Ini Pengakuan Sang Anak yang Temukan Mayat Ayahnya dalam Sumur!

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Sang anak, Priska Samiun, yang menemukan mayat ayahnya, Hadrianus Samiun, di dalam sumur, sempat terkejut.

Peristiwa itu terjadi di Jalan Jenderal Sudirman lingkungan 4, Pinaesaan, Manado, Sulawesi Utara, Selasa (09/07/2019) pukul 14.30 Wita.

Priska pun langsung menelepon ibunya saat di pasar.

Hadrianus Samiun mempunyai istri bernama Rifka Relawati dan dua anak, perempuan bernama Priska Samium dan yang laki - laki Riko Samiun.

Priska Samiun mengatakan sebenarnya tidak pernah berpikir kalau bapaknya akan meninggal dan kaget saat melihat ayahnya di dalam sumur.

"Saya sangat kaget saat melihat bapak di dalam sumur

"Sebenarnya saya tidak pernah mimpi atau firasat apa, tapi kalaupun saya bermimpi ataupun ada firasat itu hanya berpikir mama.

"Karena mama itu sering sakit kalau malam asma, tapi saya berdoa selalu untuk mama.

"Tapi ternyata Tuhan punya jalan lain, karena kalau ada sesuatu yang akan terjadi saya melihat sesuatu,"ucap Priska.

Sebelum kejadian ini, anaknya sempat melihat sesuatu yang menurutnya tanda - tanda akan terjadi sesuatu yang buruk.

"Waktu kejadian gempa bumi, saya melihat ada serupa manusia memakai pakaian putih berdiri di teras.

"Karena saya penakut langsung memanggil mama saya bahwa di luar ada orang, tapi mama hanya berkata tidak ada siapa - siapa," tambahnya.

Sebelum meninggal, sang ayah pernah berkata kepada anaknya untuk pergi kepada saudaranya agar ada yang akan menjaganya.

"Saya juga pernah papa bilang untuk pergi ke tante saya di Papua, supaya ada yang akan menjaga saya. Tapi tidak berpikiran kalau bapak akan menjadi seperti ini," tutupnya.

Sang anak juga sebelum melihat ayahnya meninggal, sempat berkata kepada ibunya.

"Biasanya kalau hujan panas, akan ada yang meninggal," kata dia.

Diberitakan sebelumnya, Hadrianus lahir Ambon dan pergi ke Makassar lalu menikah dengan orang Makassar, lalu kembali ke Ambon.

Saat kerusuhan terjadi di Ambon, Hadrianus dan keluarga datang di Manado untuk membuka usaha rumah makan.

Ia menjaga dua rumah.

Rumah yang satu di buat tempat makan dan tinggal.

Sedangkan tempat kejadian perkara hanya dibersihkan tidak ditinggali.

Umar sebagai adik ipar dari Hadrianus mengatakan, tempat kejadian hanya dijaga oleh Hadrianus tidak dihuni hanya dibersihkan karena pemilik rumah di luar kota.

"Tempat kejadian hanya dijaga dan dibersihkan tidak ditinggali, karena pemilik di luar kota," ucap Umar.

Menurut umar pukul 07.00 Wita lalu dia masuk di dalam rumah kejadian, sekitar siang hari keluarga mulai mencari Hadrianus.

Tapi rumah tempat kejadian sudah terkunci, dan keluarga yakin Hadrianus di dalam rumah.

Lalu keluarga mencari melalui rumah dekat kejadian, dan anak Hadrianus bernama Priska Samiun melihat dari atas rumah ada dua kaki yang terlihat di sumur.

Dengan melihat itu, anaknya dan keluarga langsung mendobrak pintu untuk mengecek korban.

Lalu masyarakat berkumpul dan mengangkat Hadrianus dari sumur.

"Saya tidak ada firasat ataupun tanda, tetapi malam sebelum meninggal Hadrianus rajin membantu kami di dapur sampai larut malam.

"Karena biasanya kalau sudah malam dia langsung tidur, tapi kali ini lain," tambah Umar.

Umar juga menuturkan kalau ini tidak ada hal pembunuhan pastinya kecelakaan atau memang ingin bunuh diri.

Kalaupun dia bunuh diri, kata Umar, mungkin dia depresi tentang usahanya di Ambon.

Karena di Ambon dia sudah membeli rumput laut, dan sudah ada yang menawarkan dari Jakarta tetapi tidak cocok dengan harga.

Dengan kejadian ini Anak Hadrianus saking sakit hatinya hampir melompat ke sumur tempat kejadian.

(Tribunmanado.co.id/Fistel Mukuan)

BERITA TERPOPULER:

Baca: Pesulap Bernama Pak Tarno Menikah Dengan Pramugari Cantik, Ini Kisahnya

Baca: 5 Lowongan Kerja Lulusan SMA Gaji Rp 7,5 Juta, Berikut Syarat dan Cara Daftarnya

Baca: Jepang Ingin Pulangkan Kerangka Tentaranya yang Tersebar di Papua, Warga Minta Kompensasi

TONTON JUGA: