Berita Pembunuhan
UPDATE Anggota TNI Tewas Dibunuh, Cita-cita Sang Anak Ingin Jadi Tentara Seperti Ayahnya
Anggota TNI yang tewas dibunuh, Kopda Lucky Prasetyo meninggalkan satu orang istri dan dua orang anak.
Penulis: Christian_Wayongkere | Editor: Alexander Pattyranie
TRIBUNMANADO.CO.ID, KEMA - Kepergian almarhum Kopda Lucky Prasetyo meninggalkan kepedihan dan duka mendalam bagi Arini Polioto, sang istri.
Di rumah duka Keluarga Polioto Lahdji, Jaga VI Desa Kema 3, Kecamatan Kema, Kabupaten Minahasa Utara (Minut), Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), Arini terus berlinang air mata.
Dia menangis tersedu-sedu, seakan tak percaya dengan musibah yang dialami suami tercinta.
Sambil memeluk erat foto Kopda Lucky dan ditenangkan sanak saudara dan keluarga, ibu dua anak ini sangat sedih.
Personel TNI di Kesatuan Korem 131/Santiago dengan keseharian menjabat TA Jubra 1 Timhub Denma Korem 131/Santiago, meninggalkan satu orang istri dan dua orang anak.
Yang pertama berjenis kelamin laki-laki bernama Enggar Prasetyo (7).

Kedua berjenis kelamin perempuan bernama Kinara Prasetyo usia 1 tahun delapan bulan.
"Sudah sekolah MI kelas 1, ingin jadi tentara seperti ayah," ucap Enggar (7), putra almarhum di sela-sela menyaksikan sang ayah dikebumikan.
Sosok kelahiran Ngajuk, Jawa Timur, dengan NRP 31050330330583, sama sekali tidak pernah melakukan salah kepada mertuanya.
"Hele kukehe (batuk saja) tidak pernah," begitu ungkapan Rasid Tolioto, ayah mantu almarhum.
Atas peristiwa nahas ini keluarga merasa kehilangan.
Keseharian almarhum tidak pernah saling bantah apalagi membentak.
"Saat datang ke rumah usai tugas, kesehariannya bercengkerama dengan anak dan istri.
"Saat akan kembali pergi bertugas pamit kepada saya lalu pamit dan cium tangan," tambah Aba begitu sapaan almarhum kepada Rasid.
Keluarga mendapat informasi peristiwa nahas ini pada Sabtu (29/08/2019).
Jika dia usai melaksanakan dinas malam, dan menelpon ke rumah sang istri langsung pergi menjemput.
Sosok pemilik bintang jasa SL Raksaka Dharma dan SL 8 tahun, terakhir berkomunikasi dengan keluarga di rumah.
Saat itu sang cucu minta dirinya dengan sebutan Tete untuk menghubungi sang ayah.
"Rencananya kami akan berkumpul keluarga, 'Torang Mo kumpul Insyaallah besok Minggu'," kenangnya.
Dalam menjalankan tugas almarhum tidak pernah absen berkomunikasi dengan istri, anak-anak dan keluarga.
Almarhum bungsu dari tiga bersaudara.
Peristiwa nahas ini oleh keluarga di Desa Kema sudah berkomunikasi dan sampaikan ke keluarga almarhum di Nganjuk.
Pihaknya meminta kepada petugas hukum harus selesaikan, tuntaskan dan buktikan peristiwa yang dialami menantunya.
Peristiwa kematian keluarga ikhlaskan, namun pihaknya minta kasus ini harus tuntas.
Sosok almarhum Kopda Lucky Prasetyo anggota kesatuan Korem 131/Santiago, dikenal punya dedikasi di tengah masyarakat.
Yakni di Desa Kema 3, Kecamatan Kema Kabupaten Minahasa Utara Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).

Demikian diutarakan Hukum Tua Desa Kema 3 Rasid Yahya saat menyampaikan sambutan mewakili pemerintah, di sela pelepasan dan persemayaman almarhum di rumah duka jaga 6.
"Kami merasa kehilangan atas berpulangnya salah satu anggota masyarakat Desa Kema 3.
"Beliau dikenal punya dedikasi bantu pemerintah dalam hal Kamtibmas karena sebagai anggota TNI," tutur Hukum Tua Rasid.
Pihak keluarga korban KH Ismet Jealani yang juga Komda Alhaerat Minahasa Utara, dalam Tausiahnya mengatakan pihaknya selaku keluarga terkejut ketika mendengar berita ini.

Namun kata dia itulah kita manusia, sadar bahwa hanya dipinjamkan roh oleh Allah dan akan kembali kepada Allah.
"Allah maha adil, mudah-mudahan keluarga yang ditinggalkan yang terkena musibah akan kuat sabar kokoh, sebab Allah tidak akan menguji kepada seorang hamba melewati kemampuan kita," ucapnya.
Kepada istri anak dan keluarga akan diberikan kekuatan iman dan kesabaran.
Tidak ada satu manusia akan tau dimana dia mati dengan cara apa, sebagai mana yang menimpa almarhum Lucky Prasetyo.
Dandema Korem 131/Santiago Mayor Inf Davidson Rading, mewakili Danrem menyampaikan sambutan tertulis pada upacara pelepasan kemiliteran.
Segenap keluarga besar Korem 131/Santiago dan jajaran Kodim 1310 berduka atas kepergian dan meninggalnya rekan sekerja, Kopda Lucky Prasetyo.
Dalam upacara pelepasan Mayor Davidson bertindak sebagai inspektur upacara dan komandan upacara, diisi dengan pengajian Hi Kasim A.
Acara pelepasan kemiliteran Dandema Korem 131/Santiago Mayor Inf Davidson Rading dan komandan upacara Lettu Inf Lihutang Danramil 02 Lembeh.
Kemudian berlanjut di ladang pekuburan di Desa Kema 3 Kecamatan Kema.
Arini Polioto, istri anggota Intel Korem 131/Santiago almarhum Kopda Lucky Prasetyo, tampak terus pecah tangis.

Ia menitikkan air mata sambil memeluk erat foto sang suami, Sabtu (29/06/2019).
Di rumah duka Keluarga Polioto Lahadji, rumah istri korban, jaga VI Desa Kema 3 Kecamatan Kema, Kabupaten Minahasa Utara (Minut), Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), sudah terpasang tenda besar memanjang sepanjang rumah.
Jemaah setempat hingga sanak saudara, keluarga dan handai tolan dan pelayat memberikan penghiburan kepada keluarga yang berduka.
Di kediaman duka yang hampir berhadapan dengan Masjid Riyadhussalihin, dilakukan tausiah oleh KH Ismet Jaelani Komda Alherat Minut.
Kemudian jenazah dikeluarkan dari dalam rumah duka, dimasukkan dalam keranda lalu dibawa ke dalam masjid untuk disemayamkan.

Arini Napak sangat terpukul dengan peristiwa nahas yang menimpa sang suami tercinta.
Dia terus menangisi jasad sang suami yang sudah terbujur kaku didalam keranda yang ditutupi kain warna hijau.
"Ayah, ayah... kase tinggal pa kita," isak tangis Arini.
Usai disemayamkan, dilanjutkan dengan pengajian oleh Hi Kasim A diikuti oleh keluarga yang berduka, jemaah, sanak saudara, jajaran TNI Korem 131/Santiago, Kodim 1310/Bitung, Koramil Kauditan, Polsek Kema dan pemerintah Desa Kema 3.
Diberitakan sebelumnya, unggahan Facebook yang mengabarkan adanya penemuan mayat pria menghebohkan warganet.
Diduga pria yang ditemukan tak bernyawa dengan darah di kepala itu adalah seorang anggota TNI.
Dari komentar para warganet, mereka ramai mengonfirmasi jika pria tersebut adalah seorang TNI.
Awalnya tak diketahui, apakah pria tersebut adalah korban pembunuhan atau korban kecelakaan.
Hal itu karena di postingan awal si penggungah ia hanya menyebut soal penemuan mayat tanpa menulis keterangan apakah korban kejahatan atau korban lainnya.
Kabar soal adanya penemuan mayat ini pertama kali diunggah oleh akun Facebook beranama Pantow Jd Riza.
Pantow Jd Riza dalam unggahannya 3 jam lalu atau sekitar pukul 08.00 Wita menerangkan jika ada penemuan mayat depan Double O Kawasan Megamas, Manado, Sulut, pagi tadi.

Dalam tulisannya itu ia juga bertanya apakah ada yang mengenal.
Selain keterangan soal penemuan mayat, Pantow Jd Riza juga melampirkan dua gambar.
Foto itu menampilkan seorang pria sudah tergeletak di samping sepeda motor.
Di foto itu terlihat jika pria itu tergeletak di samping motor, pria itu menggunakan jaket berwarna biru, serta celana jeans panjang dan juga ada sepatu yang masih terpasang di kaki pria itu.
Jika dilihat dengan seksama lagi, di kepala pria itu terlihat ada darah yang meleleh serta di lantai pun terlihat ada darah.
Begini komentar netizen tersebut:
Kasihan, dia itu tentara.
Istrinya orang Kema (salah satu daerah di Sulut).
Ya Allah ses (mentag nama Arini Polioto, diduga istri korban).
Si netizen ini juga meminta agar istrinya bisa sabar, dan ia turut mendoakan agar si korban meninggal dalam keadaan baik.
Berikut isi komentarnya: (Tentara ksiang itu..dpe istri org kema...
Ya Allah ses Arini Polioto yg sabar,,insya Allah Husnul khotimah pa Lucki)
Tribunmanado.co.id pun masih sementara berkoordinasi dan mencari keterangan lebih lanjut perihal kejadin ini kepada pihak berwajib, dalam hal ini institusi TNI dan juga kepolisian serta keluarga korban.
Sekedar diketahui, Double O adalah salah satu club malam yang berada di Kawasan Megamas.
Hingga berita diterbitkan, unggahan Pantow Jd Riza itu telah mendapat 258 kali tanggapan,
177 komentar dan sudah 1,7 ribu kali dibagikan.
Megamas sendiri adalah pusat bisnis yang terletak di Manado, Sualwesi Utara.
Setelah foto penemuan mayat itu beredar di media sosial.
Warganet Sulut kemudian kembali ramai dengan sosok diduga adalah pelaku pembunuhan pria yang ditemukan di depan Double O itu.

