Kabupaten Bolmong
Tahun Ini Pemerintah Berencana Siapkan Alat Deteksi Dini Tsunami
Masuk daerah rawan tsunami, Kabupaten Bolmong segera mengadakan alat Early Warning System (EWS).
Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Handhika Dawangi
TRIBUN MANADO.CO.ID - Masuk daerah rawan tsunami, Kabupaten Bolmong segera mengadakan alat Early Warning System (EWS).
Kaban BPBD Bolmong melalui Humas Abdul Paputungan mengatakan EWS rencananya diadakan tahun ini.
"Lokasinya sudah kita survei yakni di Desa Mariri," kata dia.
Dikatakan Paputungan, meski tanpa EWS, pihaknya sudah punya SOP penanganan bencana tsunami.
Peringatan tsunami dari provinsi akan disebar ke para Camat yang seterusnya akan menyebarkan ke masyarakat.
Baca: Hasil Final Copa America 2019 Brasil vs Peru, Gabriel Jesus Diganjar Kartu Merah
Baca: Jenazah Sutopo Purwo Nugroho Akan Dimakamkan Hari Ini Senin, Ini Lokasinya
Baca: Seperti Ini Tradisi Pengucapan Syukur Warga Mitra, Keluarga dari Jauh Datang Kumpul Bersama
Baca: Sulut United Naik ke Peringkat 3 Klasemen Pasca Bekap Persiba 2-0
Baca: TERNYATA Ini Penyebab Gisella Anastasia dan Gading Marten Bercerai, Hotman Paris Bilang Begini
"Kita kerjasama dengan aparat seperti Camat, Sangadi, juga dengan TNI dan Polri," beber dia.
Paputungan menyatakan, pihaknya sudah membuat jalur evakuasi tsunami di sejumlah
titik rawan.
Rambu - rambu awas tsunami bertebaran di pantai, jalan serta pegunungan.
"Kepada masyarakat kami juga getol mensosialisasikan penanganan tsunami di berbagai forum," kata dia.
Mengenai gempa 7 skala richter yang mengguncang Sulut Minggu malam, ia menyatakan, tak mendampak di Bolmong.
Ia mengakui terjadi sedikit kepanikan di kalangan warga.
Baca: Postingan Sutopo Sebelum Meninggal Dunia, Bicara Soal Kesalahan dan Dosa: Sangat Menyakitkan Sekali
Baca: Kisah Sutopo Purwo Nugroho, Bersyukur Walau Sakit Kanker, Pernah Beri Semangat untuk Ani Yudhoyono
Baca: Naked Bike KTM Duke 250 dan 390, Desain yang Keren, Agresif dan Terlihat nakal
"Tapi bisa kami tenangkan, tak ada kerusakan terjadi," beber dia.
Menurut dia, pihak BPBD masih memantau situasi.
Jika ada gempa susulan yang mengancam, pihaknya akan segera memberi informasi pada warga. (art)
Gempa magnitudo 7 yang mengguncang Maluku dan Sulut
Gempa magnitudo 7 yang mengguncang Maluku dan Sulut merupakan gempa bumi dangkal.
Hal tersebut sebagaimana yang dijelaskan pihak Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika ( BMKG), dalam konferensi pers, Senin (8/7/2019)
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat deformasi kerak bumi pada lempeng Laut Maluku," ujar Kepala BMKG Dwikorita Karnawati.
Dwikorita menjelaskan, gempa ini memiliki mekanisme sesar naik akibat adanya tekanan atau kompresi lempeng mikro Halmahera ke arah barat, dan tekanan lempeng mikro Sangihe ke arah timur.
Akibatnya, lempeng laut Maluku terjepit hingga membentuk double subduction ke bawah Halmahera dan ke bawah Sangihe.
Getaran paling kuat dirasakan di Bitung dan Manado.
Menurut Dwikorita, guncangan dirasakan di Bitung dan Manado dengan intensitas IV-V MMI.
Atau dirasakan oleh hampir semua penduduk di mana orang banyak terbangun dan di Ternate III-IV MMI atau dirasakan orang banyak di dalam rumah.
BMKG, tambah dia, hingga saat ini belum menerima laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut.
Hasil pemodelan menunjukkan, gempa bumi berpotensi tsunami dengan level waspada untuk wilayah pantai timur Minahasa dan Minahasa Utara bagian selatan.
Sementara itu, BMKG telah mencabut peringatan dini tsunami pada Senin (8/7/2019) pukul 00.09 WIB.
BMKG mencatat, hingga pukul 00.54 WIB, ada 19 aktivitas gempa bumi susulan (aftershock).
"Sesuai prosedur, kami terus memonitor mengingat di sekitar episentrum di dasar laut ada beberapa gunung aktif dan batuan rapuh. Dikhawatirkan, getaran gempa bumi menyebabkan longsor."
"Kami juga berkoordinasi dengan PVMBG," ujar Dwikorita.
Sementara itu, seiring dengan dicabutnya peringatan potensi tsunami oleh BMKG, Dwikorita meminta masyarakat kembali ke daerah masing-masing meski harus tetap waspada terhadap gempa susulan.
"Selain itu, tetap tenang dan pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG," jelas Dwikorita lagi.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "BMKG: Gempa Magnitudo 7 di Ternate Gempa Dangkal".