Pilpres 2019
Golkar Khawatir Parpol Pendukungt Prabowo Jadi 'Duri Dalam Daging' jika Bergabung Koalisi Pemerintah
Masuknya partai politik pendukung Prabowo Subianto ke koalisi pemerintah dikhawatirkan bakal jadi duri dalam daging.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Masuknya partai politik pendukung Prabowo Subianto ke koalisi pemerintah dikhawatirkan bakal jadi duri dalam daging.
Demikian Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar Ace Hasan Syadzily utarakan.
Menurut dia, berkaca pada dinamika Pemilu 2019, publik dapat melihat bagaimana elite parpol oposisi 'menghajar' habis-habisan program dan kebijakan pemerintahan Jokowi-Kalla.
Satu program yang dimaksud Ace adalah pembangunan infrastruktur yang masif di Tanah Air, namun dinilai ugal-ugalan oleh oposisi.
"Saya punya kekhawatiran kalau dari kubu Prabowo mau masuk (koalisi) tanpa memiliki kesamaan gagasan dengan apa yang sudah dijanjikan dalam kampanye kemarin, saya khawatir bisa menjadi katakanlah duri dalam daging."
Demikian Ace di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (3/5/2019).
Apabila demikian, tentu keberadaan parpol tersebut justru akan menjadi penghambat roda pemerintahan.
Oleh sebab itu, jika parpol oposisi benar-benar ingin bergabung ke koalisi pendukung pemerintah, harus dipastikan terlebih dahulu bahwa parpol tersebut memiliki visi dan misi yang sama dengan kepala negara.
"Menurut saya tidak bisa ujug-ujug masuk begitu saja. Masih ada proses.
"Yang terpenting adalah proses bagaimana menyamakan gagasan visi misi mereka yang memang seharusnya sama dulu," ujar dia.
Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Demokrat, diprediksi kuat akan bergabung dalam koalisi pendukung Joko Widodo-Ma’ruf Amin.
Dua partai tersebut dalam Koalisi Adil Makmur yang mengusung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno pada Pemilihan Presiden 2019,
Sinyal dari PAN beberapa kali dilayangkan oleh Wakil Ketua Umum PAN Bara Hasibuan.
Ia menyatakan, partainya siap menyeberang ke barisan pemerintah.
"Kami siap menyeberang. Mengatakan kepada rakyat bahwa PAN punya kebesaran hati untuk mendukung (pemerintah)," ujar Bara, Sabtu (28/6/2019).
Tak jauh berbeda dengan PAN, Partai Demokrat juga memberikan sejumlah sinyal akan merapat ke kubu koalisi Jokowi-Ma’ruf.
Namun, sikap Demokrat baru akan diketahui setelah 10 Juli nanti.
Saat ini, menurut Sekjen Partai Demokrat Hinca Panjaitan, partainya masih dalam suasana berkabung setelah meninggalnya Ani Yudhoyono.
"Partai Demokrat masih berduka sampai 10 Juli nanti.
"Setelah 10 Juli kami akan menyampaikan sikap dan kegiatan dari Partai Demokrat," kata Hinca, Minggu (30/6/2019), seperti dikutip dari Antara.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Golkar Khawatir Parpol Oposisi Jadi 'Duri Dalam Daging' jika Dukung Pemerintah"
Baca: PNS Nikah Tanpa Izin, Hidup Bersama dan Jadi Istri Kedua Kena Hukuman, 42 Lainnya Dipecat
Baca: Viral Pengantin Pakai Baju Pramuka, Ternyata Alasannya karena Hal Ini, Digoda Keluarga: Malah Irit
Baca: VIRAL: Hadiri Nikahan Mantan, Pria Ini Gantungkan Diri di Mobil & Bernyanyi, Totalitas vs Kegalauan
Baca: Penderita Diabetes Perlu Mengurangi Konsumsi 4 Macam Buah Enak Ini, Termasuk Nanas dan Mangga
Baca: Kalah dari Sulut United, Pelatih Mitra Kukar: Kami Kecolongan
Baca: Ribuan Pendukung Sulut United Bergembira, Eksel Cetak Gol Kemenangan