Pilpres 2024
Ahok Bisa Jadi Kuda Hitam pada Pilpres 2024, LSI Denny JA Rilis 15 Tokoh Berpotensi
Lembaga survei LSI Denny JA menilai bahwa mantan Gubernur DKI Jakarta itu masih punya peluang bertarung pada Pilpres lima tahun mendatang.
lihat foto
TRIBUNMANADO.CO.ID - Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok bisa menjadi kuda hitam pada Pemilihan Presiden 2024.
Lembaga survei LSI Denny JA menilai bahwa mantan Gubernur DKI Jakarta itu masih punya peluang bertarung pada Pilpres lima tahun mendatang.
Peneliti LSI Denny JA, Rully Akbar mengatakan, nama Ahok berpeluang memberi efek kejut pada kontestasi Pilpres 2024.
"Bisa jadi Basuki Tjahaja Purnama masuk sebagai sosok misterius, Mr X yang nomor 15 tadi.
"Dia menjadi sosok yang memberi efek kejut ke depan nanti ketika di 2024 nanti," kata Rully di Kantor LSI Denny JA, Selasa (2/7/2019).
Rully menuturkan, nama Ahok saat ini belum masuk bursa karena statusnya yang tidak memegang jabatan pemerintahan maupun jabatan partai politik tertentu.
Baca: Begini Kata Istana Terkait Susunan Kabinet Jokowi-Maaruf, Ternyata Jusuf Kalla Dilibatkan Pak Deh
Baca: Jokowi: Penyusunan Kabinet 2019-2024 Tidak Akan Membedakan Latar Belakang Parpol atau Profesional
Menurut Rully, peluang Ahok akan lebih besar jika ia mendapat amanah mengisi pos-pos penting.
Dengan demikian dapat menunjukkan kinerjanya dan kembali mencuri perhatian publik. "Kita belum gebrakan BTP ke depan, ya.
"Apakah bisa jadi nanti dimasukkan sebagai menteri atau ke depan menjadi kepala daerah di tempat lain, kita belum tahu apa yang akan dilakukan BTP," ujar Rully.
Rully menambahkan, Ahok juga bisa mengubah citranya sebagai eks narapidana bila menunjukkan prestasi di jabatan baru yang mungkin akan disandangnya.
"Ketika dia misalnya nanti sudah mulai aktif kembali di jabatan-jabatan publik, dari situlah Pak Ahok bisa menunjukkan prestasi ke depannya supaya ada efek pemilih untuk memilih Ahok sebagai the next president," kata Rully.
Lembaga riset Lingkaran Survei Indonesia merilis 15 nama tokoh yang dinilai berpotensi akan berlaga pada Pemilihan Presiden 2024 mendatang.
"Kita sudah mencoba move on untuk the next president di 2024 nanti ke depan," kata Rully Akbar dalam koferensi pers di Kantor LSI, Selasa (2/7/2019) siang.
Rully mengungkapkan, ada tiga kriteria dalam menentukan 15 nama tersebut yakni popularitas di atas 25 persen, berasal dari empat sumber rekrutmen.
Kriteria lainnya adalah penilaian subyektif dari peneliti LSI Denny JA.
