Kabupaten Bolmong
Tahun Ini Pemerintah Berencana Siapkan Alat Deteksi Dini Tsunami
Masuk daerah rawan tsunami, Kabupaten Bolmong segera mengadakan alat Early Warning System (EWS).
Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Handhika Dawangi
Dwikorita menjelaskan, gempa ini memiliki mekanisme sesar naik akibat adanya tekanan atau kompresi lempeng mikro Halmahera ke arah barat, dan tekanan lempeng mikro Sangihe ke arah timur.
Akibatnya, lempeng laut Maluku terjepit hingga membentuk double subduction ke bawah Halmahera dan ke bawah Sangihe.
Getaran paling kuat dirasakan di Bitung dan Manado.
Menurut Dwikorita, guncangan dirasakan di Bitung dan Manado dengan intensitas IV-V MMI.
Atau dirasakan oleh hampir semua penduduk di mana orang banyak terbangun dan di Ternate III-IV MMI atau dirasakan orang banyak di dalam rumah.
BMKG, tambah dia, hingga saat ini belum menerima laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut.
Hasil pemodelan menunjukkan, gempa bumi berpotensi tsunami dengan level waspada untuk wilayah pantai timur Minahasa dan Minahasa Utara bagian selatan.
Sementara itu, BMKG telah mencabut peringatan dini tsunami pada Senin (8/7/2019) pukul 00.09 WIB.
BMKG mencatat, hingga pukul 00.54 WIB, ada 19 aktivitas gempa bumi susulan (aftershock).
"Sesuai prosedur, kami terus memonitor mengingat di sekitar episentrum di dasar laut ada beberapa gunung aktif dan batuan rapuh. Dikhawatirkan, getaran gempa bumi menyebabkan longsor."
"Kami juga berkoordinasi dengan PVMBG," ujar Dwikorita.
Sementara itu, seiring dengan dicabutnya peringatan potensi tsunami oleh BMKG, Dwikorita meminta masyarakat kembali ke daerah masing-masing meski harus tetap waspada terhadap gempa susulan.
"Selain itu, tetap tenang dan pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG," jelas Dwikorita lagi.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "BMKG: Gempa Magnitudo 7 di Ternate Gempa Dangkal".