernikahan Tak Direstui, Calon Pengantin Wanita Minum Racun Maut

Calon pengantin wanita nekat mengakhiri hidupnya dengan meminum racun maut, karena pernikahannya tak dapat restu dari orang tuanya

Editor: Rhendi Umar
Pixabay.com
Ilustrasi tewas 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Calon pengantin wanita nekat mengakhiri hidupnya dengan meminum racun maut. 

Pemicu dari bunuh diri tersebut, karena pernikahannya tak dapat restu dari orang tuanya.

Dikutip dari TribunTimur.com, Calon pengantin diketahui bernama Cia (31) 

Kapolsek Bangkala Jeneponto, Iptu Bahtiar membenarkan kabar bunuh diri tersebut.

Kabar yang beredar, korban nekat mengakhiri hidupnya lantaran tidak kunjung direstui hubungannya oleh orangtua korban.

Restu tersebut diduga masalah uang panaik yang diberikan oleh calon suaminya yang bernama Ramli (37), tak sesuai dengan yang diharapkan orangtua korban.

Baca: Torang Kanal - Priscilla Tissy Atotoy, Polwan Cantik Selalu Mengayomi Masyarakat

Baca: Rosa Meldianti Kirim Salam untuk Dewi Perssik, Kepergok Beri Peringatan Ini

Baca: King Faaz Cemburu Saat Anak Lain Panggil Sonny Septian Daddy, Lihat Tingkah Lucu Putra Fairuz

Orangtua korban meminta uang panaik pada Ramli sebesar Rp 15 juta.

Sementara itu, Ramli hanya sanggup untuk memberikan uang senilai Rp 10 juta.

"Jadi Cia (korban) sebelum Ramadan kemarin sempat dilamar oleh kekasinya yang warga Desa Punagaya, dan bawa uang Panaik Rp 10 juta."

"Namun tidak diterima karena pihak keluarga minta Rp 15 Juta," kata kerabat korban yang tak mau disebut namanya, Selasa (9/7/2019).

"Mungkin gara-gara itumi na minum racun di sana (rumah lelaki) karena lamaran ditolak orangtuanya," sambungnya.

Suasana rumah duka C di Kecamatan Bangkala
Suasana rumah duka C di Kecamatan Bangkala (ikbal/tribunjeneponto.com)

Sempat Kawin Lari

Setelah lamaran Ramli untuk korban ditolak oleh keluarga korban, keduanya rupanya sempat kawin lari.

Dikutip dari TribunTimur.com, Cia dan Ramli nekat melakukan pernikahan tanpa restu orangtuanya.

Setelah menikah, korban juga diketahui tinggal di rumah sang suami, Desa Punagaya, Kecamatan Bangkala Jeneponto.

Hal tersebut terungkap dari penuturan kerabat korban, yang enggan disebutkan namanya.

"Karena lamaran kekasih ditolak, Cia nekat kawin lari pasca-lebaran dan tinggal di kediaman Ramli," tuturnya Selasa (9/7/2019).

Baca: Cara Mudah Cek Pengumuman SBMPTN 2019, tak Butuh Password, Download File PDF di Sini

Baca: Kerap Pamer Berlian, Toko Perhiasan Barbie Kumalasari Jadi Sorotan

Baca: Lahirkan Anak Kembar Saat Pertama Kali Operasi Caesar, Ratna Galih Beberkan Kronologi Persalinannya

Setelah melangsungkan pernikahan beberapa waktu, keduanya mencoba mencari kembali restu orangtua korban.

Ramli mencoba sekali lagi mendatangi kediaman Cia dan ingin meminta restu serta memberikan uang panaik senilai Rp 10 juta.

Namun kenyataan yang sama tetap didapatkan oleh korban.

Ia sekali lagi ditolak oleh keluarga korban lantaran uang panaiknya masih kurang.

Hal itu yang akhirnya membuat Cia nekat bunuh diri.

Keluarga korban yang mendapati anaknya tewas, tak memperbolehkan kepolisian melakukan autopsi.

Jasad korban langsung dimakamkan di pemakaman keluarga Kampung Karamaka, Desa Banrimanurung, Kecamatan Bangkala Barat, Jeneponto.

Gara-gara Kesalahan Input Data, Nyawa Puluhan Siswa SMA Melayang.

Sebanyak 25 siswa bunuh diri dalam kurun waktu 10 hari di Telangana, India karena mereka mengira telah gagal dalam ujian.

Dilaporkan mereka mengakhiri hidupnya sejak hasil ujian dirilis pada 18 April.

Tribunmanado.co.id melansir dari Tribun Bali dengan judul "Siswa SMA Bunuh Diri Karena Hasil Ujian Dinyatakan Tak Lulus, Tapi Ternyata Ada Kesalahan Penilaian," dari NDTV via World of Buzz (3/5/2019), sekitar 33 persen dari 970.000 siswa yang mengikuti ujian setingkat SMA dinyatakan gagal.

Di antaranya dikabarkan beberapa siswa yang sebelumnya dikenal selalu mendapat nilai bagus.

Agensi swasta yang bertanggungjawab melakukan penilaian ujian, Globarena Technologies Pvt Ltd, dilaporkan telah membuat kesalahan dan hasilnya siswa yang seharusnya lulus menjadi tidak lulus.

Berita lokal melaporkan bahwa setidaknya satu anak laki-laki melemparkan diri ke depan kereta yang melaju, sementara seorang gadis membakar diri hingga tewas.

Di antara 25 siswa yang melakukan bunuh diri ada dua gadis di Mahbubnagar, Hyderabad yang bunuh diri dengan menggunakan minyak tanah dan membakar dirinya.

Baca: Cari HP Xiaomi,Redmi dan Mi? Ini Ponsel Terbarunya di Bulan Juli 2019, Simak Harga dan Spesifikasi

Baca:  Ferry Liando : Jika tak Adili Rizieq, Negara Harus Minta Maaf ke Vanesha Angel

Baca: Laga Borneo FC vs PSIS Semarang Minim Persiapan, Kedua Tim Sama-sama Baru Saja Bertanding

Siswa lain yang dinyatakan gagal mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri.

Dilaporkan bahwa tampaknya ada kesalahan perhitungan yang sangat besar pada ujian mereka serta dugaan penipuan yang terlibat dalam masalah ini.

MailOnline melaporkan, para pejabat pemerintah telah membenarkan adanya kesalahan pada perangkat lunak baru yang digunakan untuk menilai ujian, tetapi mereka menyatakan, kesalahan manusia juga tak boleh dibiarkan.

Seorang guru bahkan telah diskors dan yang lain didenda karena salah memberikan nilai '99' pada siswa menjadi '0'.

Keputusan itu dilaksanakan setelah komite investigasi menyerahkan laporannya kepada pemerintah Telangana.

Para siswa pun diperingatkan agar tidak melukai diri sendiri.

Meskipun demikian, berita tentang kesalahan perhitungan yang datang terlambat telah menyebabkan 25 siswa mengambil nyawa mereka sendiri.

Globarana sendiri diberi kontrak oleh pemerintah KCR untuk dukungan teknis ujian, tetapi diduga tidak memenuhi kriteria tender.

Kesalahan besar ini menyebabkan kemarahan di Telangana.

Politisi K Laxman, kepala unit negara BJP (Bharatiya Janata), memulai aksi mogok makan tanpa batas waktu dan menuntut penyelidikan atas masalah tersebut.

Baca: Ini Pebulu Tangkis Indonesia yang Terciduk Beri Selamat ke Si Cantik Gronya Somerville, Bukan Kevin

Baca: Selangkah Lagi De Ligt Resmi di Juventus, Bakal Jadi Bek Termahal Kedua dengan Harga Triliun Rupiah

Baca: Gempa Magnitudo 5, Guncang Sulut Dini Hari, Tak Berpotensi Tsunami, Ini Penjelasan BMKG

Dia juga meminta pemindahan Menteri Pendidikan Guntakandla Jagdishwar Reddy dan meminta Sekretaris Dewan Pendidikan Menengah untuk dipecat.

Seperti dikutip NDTV via World of Buzz.

“Kami menuntut penyelidikan yudisial terhadap hal ini. Atau bahkan oleh CBI (Biro Ivestigasi Pusat). Ini bukan hanya salah urus. Ini adalah penipuan besar.

Perusahaan yang diberi kontak untuk dukungan teknis end-to-end sama sekali tidak memenuhi syarat untuk menangani masa depan 970.000 anak-anak. ” 

SUBSCRIBE YOU TUBE TRIBUN MANADO TV:

Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Gara-gara Uang Panaik Calon Suami Masih Kurang, sang Wanita Nekat Bunuh Diri Minum Racun

Sumber: TribunWow.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved