Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Sejarah Indonesia

Profil Ayah Ani Yudhoyono Letjen (Purn) Sarwo Edhie Wibowo, Komandan RPKAD hingga Tuntaskan G30S/PKI

iodata Letjen TNI (Purn) Sarwo Edhie Wibowo, ayah Ani Yudhoyono itu merupakan sosok yang melegenda di TNI khususnya Kopassus.

Penulis: Reporter Online | Editor: Frandi Piring
kolase foto kopassus.mil.id/wikipedia
Profil Mantan Danjen Kopassus (Purn) Alm. Sarwo Edhie Wibowo 

- Wakil Komandan Resimen di Akademi Militer Nasional (1959-1961)

- Kepala Staf Resimen Pasukan Komando (RPKAD) (1962-1964)

- Komandan RPKAD (1964-1967).

Baca: Kisah Ayah Ani Yudhoyono Letjen (Purn) Sarwo Edhie Selepas Jabat Danjen Kopassus: Diputus Sepihak

Baca: Begini Potret Besan Ani Yudhoyono yang Juga Pernah Jadi Pejuang Kanker 12 Tahun Lalu

Baca: Serangkai Puisi Menyentuh SBY untuk Sang Istri Ani Yudhoyono, Biar Kau Pergi Jauh Hatiku Bersamamu

Follow IG @tribun_manado :

Kontribusi Letjen Jenderal (Purn) Sarwo Edhie Wibowo bagi Negara Republik Indonesia selama masih bertugas hingga akhir hayat.

Lika-liku Mengadu Nasib Letjen (Purn) Sarwo Edhie Wibowo

Nasib miris sempat akan menimpa Letjen TNI (Purn) Sarwo Edhie Wibowo enam bulan setelah menjabat sebagai Pangdam II/Bukit Barisan di Medan, Sumatra Utara, pada tahun 1967.

Dilansir dari buku biografi Ani Yudhoyono yang berjudul 'Kepak Sayap Putri Prajurit' karya Alberthiene Endah, hal ini berawal saat mantan Danjen Kopassus itu menerima kabar akan dijadikan duta besar di Moskow, Rusia.

Ani Yudhoyono masih ingat dengan jelas, pada suatu sore ayahnya mengumpulkan keluarga di ruang tengah.

“Papi akan ditempatkan di Rusia. Moskow. Negara dengan faham komunis,” kata Sarwo Edhie, lirih.

Dia merasa sangat nelangsa dengan tugas baru ini.

“Bagaimanapun, dia selama ini dikenal sebagai penumpas komunis. Lalu kemudian dia diceburkan ke negara berfaham komunis. Bagi Papi ini seperti meledek dirinya,” kata Ani Yudhoyono dalam buku biografinya

Terlebih, Sarwo Edhie merasa tak ada yang salah dengan tugasnya sebagai Pangdam di Medan.

“Papi merasa niat baik dan semangatnya diputus sepihak,” kata Ani Yudhoyono.

Setelah mengungkapkan kesedihannya, Sarwo Edhie mengatakan bahwa keluarga harus ikhlas ikut ke Rusia.

Sumber: Tribun Manado
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved