Keluarga Cendana
Sepeninggalan Soeharto & Ibu Tien, Inilah Kisah Para Pewaris Keluarga Cendana, Ada Pendiri Parpol
Sepeninggalan Pak Soeharto dan Ibu Tien menyisakan begitu banyak warisan untuk keenam anak-anak mereka ini.
Penulis: Reporter Online | Editor: Frandi Piring
Sigit Harjojudanto merupakan anak kedua dari Soeharto yang lahir di Solo, 1 Mei 1951.
Ia adalah seorang pengusaha nasional sekaligus tokoh olahraga pendiri klub sepak bola Arseto Solo pada tahun 1978.
Ia menikah dengan Elsje Anneke Ratnawati dan dikaruniai tiga anak. Yaitu Ari Sigit, Aryo Seto, dan Eno Sigit.
Sigit merupakan penggemar olahraga, terutama sepakbola dan bola basket. Karena kecintaannya pada sepakbola, ia pun mendirikan Arseto, yang mengambil dari nama anaknya, Ario dan Seto.

Ia pun pernah menjabat sebagai Ketua Klub Arseto, Kepala Project Officer PSSI, Ketua Harian Galatama PSSI, Ketua I PB PSSI, Kepala Proyek PSSI Garuda, Kepala Proyek PSSI Yunior dan Pembina Olahraga Terbaik tahun 1983.
Di masa mudanya Sigit terkenal gemar berjudi. Di mana kebiasaannya ini memunculkan lotere SDSB yang cukup kontroversial tahun 1990-an.
Meski awalnya didesain untuk membiayai olahraga, namun lotere ini dihentikan tahun 1993 karena dinilai sama dengan berjudi.
3. Bambang Trihatmojo
Putra Mantan Presiden Soeharto yang ketiga ini lahir di Solo, 23 Juli 1953. Seorang pengusaha nasional pendiri PT. Global Mediacom Tbk.
Sosoknya dikenal kontroversial dari segi bisnis yang dinilai meroket karena posisi ayahnya sebagai Presiden RI.
Keahliannya dalam berbisnis tak bisa diragukan lagi. Ia pebisnis yang memiliki perusahaan yang menggurita di berbagai bidang.
Pada tahun 1998 kekayaannya dilaporkan sekitar 3,5 Dollar Amerika. Ia menikah dengan Halimah Agustina Kamil pada 24 Oktober 1984, dan dikaruniai tiga orang anak yaitu Gendis Siti Hatmanti, Panji Adhikumoro, dan Bambang Aditya Trihatmanto.

Pada 21 Mei 2007, ia menggunggat cerai istri pertamanya di Pengadilan Agama, Jakarta Pusat.
Kemudian ia menikalh lagi dengan penyanyi Mayangsari yang kemudian memiliki seorang pputri yaitu Kirania Siti Hartina Trihatmodjo.