Kasus Perampokan
Penumpang Taksi Online Dirampok dan Dianiaya oleh Sopirnya, Ancam Dihabisi Gunakan Antena Mobil
Sopir taksi online yang melakukan aksi perampokan kepada penumpangnya, baru tiga bulan bekerja sebagai mitra Gojek.
Peristiwa perampokan dan penyekapan disertai ancaman ini berawal saat korban, SDP pulang kerja dari Plaza Indonesia, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu (26/6/2019) malam pukul 21.00 WIB.
"Korban hendak pulang ke kediamannya di Apartemen Green Bay Pluit, Jakarta Utara. Karenanya korban melakukan pemesanan kendaraan taksi online dengan aplikasi Gojek," katanya.
Baca: Wanita Ini Datang Jauh-jauh Kunjungi Putranya Kuliah, Kaget Lihat Anak Gantung Diri di Lemari
Baca: Umumkan Hamil Anak Kembar, Kehidupan Ammar Zoni dan Irish Bella Bak Sinetron Cinta Suci
Tak lama, kata Argo Yuwono, mobil taksi online pesanan korban yakni Suzuki Ignis putih B 777 NAY yang dikemudikan tersangka Aris Suhandini, datang dan menjemput korban.
"Di tengah perjalanan yakni di Jalan Pluit Indah, Jakarta Utara, tersangka menepikan kendaraannya," kata Argo Yuwono.
Lalu, pelaku mengancam korban yang duduk di bangku tengah. Lantas, mengikat tangan korban dengan tali sepatu.
"Pelaku juga mengancam korban dengan antena mobil yang ujungnya ditajamkan," katanya.
Dibawa ke Tol Jagorawi
Pelaku perampokan membawa korban berputar-putar hingga ke Tol Jagorawi.
"Korban sempat berupaya melawan. Karenanya pelaku memukul wajah atau mulut korban hingga gigi bawahnya patah dan bibirnya memar. Kemudian mulut pelaku disekap dengan kaus kaki korban," kata Argo Yuwono.
Korban tak berani melawan lagi ketika pelaku mengancamnya akan membunuhnya.
Di Rest Area Tol Jagorawi, pelaku memaksa korban menarik uang tunai dari rekening ATM dengan menyebutkan nomor pin kartu ATM korban.
Kemudian, pelaku membawa korban ke sekitar Bulungan, Blok M, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan untuk kembali menarik uang dari ATM.
"Di mesin ATM di kawasan Blok M, pelaku mengambil uang dari rekening korban sebanyak Rp 1,5 Juta. Jadi totalnya ada uang Rp 4 Juta milik korban yang diambil pelaku," kata Argo.
Setelah itu kata Argo pelaku meninggalkan korban di Blok M.
"Pelaku dua kali menarik uang dari ATM korban, karena ada keterbatasan penarikan uang saat pertama dan tak ingin aksinya dicurigai sehingga mencari ATM yang sepi," kata Argo.