Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kisah Inspiratif

Berkah Driver Ojol Yang Tetap Antar Pesanan saat Motor Dicuri, Rp 90 Juta Akan Dipakai untuk Ini

Lima hari sebelumnya ia kehilangan sepeda motor yang menjadi gantungannya untuk mengais rezeki karena dicuri orang. Kini ia dapat Rp 90,6 juta.

Editor:
kompas.com
Anton Budi (39) pengemudi ojek online yang kehilangan motor namun tetap mengantarkan pesanan pada konsumen, dihadiahi sepeda motor oleh perusahaan tempatnya bekerja, Go-jek, Senin (27/5/2019). 

"Saya ngontrak di Sukapura (Cilincing, Jakarta Utara). Itu Rp 1 juta per bulan. Saya ada dua kontrakan.

"Satu untuk anak saya yang nomor satu dan dua, satu lagi buat istri saya dagang kelontong kecil-kecilan.

"Satu lagi baru untuk saya dan istri tidur, sama dua anak yang masih kecil," ungkapnya kepada Kompas.com ditemui di Kantor Operasional Go-Jek, Jakarta Selatan.

Anton memang memiliki empat anak. Anak bungsunya baru berusia 20 bulan. Ia juga memiliki dua putri yang masih duduk di bangku sekolah dasar.

Si sulung tahun depan bakal berkutat dengan seleksi masuk perguruan tinggi.

Dana donasi untuk anak kuliah

Hal pertama yang terlintas di benak Anton saat mengetahui dirinya mendapatkan Rp 90 juta dari warganet yang simpati atas kisah inspiratifnya hanyalah nasib anak-anaknya.

Sebab, biaya pendidikan, terutama perguruan tinggi, belum sepenuhnya terjangkau bagi masyarakat dengan tingkat finansial seperti dirinya.

"Saya bercita-cita supaya bisa memberikan pendidikan setinggi-tinggnya untuk anak saya. Jangan sampai kayak orangtuanya, buruh," ujar pria kelahiran Wonosobo itu.

Dia berharap, uang puluhan juta yang ia terima seusai kecurian motor tersebut bakal berguna buat mewujudkan impiannya menyekolahkan anak-anaknya hingga perguruan tinggi.

Terutama si sulung yang tak lama lagi akan lulus dari bangku SMA.

"Uang ini, kalau saya pribadi untuk mudik itu nomor dua, walaupun besok duluan dipakai," katanya sambil tertawa.

"Tapi, yang utama buat anak-anak sekolah. Ya, walaupun sekarang semua biaya pendidikan ditanggung pemerintah.

"Siapa yang bisa jamin anak-anak saya nanti bisa masuk (universitas) negeri semua? Belum tentu juga yang sulung ini bisa masuk negeri.

"Kalau enggak kan butuh uang lebih banyak lagi," Anton menjelaskan.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved