Sejarah Indonesia
Kisah Prajurit Kopassus Suparlan Musnahkan Puluhan Pemberontak, Ucapan Takbir Aksi Granat Bunuh Diri
Detik-detik Pratu Suparlan menggugurkan puluhan pemberontak dengan mengorbankan nyawanya sendiri untuk keselamatan kelompoknya.
Penulis: Reporter Online | Editor: Frandi Piring
Sedangkan dari pihak Fretelin yang kehilangan 83 orang milisinya, sisanya beberapa ditangkap hidup-hidup.
Duel Maut Prajurit Kopassus
Pertarungan sengit kopassus tak hanya dalam hal baku tembak, tapi juga baku hantam
Salah satu misi Kopassus yang menarik adalah upaya penangkapan petinggi Pasukan Gerilya Rakyat Serawak (PGRS) dan Pasukan Rakyat Kalimantan Utara (Paraku) sekitar tahun 1968-1974
Dalam misi tersebut, sempat terjadi duel maut antara pimpinan tim halilintar Kopassus, Kapten Hendropriyono melawan petinggi PGRS/Paraku yang bernama Ah San
Dilansir dari buku berjudul 'Operasi Sandi Yudha, Menumpas Gerakan Klandestin' yang diterbitkan Penerbit Buku Kompas tahun 2013, info soal Ah San akhirnya bocor melalui istrinya yang berkhianat, Tee Siat Moy
Siat Moy mau membantu Kopassus dengan syarat Ah San tak dibunuh.
Maka, Hendro pun memimpin 11 prajurit Halilintar Prayudha Kopasandha (kini Kopassus) untuk meringkus Ah San hidup-hidup.
Mereka tidak membawa senjata api, hanya pisau komando sebagai senjata.
Hanya Hendro yang membawa pistol untuk berjaga-jaga.
Setiap personel dilengkapi dengan handy talky (HT).
Pada 3 Desember 1973 pukul 16.00, tim mulai merayap ke sasaran yang jauhnya sekitar 4,5 km melewati hutan rimba yang lebat.
Kecepatan merayap pun ditentukan. Kode hijau artinya merayap 10 meter per menit, kode kuning berarti lima meter per menit.
Sedangkan kode merah artinya berhenti merayap. Ditargetkan mereka bisa sampai di titik terakhir pukul 22.00.
Rencananya operasi penyerbuan akan dilakukan pukul 04.00, keesokan harinya.