Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

KTT G20 di Jepang

Ponsel Huawei Kini Kembali Pakai Android? Ini Penjelasan Donald Trump di KTT G20 Jepang

Para pengguna ponsel Huawei bisa sedikit bernafas lega. Kabar gembira datang dari Konferensi Tingkat Tinggi G20 di Osaka, Jepang.

Editor: Finneke Wolajan
Tribun style
Huawei 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Para pengguna ponsel Huawei bisa sedikit bernafas lega. Kabar gembira datang dari Konferensi Tingkat Tinggi G20 di Osaka, Jepang.

Sikap Presiden AS, Donald Trump melunak perang dagang perusahaan AS, setelah bernegosiasi dengan Presiden China, Xi Jin Ping. Isu ini sempat memanas sejak dua bulan lalu.

Salah satu hasil pertemuan itu adalah diperbolehkannya kembali perusahaan teknologi AS untuk memasok komponen ke Huawei.

"Atas permintaan dari perusahaan kelas atas kami (AS), dan Presiden Xi, saya setuju untuk mengizinkan perusahaan China, Huawei untuk membeli produk dari mereka, yang tidak memengaruhi keamanan nasioal kami," kata Trump.

 

Itu artinya, Google dkk bisa mulai berbisnis lagi dengan Huawei. Kemungkinan besar, ponsel Huawei juga akan kembali didukung penuh oleh Android, sementara lini laptop bisa jadi kembali didukung Windows besutan Microsoft.

Tapi tidak secepat itu. Meski memberi sedikit kelegaan, Trump mengatakan masalah Huawei masih akan menunggu negosiasi dengan China berakhir. Nasib Huawei dalam entity list atau daftar hitam, juga masih akan dirapatkan pekan depan.

Baca: Mahasiswa Gantung Diri saat Dikunjungi Ayahnya di Kos, Tulis Surat: Maaf Saya Bohong Tentang Kuliah

Baca: Liga 2 Indonesia 2019, Sulut United Optimis Menang Lawan Mitra Kukar

Baca: VIRAL Video Wanita Bawa Anjing ke Masjid Sambil Teriak, Ungkap Soal Menikah dan Cari Suaminya

 "Kami bakal membahas Huawei di akhir. Kami akan melihat apa yang akan terjadi dengan perjanjian perdagangan yang disepakati," kata Trump.

Dalam konferensi persnya, Trump juga tidak menjelaskan apakan pemblokiran untuk Huawei akan dicabut seluruhnya atau masih ada beberapa hal yang dibatasi.

Hal ini masih menimbulkan keraguan bagi perusahaan dan asosiasi industri teknologi AS, seperti Semiconductor Industry Association.

John Neuffer, presiden asosiasi perusahaan semikondutor itu mengaku masih menunggu informasi detail soal komponen apa yang bisa diperdagangkan dengan Huawei, dilaporkan CNN dan dirangkum KompasTekno, Minggu (30/6/2019).

Berita Selebiritis Tribun Manado:

Baca: Astaga, Anak Ahmad Dhani & Mulan Ada yang Meninggal Beberapa Tahun Lalu, Ini Kisah Selengkapnya

Baca: Ashanty Digugat Rp 9,4 Miliar Karena Melanggar Kerja Sama Bisnis Kosmetik

Baca: Tak Hanya Cantik, 13 Artis Ini Berpendidikan Tinggi, Nomor 12 Bergelar Master Saat Berusia 21 Tahun

Tidak akan sama

Meski Google dkk kemungkinan besar akan rujuk dengan Huawei, tetapi keadaan telah berubah. Setelah Mei 2019 lalu masuk ke dalam entity list, Huawei mulai mengambil terobosan agar tidak terlalu bergantung dengan komponen dari perusahaan asal AS.

Salah satunya pada sistem operasi (OS). Seperti banyak diberitakan sebelummnya, Huawei menyiapkan sistem operasi universal bernama Hongmeng.

Disebut universal, karena OS tersebut tidak hanya berjalan di ponsel, tapi juga laptop, tablet, smartwatch, IoT, dan perangkat lain Huawei. Paten Hongmeng OS kabarnya telah didaftarkan di beberapa negara.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved