Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Sejarah Indonesia

1 Juli Bukan Hari Lahir Polri, Lantas Kenapa Disebut Hari Bhayangkara? Berikut Penjelasannya

Tanggal 1 Juli identik dengan institusi Kepolisian Republik Indonesia. Di tangal ini, diperingati sebagai Hari Bhayangkara.

Penulis: Reporter Online | Editor: Rizali Posumah
polri.go.id
Kapolri pertama Indonesia R.S Soekanto (duduk paling kiri).2 

Jepang kala itu masuk melalui Kota Tarakan, Kalimantan Utara pada 10 Januari 1942, atau satu bulan setelah pecahnya perang Pasifik.

Setelah mengalahkan Belanda di Tarakan, Jepang kemudian masuk ke seluruh daerah strategis Indonesia.

Jepang kemudian melatih pemuda-pemuda Indonesia untuk memiliki keahlian militer sekelas Jepang.

Para pemuda ini dipersiapkan untuk mendukung militer Jepang dalam perang menghadapi sekutu di Medan Pasifik.

Untuk mendukung tujuannya, pada April 1944, dibentuklah Tokubetsu Kei Satsutai di Surabaya, merupakan cikal bakal Pasukan Polisi Istimewa.

Mereka dipilih dari 200 putra putra terbaik Indonesia, yang dididik sebagai pasukan tempur cadangan.

Hanya saja, sejarah menceritakan, Jepang kalah dari Sekutu dalam perang tersebut.

Sebagai konsekuensinya, seluruh kekuatan Jepang di Asia termasuk di Indonesia dilucuti.

Dari sekian kekuatan militer Jepang di Indonesia dilucuti, hanya satu yang tetap berdiri yakni Tokubetsu Kei Satsutai atau Pasukan Polisi Istimewa.

Alasannya adalah, meski memiliki kemampuan militer, Pasukan Polisi Istimewa bukan militer.

Tugasnya menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat sesuai dengan yang dimaksud dengan Konvensi Jenewa.

Menyusul kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945, Pasukan Polisi Istimewa atau Tokubetsu Kei Satsutai menyatakan diri sebagai bagian dari Republik Indonesia.

Mereka berkomitmen untuk berjuang demi mempertahankan Proklamasi. Dengan itu, otomatis Pasukan Polisi Istimewa pada 21 Agustus 1945 telah putus hubungan dengan Militer Jepang.

Pada tanggal ini Tokubetsu Keisatsutai menyatakan diri untuk yang pertama kalinya sebagai Polisi Republik Indonesia.

Proklamasi itu dipimpin oleh Polisi Inspektur Kelas Satu (Letnan Satu) M Jasin, yang kelak pada 10 November 2015 oleh Presiden Joko Widodo dinyatakan sebagai Pahlawan Nasional.

Halaman
123
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved