Berita di Boltim
Air Sungai di Boltim Tercemar Bakteri E-Coli, Ternyata Warga Sering Buang Tinja ke Sungai
Hal ini disebabkan masih banyak warga membuang tinja (air besar) langsung ke sungai tanpa mengunakan WC.
Penulis: | Editor: Aldi Ponge
TRIBUNMANADO.CO.ID - Hasil uji sampel sebagian besar sungai di Kabupaten Bolaang Mongondow Timur, Sulawesi Utara, tercemar bakteri escherichia atau e-coli penyebab diare.
Hal ini disebabkan masih banyak warga membuang tinja (air besar) langsung ke sungai tanpa mengunakan WC.
Kepala Bidang Persampahan, Limbah B3 dan Pengendalian Pencemaran, Reza Pahlevi mengatakan, tahun lalu ada tiga sungai yang diambil sampel air.
Rata-rata hasil ketiga sungai tercemar bakteri escherichia atau e-coli yang menyembabkan diare.
Sungai yang diambil sampel di 2018 yakni Buyat, Motongkad dan Nuangan.
Hasil laboratorium WLN di Manado ketiga sungai tercemar Bakteri e-coli, yang berada di atas ambang batas.
Hal ini disebabkan, warga sering buang tinja (air besar) di sungai.
"Masih tinggi minat warga yang membuang tinja di Sungai. Walaupun sudah memiliki WC di rumah," ujar Reza Pahlevi, Minggu (9/6/2019).
Menurut Reza, bakteri itu muncul, karena hasil pembuangan kotoran manusia dan hewan.
Namun lebih tinggi manusia, sebab kebanyakan warga Boltim, terutama yang bermukim di pinggiran sungai, membuang air besar langsung ke sungai.
Mereka tidak mengunakan WC, langsung nyemplung ke sungai. Sehingga terkontaminasi ke sungai.
Bakteri e-coli sangat berbahaya bagi kesehatan manusia terutama penyakit diare.
Namun air sungai ini, masih bisa dikomsumsi asalkan harus dimasak terlebih dulu.
Memasak air harus cukup lama, mesti sudah mendidih tetap dibiarkan dimasak, bukan seperti air biasanya. Warga disekitarnya, harus paham soal ini.
Untuk mengurangi bakteri ini, warga kurangi buang hajad atau tidak lagi di sungai.