Jokowi: Penyusunan Kabinet 2019-2024 Tidak Akan Membedakan Latar Belakang Parpol atau Profesional
Penyusunan kabinet Jokowi-Ma'aruf Amin akan berbeda dengan penyusunan kabinet sewaktu Jokowi duet dengan Jusuf Kalla.
TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA - Penyusunan kabinet Jokowi-Ma'aruf Amin akan berbeda dengan penyusunan kabinet sewaktu Jokowi duet dengan Jusuf Kalla. Hal ini diutarakan langsung oleh Presiden Joko Widodo.

Presiden Joko Widodo mengaku tidak akan membedakan latar belakang profesional atau partai politik dalam menyusun kabinet pemerintah 2019-2024.
Sebab, banyak juga kader partai politik yang merupakan profesional di bidangnya.
"Kabinet diisi oleh orang ahli di bidangnya. Jangan sampai dibeda-bedakan ini dari profesional dan ini dari (partai) politik, jangan seperti itulah, karena banyak juga politisi yang profesional," kata Jokowi dalam wawancara khusus dengan harian Kompas, Senin (1/7/2019).
Baca: Head to Head & Prediksi Brasil vs Argentina Semifinal Copa America 2019
Baca: Tak Hanya PNS, Gaji ke-13 TNI, Polri dan Pensiunan Cair Hari Ini, Bisa Cek ke ATM
Baca: Zodiak Cinta Hari Ini Selasa 2 Juli 2019, Taurus Curiga Pisces Jangan Terlalu Menekan
Sikap Jokowi ini berbeda dengan saat pertama kali ia terpilih menjadi Presiden RI pada 2014.
Saat itu Jokowi membagi dua menterinya menjadi dua kategori, yakni 16 dari partai politik dan 18 dari profesional.
Baca: Waspadai 5 Hal yang Bisa Sebabkan Gigi Bengkak, Sebelum Terjadi Simak Cara Mengatasinya
Baca: Gerindra Mulai Rancang Koalisi Baru, Prabowo-Jokowi Kalau Ketemu Bukan Rekonsiliasi, Kata Dahnil
Baca: KPU Sulut Panen Gugatan, 8 Parpol dan 1 Caleg Maju ke Mahkamah Konstitusi
Namun, kini menurut Jokowi tak penting lagi apakah menteri itu berasal dari kalangan profesional atau parpol.
"Yang penting setiap kementerian diisi oleh orang-orang yang ahli di bidangnya. Mengerti masalah-masalah yang ada di dalamnya sehingga gampang mengeksekusi program, gampang menyelesaikan masalah-masalah yang ada," kata Jokowi.

Menurut dia, saat ini pembahasan mengenai kabinet ke depan masih dibahas dengan parpol Koalisi Indonesia Kerja yang mengusung Jokowi-Ma'ruf Amin pada Pilpres 2019.
Namun, Jokowi juga tak menutup pembicaraan dengan parpol oposisi yang hendak bergabung.
"Sudah sering saya sampaikan, kami terbuka untuk siapa pun yang ingin bersama-sama, yang ingin bekerja sama memajukan negara ini, membangun negara ini, secara terbuka," kata politisi PDI-P ini.
Anak muda
Jokowi menyebut, setiap periode waktu, diperlukan kabinet yang berbeda karena tantangannya juga berubah.
Ia lalu mengungkapkan kriteria menteri yang akan mengisi kabinetnya ke depan.

Menurut Jokowi, para menteri yang mengisi kabinet baru nantinya harus memiliki kemampuan untuk mengeksekusi program secara tepat dan cepat.