Soal Disclaimer BPK: Begini 'Curhat' Yasti, Sehan-Tetty 'Mesra'
Bupati Bolaang Mongondow, Yasti Soeprejo Mokoagouw ‘curhat’ soal penyebab disclaimer (tanpa opini) Badan Pemeriksa Keuangan
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
Daerah peraih WTP ke depan bisa 100 persen. Sebab tanpa WTP gelap daerah itu. Karena WTP terang benderang. Artinya pintu gerbang menuju kemakmuran rakyat.
Ketua DPRD Sulut, Andrei Angouw menerima LHP BPK.
Lembaga itu menyerahkan hasil audit di sidang paripurna istimewa DPRD Sulut, Senin kemarin. LHP yang sama juga diterima Gubernur Sulut, Olly Dondokambey. Hasilnya Pemerintah Provinsi Sulut mendapat opini WTP.
"Ini merupakan wujud dari kerja sama antara BPK RI perwakilan Provinsi Sulut sebagai aparat pengawas yang bebas dan mandiri bersama DPRD, sebagai pengemban fungsi pengawasan juga diberi hak menindaklanjutinya sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku," kata Ketua DPRD.
LHP BPK diserahkan Anggota VI BPK RI, Harry Azhar Azis.
Menurut Harry, WTP untuk yang kelima kalinya secara berturut-turut, dan ketiga kalinya di masa kepemimpinan Olly Dondokambey dan Steven Kandouw (ODSK).
"Capaian WTP ini, tujuan akhirnya adalah untuk meningkat kemakmuran dan kesejahteraan rakyat. Hal itu diikuti dengan pertumbuhan ekonomi Sulut sebesar 6,01 persen, jumlah penduduk miskin turun 7,5 persen dan Indeks Pembangunan Manusia atau IPM mencapai 72,2. Kesemuanya lebih baik dari rata-rata nasional," kata Harry.
Gubernur Olly menyampaikan ungkapan terima kasih kepada BPK.
"Secara khusus, saya ucapkan terima kasih dan berikan apresiasi kepada BPK RI. Tentunya hasil yang diberikan akan mendorong manajemen pengelolaan keuangan daerah yang semakin transparan, akuntabel, efektif dan efisien, dalam penyelenggaraan pemerintahan," ujar Olly.
Disamping itu, Gubernur Olly juga berjanji segera menindaklanjuti setiap rekomendasi BPK atas hasil pemeriksaan LKPD Pemprov Sulut.

Tetty-Sehan Nyanyi ‘Kemesraan’
Ada yang menarik perhatian dari acara penyerahan LHP BPK RI atas Laporan Keuangan TA 2018 di Kantor BPK RI Jalan 17 Agustus, Manado, Senin kemarin.
Di depan Kantor BPK, Bupati Boltim Sehan Landjar mencegat Bupati Minsel Chriatiny Eugenia Paruntu atau akrab disapa Tetty. Sehan mendekat kemudian berbisik ke Tetty. Kedua kepala daerah ini pun cuek saja ketika momen itu diabadikan awak media.
Usai bisik-bisik, Tetty-Eyang pun ditanya soal pilgub 2020, kedua kepala daerah pun tertawa. Tetty malah menjawabnya dengan bernyanyi. "Kemesraan ini, janganlah cepat berlalu," lantun Tetty di hadapan para wartawan.
Suasana pun jadi hiruk pikuk dengan riuh seruan dari wartawan. Tetty-Sehan pun ikut tertawa. Ditanya lagi soal bisik-bisik itu, Tetty pun menjawab. "Cuma bahas masalah di Bolmut," ujar Ketua DPD I Golkar Sulut itu sembari berlalu naik ke mobil.
Baca: Tatong Bara Bahagia Bisa Pertahankan Opini WTP
Sehan pun angkat bicara. "Jangan fintah ya, nanti saya lapor polisi," ujar Sehan sembari tersenyum. Soal keakraban dengan Tetty, Sehan mengaku sudah lama akrab. Ketua DPW PAN Sulut pun akhirnya mulai serius, ketika di awal bercanda. Soal pilgub, Sehan mengatakan, sebagai politisi ia tentu siap, tapi belum tahu maju dari mana. Ia harus realistis PAN di Pemilu DPRD Sulut hanya dapat 2 kursi.
Pilgub 2020 masih setahun lagi, tapi nama-nama bakal calon sudah mulai mencuat ke publik. Santer beredar, pasangan Tetty-Sehan.