Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Sulawesi Utara

Anak-anak Ikut Lepas Balon Bareng Pegawai BKIPM Manado, Pembukaan Gemasatukata 2019

Pekan Pelayanan Publik Gemasatukata adalah salah satu langkah mengenalkan BKIPM kepada masyarakat.

Penulis: Nielton Durado | Editor: Alexander Pattyranie
TRIBUN MANADO/NIELTON DURADO
Anak-anak Ikut Lepas Balon Bareng Pegawai BKIPM Manado, Pembukaan Gemasatukata 2019 

Ia menegaskan pihaknya akan terus melakukan sosialisasi, agar barang terlarang yang hendak dibawa penumpang saat terbang, kian berkurang.

"Pasti kita sosialisasikan terus, agar masyarakat bisa sadar dan barang-barang yang dilarang ini tidak dibawa saat terbang nanti," ungkapnya.

Di tempat yang sama, Kepala BKIPM Manado M. Hatta Arisandi, mengatakan jika ada beberapa komoditi perikanan yang ikut dimusnahkan.

"Komoditi perikanan tersebut biasanya dilarang, dan dilindungi. Sehingga tidak bisa untuk dilalulintaskan ke luar negeri," ujarnya.

Hatta menambahkan komoditi perikanan ini disita saat akan melintas, melalui cargo bandara Sam Ratulangi Manado.

"Memang dibandingkan tahun sebelumnya, tahun ini juga ada penurunan sitaan komoditi perikanan. Tapi kami tetap lakukan pengawasan, karena banyak sekali cara yang digunakan untuk menjual komoditi yang dilindungi ini," ungkapnya.

Ia juga berharap melalui pemusnahan ini, masyarakat bisa tersadar untuk tidak lagi memperjualbelikan komoditi perikanan yang dilindungi.

"Semoga kedepannya lebih banyak lagi masyarakat yang sadar, dan tidak mencoba melalulintaskan komoditi perikanan yang dilindungi," tegas dia.

Sebelum melakukan pemusnahan, BKIPM Manado dan Angkasa Pura I Sam Ratulangi terlebih dahulu melakukan penandatanganan kerjasama untuk sama-sama mengawasi barang atau komoditi perikanan yang dilindungi agar tidak dilalulintaskan. 

Temukan Cap Tikus Dalam Tumbler dan kaleng Susu

Ada yang menarik dari pemusnahan barang terlarang oleh Angkasa Pura (AP) I bersama Balai Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) Manado, Rabu (26/6/2019).

Beberapa minuman keras (miras) jenis cap tikus justru ditemukan berada dalam kaleng susu ukuran besar dan tumbler.

Bukan hanya itu saja, beberapa botol cap tikus juga diamankan petugas Angkasa Pura I, ketika dibungkus bersama ban motor yang akan dikirim ke luar Sulut.

General Manager Angkasa Pura I, Minggus Gandeguai mengatakan motif penyelundupan barang-barang terlarang kian beragam.

"Memang ada penurunan temuan, tapi motifnya kian beragam. Apalagi soal miras, bahkan di tumbler dan kaleng susu pun mereka isi untuk luput dari pengawasan petugas," ujarnya.

Sumber: Tribun Manado
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved