Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Internasional

9 Pria Tendang Wanita Hamil Hingga Keguguran di Pesta Pernikahan, Penyebabnya Sepele

Sambil menangis wanita tersebut pun membawa janin yang sudah tiada di dalam kantung plastik dan mengadu ke polisi.

Editor: Rhendi Umar
HONEYRIKO
Ilustrasi 

Berita Selebritis Tribun Manado:

Baca: Agnes Monica Masuk Daftar 100 Wanita Tercantik di Dunia 2019 Versi TC Candler, Bersaing dengan IRENE

Baca: Intip Gaya Sederhana Hingga Mewah Angela Tanoesoedibjo, Calon Menteri Jokowi-Amin

Baca: Dewi Perssik Ditetapkan Jadi Tersangka, Rosa Meldianti Bahagia: Saya Bersyukur Sekali

Manajemen RSUD Depati Bahrin membantah menahan bayi tersebut sebagai jaminan agar membayar biaya rumah sakit.

Humas RSUD Depati Bahrin Sungailiat, Zulfikar mengatakan, kepada orangtua bayi itu, Bidan Rumah sakit RSUD Depati Bahrin sudah menjelaskan, jika belum bisa membayar biaya rumah sakit, bisa membuat surat pernyataan dan meninggalkan jaminan dan ditagih di lain hari.

Zulfikar mengatakan, pihaknya tidak pernah membeda-bedakan pasien.

Pelaksanaan tindakan dasar dan darurat pastinya akan dilaksakanan langsung tanpa menunggu kepastian jaminan pembiayaan pasien tersebut.

Dia mengklarifikasi bahwa pasien dirujuk dari Puskes Tempilang dan pasien tersebut sudah melahirkan dengan operasi sesar.

"Bayinya sudah selesai dirawat di ruang neontus karena ditakutkan infeksi selepas operasi sesar," ujar Zulfikar dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu (26/6/2019).


Dari awal masuk, pasien sudah diberikan informasi dari bidan yang merujuk, jika memang tidak mampu, bisa menguruskan jaminan pembiayaan menggunakan Jampersal.

Zulfikar mengaku heran dengan adanya postingan di Facebook karena sebelumnya bidan sudah menyarankan kembali menggunakan jJampersal.

Namun, keluarga pasien menyatakan tidak bisa melengkapi persyarataan jaminan tersebut dengan alasan karena warga baru dan ada keluarga yang akan membantu biaya persalinan.

Bidan pelaksana RSUD pun sudah membantu menyampaikan informasi ke group media sosial bidan se-Kabupaten Bangka untuk turut membantu keluarga pasien bilamana ada informasi kepengurusan berkas Jampersal tidak diketahui oleh keluarga pasien.

Pihak rumah sakit tidak mengetahui rencana pasien meng-upload foto anak pasien di Facebook untuk meminta bantuan.

"Justru karena melihat berita di medsos inilah petugas rumah sakit menanyakan kembali ke keluarga pasien untuk pembiayaannya. Kemarin pasien sudah dibawa oleh keluarganya serta biayanya dibayar sebagai pasien umum," sebutnya.
SUBSCRIBE YOU TUBE TRIBUN MANADO:
Sumber: Tribunnews
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved