Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

China VS AS

Trump Ancam Akan Kembali Menaikan Tarif Impor Lebih Dari 25 Persen,Jika Xi Jinping Tidak Lakukan Ini

Setelah tarif impor China naik 25 persen, Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali mengancam bakal kembali menaikkan tarif impor

Editor: Chintya Rantung
kontan
Presiden AS Donald Trump 

"Pemerintah dan BI harus mulai mencermati kondisi ini karena trade war berpotensi menjadi currency war, alias negara-negara berlomba melemahkan mata uangnya. Kondisi ini bisa membuat rupiah semakin terpuruk," kata Juniman.

Senada, Ekonom BCA David Sumual juga berpendapat, arah pergerakan rupiah ke depan akan sangat dipengaruhi oleh seberapa besar eskalasi perang dagang, terutama reaksi China terhadap perilaku-perilaku AS.

"Ingat, China punya cadangan devisa yang besar sehingga mudah bagi mereka mengontrol nilai mata uangnya," ujar David.

Sementara, Juniman melihat, sentimen The Fed yang selama ini menjadi fokus BI dalam mengambil kebijakan sejatinya sudah tidak begitu kuat. "Sejak Juni, saya pikir pasar sudah priced-in dengan potensi The Fed menaikkan suku bunga sebanyak empat kali dalam tahun ini," imbuhnya.

Untuk itu, ia berharap, pemerintah bisa lebih fokus menyelesaikan pekerjaan rumah untuk memperbaiki kondisi neraca transaksi berjalan (current account deficit). Kendati neraca dagang sepanjang Juni lalu dirilis surplus, ia melihat data tersebut belum menunjukkan kondisi yang sebenarnya.

"Problem utama pelemahan rupiah itu kan suplai dan demand dollar yang tidak imbang. Urusan sentimen global, BI sudah antisipasi dengan suku bunga. Sekarang, urusan struktural ekspor impor jadi bagian pemerintah," ujar Juniman.

Ia menilai, penguatan rupiah yang cepat dan signifikan serta terjaga stabil dalam jangka panjang hanya dapat terjadi jika CAD bisa kembali surplus. Kendati demikian, setidaknya hingga akhir kuartal ketiga, ia memproyeksi rupiah masih akan dirundung berbagai tekanan eksternal sehingga sulit pulih.

Trump bidik produk impor China US$ 200 miliar dengan tarif 25 persen.

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump berencana membuka pintu negosiasi dengan China. Tapi, tampaknya, niat AS menekan China tak kunjung lebih lunak.

Menurut seorang sumber pada Reuters, pemerintahan Trump berencana menerapkan tarif tinggi yaitu sampai 25% atas US$ 200 miliar produk impor China. Angka ini lebih tinggi dari sebelumnya 10%. 

Pengenaan tarif ini akan berdampak pada ribuan produk yang datang dari Negeri Tirai Bambu, mulai dari bahan kimia, makanan, furnitur, sampai baja dan aluminium.

Dia menambahkan, pemerintahan Trump bakal mengumumkan tarif baru ini secepatnya, bahkan mungkin juga Rabu ini (1/8). 

Pengenaan tarif baru ini dijamin memanaskan lagi hubungan dagang antara dua negara terbesar dunia ini. Pasalnya, Beijing selama ini menunjukkan sikap tak ingin menuruti permintaan AS semudah itu.

Juli lalu, Trump sudah menjatuhkan tarif 25% pada produk impor China senilai US$ 34 miliar. Beijing membalas dengan tarif tinggi juga atas produk impor dari AS senilai yang sama. 

Subscribe Kanal Youtube Tribun Manado:

Artikel ini telah tayang di https://money.kompas.com/read/2019/06/11/100400426/trump-ancam-akan-naikkan-tarif-jika-xi-jinping-tak-sowan-dirinya

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved