PKPG
Begini Suasana Perkemahan Karya Pemuda GMIM 2019
Tanah lapang bekas ditanami tanaman Jagung disulap bak perkampungan yang indah. Hal itu membutuhkan waktu lima hari.
Penulis: Christian_Wayongkere | Editor: Handhika Dawangi
TRIBUNMANADO.CO.ID - Tanah lapang bekas ditanami tanaman Jagung disulap bak perkampungan yang indah.
Hal itu membutuhkan waktu lima hari.
Lokasinya di Desa Tontalete Kecamatan Kema, Kabupaten Minahasa Utara (Minut) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).
Layaknya perkampungan indah tersebut dibangun oleh ribuan anak muda.
7,786 pemuda Gereja masehi Injili di Minahasa (GMIM) dari 286 Jemaat.
Mereka membangun berbagai jenis tenda untuk lomba tenda kreatif seri A dan B serta tenda peserta perkemahan karya pemuda GMIM (PKPG) 2019.
Baca: Inilah Nama Pejabat Eselon II Yang Diganti Bupati di Hari Pertama Kerja
Baca: Ini Kata Kaka Slank mengenai Bawah Laut Pulau Bangka, Sulawesi Utara
Baca: KISAH Aksi Brutal Pilot AURI Targetkan Habisi Bung Karno, Kaliber MiG-17 Hancurkan Istana Merdeka
Perkemahan berlangsung sejak Senin (3/6/2019) hingga (7/06/2019).
Pemuda dari berbagai daerah di tujuh rayon pelayanan GMIM membuat tenda dengan kreatif, konsep serta kesesuaian dengan tema.
Ada yang seperti gedung gereja.
Terbuat dari ratusan batang bambu, kulit pohon, kayu dan bahan lainnya.
Dikombinasikan membentuk sebuah tenda yang enak dipandang.
Begitu juga saat malam hari, nuansa lampu beraneka warna menambah indah tenda kreatif.
Tenda tenda tersebut dinilai oleh dewan juri.
Saking kreatif dan bagus. Tenda-tenda itu didatangi sesama peserta perkemahan, tamu dari luar peserta hingga umat muslim di Desa Tontalete.
Baca: Ramalan Zodiak Besok Selasa 11 Juni 2019, Libra Tunjukkan Kompetensi Aquarius Fokus
Baca: Prediksi Susunan Pemain Timnas Indonesia vs Yordania Live Indosiar, McMenemy Tak Bawah 3 Pemain Ini
Baca: Vicky Sampaikan Terima Kasih Kepada PT Gojek Indonesia, Bantu Manado Fiesta 2019
"Kreasi tenda ini bagus, kami bertanya-tanya mereka bisa membuat tenda seperti ini bagaimana caranya," kata Risa Depoto warga jaga IV Desa Tontalete saat berkunjung dan berofot bersama keluarga di tenda jemaat GMIM Zaitun Motoling wilayah Motoling.
Risna membawa serta keluarganya untuk mengunjungi tenda-tenda kreatif dan indah di lokasi PKPG 2019.
Mereka tak melewatkan satu momen penting saat berada di lokasi tenda.
Mulai pemandangan dari luar sampai kedalam tenda.
Mereka masuk untuk mengabadikan menggunakan kamera handphone.
"Kami suka hiasan kincir air mini yang terbuat dari bambu dibagian pagar depan, sangat bagus dan menarik di pandang," jelasnya.
Indah Purwanto warga jaga 3 Desa Tontalete nampak kerasan berfoto-foto di goa pintu masuk di tenda milik jemaat GMIM Anugerah Tumaratas Wilayah Langoan Kelelondei.
Camera foto tak berhenti menjepret ke arah Indah yang berada di dalam goa.
Bersama dengan seorang pria teman dekatnya, Indah sangat antusias dan menikmati keindahan tenda kreatif di lokasi perkemahan.
"Sudah beberapa lokasi yang kami datangi, ini paling menarik karena akses masuk kedalam tenda harus melalui trowongan," kata Indah kepada Tribunmanado.co.id.
Selain itu ketertarikan Indah pada tenda yang menjadi champion lomba tenda kreatif seri A PKPG 2019 karena letak rumah panggung dibagian dalam serta air mancur dan kincir air besar tepat di depan terowongan.
Naldo pengunjung lainnya mengaku sangat terkesima dan kagum dengan kreativitas dari para pemuda GMIM dalam membuat tenda seperti ini.
Ditemui saat berfoto-foto di tenda milik jemaat GMIM Kamang Kamanga Wilayah Tumompaso 2, dirinya dibuat kagum dengan penataan konsep.
"Ini seperti gereja tempat beribadah, hanya bedanya bahanya semua dari bambu dan kayu. Kalau gedung gereja pada umumnya dari beton," ujarnya.
Dia juga sangat suka dengan ornamen lampu, yang menambah hidup tenda-tenda yang dibuat se kreatif mungkin.
Ditambah dengan bunyi percikan air yang tumpah dari kincir air ke kolom mini yang di buat, membuat makin enak di pandang.
Tak hanya membuat tenda menjadi menarik.
Pemuda GMIM di lokasi perkemahan punya banyak bakat.
Natalia Tampi misalnya. Dirinya adalah seorang peserta perkemahan yang memiliki pengalaman mengobati luka.
Dia menolong orang yang jatuh dari motor saat menuju ke lokasi perkemahan.
Mengalami luka dan langsung ditangani olehnya.
"Dari ilmu profesi keperawatan yang saya punya, bisa lakukan perawatan luka kepada tema yang jatuh," kata Nat sapaannya.
Beberapa hari saat mengikuti perkemahan ada juga peserta yang mengalami cidera.
Dan itu langsung dirawat sesuai apa yang dia dapat selama mengecap pendidikan di kampus Unklab Airmadidi.
"Melalui perbuatan-perbuatan seperti itu, hendaklah kita sebagai pemuda Kristen saling tolong menolong satu dengan yang lainnya jangan hanya mementingkan diri kita sendiri dan mari saling berbagi pengetahun yang ada pada kita," tandasnya.
Dari catatan panitia pelaksana, ada 30 peserta dari berbagai jemaat dan wilayah GMIM yang ikut serta dalam lomba tenda kreatif seri A dan seri B dan ratusan tenda non tenda lomba di PKPG 2019. (christianwayongkere)