Sejarah Indonesia
Bhayangkara, Pasukan Elite Majapahit Bentukan Patih Gajah Mada yang Sekarang Dilekatkan ke Polri
1 Juli diperingati sebagai Hari Bhayangkara Kepolisian Republik Indonesia. Tahun ini, 2019, merupakan hari Bhayangkara yang ke-73.
Pemberontakan ini memiliki misi ingin menumpas kepemimpinan Jayanegara yang saat itu menjadi Raja Majapahit. Oleh karena itu, nyawa sang raja pun terancam.
Bhayangkara sebagai pasukan elite penjaga Raja, atau sejenis Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) saat ini, berupaya menyelamatkan sang raja dengan cara membawanya menjauh dari pusat pemerintahan.
Wilayah Bedander yang ada di pegunungan kapur utara (saat ini pedalaman Bojonegoro, Jawa Timur) menjadi tempat tujuan Bhayangkara untuk mengamankan Jayanegara.
Tidak banyak, pasukan Bhayangkara saat itu hanya terdiri dari 15 pendekar termasuk Gajah Mada sebagai pemimpin pasukan.
Gajah Mada dikenal sebagai seorang patih yang tegas dan keras dalam menjalankan aturan hukum.
Selama proses mengamankan raja, Gajah Mada melarang siapa pun dari anggota Bhayangkara pergi meninggalkan pasukan. Namun, ada salah satu dari mereka yang pergi hingga dianggap mengkhianati perintah.
Padahal, perintah dikeluarkan bukan untuk mengekang tapi untuk memastikan misi berjalan sesuai rencana, mengingat pengikut Ra Kunti ada yang membuntuti mereka hingga ke tempat persembunyian.
Dengan prinsip yang ia pegang teguh bahwa hukum harus ditegakkan, siapa pun yang melanggar maka harus menerima akibatnya. Meskipun, ia adalah temannya sendiri.
Anggota yang meninggalkan pasukan itu kemudian dicari hingga ditemukan dan langsung dibunuh oleh Gajah Mada.
Kedisiplinan dan kesetiaan pada negara selalu ditunjukkan Gajah Mada dalam menjalankan tugasnya.
Tanpa nilai-nilai itu, seorang prajurit akan kehilangan ke-bhayangkara-annya.
Pasukan Gajah Mada memegang teguh 4 nilai kebhayangkaraan (Catur Prasetya).
Keempat nilai ini hingga sekarang masih dianut oleh Polri, yakni Satya Haprabu (setia kepada pimpinan negara), Hanyaken Musuh (mengenyahkan musuh negara).
Gineung Pratidina (bertekad mempertahankan negara), dan Tan Satrisna (iklhas dalam bertugas).
Tak hanya nilai-nilai, sosok Gajah Mada juga hingga saat ini masih berdiri kokoh di Halaman Gedung Markas Besar Polri di Jakarta, sebagai tokoh yang mengawali keberadaan pasukan keamanan di Indonesia.
Baca: Tak Hanya Gratis, Urus SIM di Polres Ini Bisa Dapat Bonus Gunting Rambut
Baca: Pertemuan Jokowi-Prabowo Tidak Bicarakan Bagi-bagi Jabatan, Ada Parpol Sudah Ajukan Proposal
Baca: Kapolri Pertama Indonesia Mengabdi Selama 15 Tahun, Ini Kisahnya
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bhayangkara" Dipilih dari Nama Pasukan Elite Majapahit Pimpinan Mahapatih Gajah Mada"