Seorang warganet bernama Kasmin Dila X-one membagikan dua buah gambar di mana dalam foto yang ia bagikan itu diduga adalah pelaku pembunuhan.
Tulis Kasmin Dila X-one ia meminta bantuan teman-teman yang sehobi jika ada yang kenal ataupun melihat orang dalam foto yang ia lampirkan agar segara melapor.
Hal itu karena kata Kasmin Dila X-one, orang dalam foto itu telah membunuh rekan sejawatnya.
Kemudian tulis Kasmin Dila X-one, TNI berduka, dan tak lupa juga ia menuliskan lokasi kejadiannya di Double O tadi malam.
Dalam foto yang upload oleh Kasmin Dila X-one, memperlihatkan dua orang pria yang tubuhnya diberi tanda lingkaran merah.
Tubuh pria di dalam foto itu terlihat kekar dengan otot besar di lengannya.
Ada dua orang pria yang tubuhnya ditandai garis merah.
Postingannya pun sontak dikomentari netizen.
Dan tak sedikit langsung membagikan postingannya itu.
Kronologi Anggota TNI Tewas Dibunuh
Setelah Tribunmanado.co.id melakukan pengembangan, peristiwa tersebut terjadi pada Sabtu (29/06/2019) sekitar Pukul 05.30 Wita di lokasi kawasan Megamas Ruko Smart plus nomor 15, Manado, Sulawesi Utara.
Korban meninggal akibat penganiayaan yang dilakukan oleh beberapa orang yang sampai saat ini masih buron.
Menurut keterangan saksi Novri Manangkalangi dan Fahri Sevri Pangkey, korban dan pelaku cekcok saat berada di parkiran motor.
Kronologi kejadian bermula ketika korban dan tersangka yang setelah selesai dari tempat hiburan malam hendak pulang.
Ketika berada di parkiran terjadi cekcok antara rekan-rekan korban dan para tersangka, sehingga terjadi perkelahian.
Menurut saksi, para tersangka yang belum diketahui identitasnya berjumlah sekitar tiga orang memukuli rekan korban, anggota TNI AD Sertu Alfianto
Pelaku sempat mengambil senjata milik rekan korban yang terselip di pinggang.
Ketika senjata tersebut dipegang oleh pelaku, pelaku langsung memukuli korban di bagian kepala dan mengakibatkan korban terjatuh.
Pada saat itu pelaku juga memukuli rekan korban Sertu Alfianto di bagian kepala dan juga mengakibatkan Sertu Alfianto terjatuh.
Setelah itu para pelaku mengejar rekan-rekan korban.
Karena tidak terkejar, para pelaku langsung meninggalkan korban yang pada saat itu sudah tergeletak di jalan samping motor honda Vario warna hitam Nopol DB 6841 MT.
Atas kejadian tersebut korban Lucky Prasetyo meninggal dunia.
Korban langsung dievakuasi di RS Bhayangkara Manado.
Identitas Korban:
- • Nama Kopda Lucky Prasetyo,
- • Tempat tanggal lahir Nganjuk 13- 12- 1983 (35 thn),
- • Pekerjaan TNI AD
Kapolresta Manado Kombes Pol Benny Bawensel, ketika dikonfirmasi wartawan tribunmanado.co.id, membenarkan adanya peristiwa tersebut.
"Iya benar, tadi saya sudah turun ke lokasi kejadian dan memang ada kasus pengeroyokan yang mengakibatkan nyawa orang meninggal," jelas Bawensel.
Dilanjutkannya, saat ini seluruh tim lapangan sudah digerakkan untuk mencari para tersangka.
"Identitas para tersangka sudah dikantongi, dan sekarang sedang dikejar tim lapangan," tegas mantan Kapolres Minsel ini.
Kapolresta Manado juga mengatakan, bahwa jenazah korban sudah diautopsi di rumah sakit Bhayangkara Karombasan, Wanea, Manado, Sulawesi Utara.
"Sudah selesai Autopsi, dan jenazah korban sudah dibawa oleh keluarganya untuk dimakamkan di Kema," ujarnya.

(Tribunmanado.co.id/Christian Wayongkere/Indri Fransiska Panigoro/Jufry Mantak)
BERITA TERPOPULER:
Baca: Identitas Anggota TNI Korban Pembunuhan di Depan Klub
Baca: VIRAL Penemuan Mayat di Depan Klub, Diduga Anggota TNI, Netizen Sebar Foto Terduga Pelaku
Baca: Siswi SMA Dijadikan Pemuas Kakek 60 Tahun, Orangtua Sudah Siapkan Kamar
TONTON JUGA: