Gunung Agung Meletus
Gunung Agung Erupsi, Sejumlah Maskapai Batalkan Penerbangan, Bandara Ngurah Rai Normal
Sejumlah penerbangan dari dan menuju Bandara Ngurah Rai, Bali, dibatalkan, imbas dari meletusnya Gunung Agung.
TRIBUNAMANDO.CO.ID - Sejumlah penerbangan dari dan menuju Bandara Ngurah Rai, Bali, dibatalkan.
Ini imbas dari meletusnya Gunung Agung di Kabupaten Karangasem, Bali, Jumat (24/5/2019) pukul 19.23 Wita.
Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan melalui Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah IV Bali mengatakan beberapa penerbangan dari Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali dibatalkan.
Begitu pula dengan penerbangan menuju ke bandara tersebut dialihkan sementara.
“Kami akan terus mengupdate kondisi terkini mengenai erupsi Gunung Agung.
"Saat ini memang penerbangan dari dan menuju Bandara Internasional Gusti Ngurah Rai, Bali, dibatalkan," tutur Polana B Pramesti, Direktur Jenderal Perhubungan Udara.
Ada empat penerbangan menuju bandara dan lima keberangkatan yang dibatalkan.
Keputusan tersebut sesuai dengan keputusan safety assesment airlines bersangkutan.
Baca: Muzakar Ambruk Terkena Tembakan Mr X saat Hendak Tarawih
Baca: Sebuah Piring Kertas Laku Rp 322 Juta dalam Lelang, Vokalis Nirvana Penyebabnya
Baca: Setelah Mendekam 33 Tahun di Penjara, Pria Ini Dinyatakan Tak Bersalah
Polana juga mengimbau kepada seluruh pihak terkait untuk terus melakukan koordinasi dan memonitor erupsi Gunung Agung Bali.
Apabila menggangu keselamatan penerbangan maka bandara dapat ditutup sementara.
Kepala Otoritas Bandar Udara Wilayah IV Bali Elfi Amir menjelaska saat ini terjadi hujan abu vulkanik ringan.
Kondisi masih akan berlangsung sampai Sabtu (25/5/2019) pukul 01.00 Wita.
Terdeteksi abu vulkanik awalnya pada ketinggian sekitar 4.000-5.000 meter di ruang udara bandara I Gusti Ngurah Rai.
Intensitasnya sedang tapi agak tersebar namun saat ini intensitas telah berkurang 500-1.000 meter.
Menurutnya, Bandara I Gusti Ngurah Rai tetap beroperasi normal.
Petugas ATC melaksanakan pemanduan pesawat secara taktikal menghindarkan pesawat masuk ke area yang terpapar debu vulkanik.
Dalam penjelasannya Elfi Amir mengimbau kepada para pengguna jasa angkutan udara agar tidak panik terhadap erupsi Gunung Agung.
Dalam menanggulangi bencana, abu vulkanik, bandara telah memiliki standar operasional Prosedur (SOP).
Selain itu tiap airlines operator juga melaksanakan safety assesment untuk menjamin keselamatan dan keamanan penerbangannya.
“Penumpang tidak perlu panik, karena kita sudah memiliki SOP dan kontigency plan jika terjadi VA.
"Sebab pemerintah melalui Ditjen Hubud tetap mengutamakan keselamatan dan keamanan penerbangan,” katanya.
Keterangan BNPB
Gunung Agung yang terletak di Kabupaten Karangasem, Bali kembali erupsi.
Erupsi terjadi, Jumat (24/5/2019) pukul 19.23 WITA.
Pos pengamatan Gunung Agung milik PVMBG di Rendang mencatat erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 30 mm dengan durasi sekitar 4 menit 30 detik.
Erupsi disertai suara gemuruh sedang hingga kuat yang terdengar di pos pengamatan.
Erupsi juga disertai lontaran batu atau lava pijar sejauh 2,5 kilmeter hingga 3 kilometer ke segala arah.
Tinggi kolom erupsi tidak teramati.
"BPBD melaporkan hujan abu dan pasir terjadi di beberapa tempat," Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, dalam keterangan yang diterima tribunnews.com, Jumat (24/5/2019) malam.
BPBD Karangasem melaporkan hujan dan pasir turun di 9 desa.
Beberapa daerah yang terpapar hujan abu dan pasir tebal yakni:
1. Desa Pempatan : Dusun Pura Gae, Pemuteran.
2. Desa Besakih : Dusun Temukus, Angsoka, Kesimpar, Dusun Besakih Kangin.
3. Desa Menanga: Dusun Belatung, Pejeng, Menange.
4. Desa Sebudi: Telung Bhuana, Pura, Lebih, Badeg Dukuh, Sogra, Sebun, Sebudi, Bukit Galah.
5. Desa Muncan.
6. Desa Amerta Bhuana.
7. Desa Nongan.
8. Desa Rendang.
Titik api masih terlihat membakar semak belukar di puncak Gunung Agung.
Hujan abu melada 3 kecamatan yaitu:
1. Kecamatan Tembuku : Desa Bangbang, Desa Jehem, Desa Peninjoan, Desa Yangapi.
2. Kecamatan Bangli: Desa Landih, Desa Pengotan, Desa Kayubihi, Kel.Kubu, Kel.Cempaga, Kel.Kawan.
3. Kecamatan Susut : Desa Susut, Desa Demulih.
Status Gunung Agung tetap Siaga (level III) dengan rekomendasi masyarakat/pendaki dan wisatawan dilarang melakukan aktivitas di dalam radius 4 km dari puncak.
"Jarak antara puncak Gunung Agung dengan Bandara Internasional IGK Ngurah Rai jauh, yaitu sekitar 70 km sehingga bandara aman," katanya.
Hingga saat ini Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai tetap beroperasi normal.
Aktivitas masyarakat juga tetap berjalan normal dan Bali masih aman.
Erupsi pada malam ini bukan yang pertama kali, namun sudah beberapa kali.
Tiga erupsi Gunung Agung terakhir tercatat, Minggu (12/5/2019), Sabtu (18/5/2019) dan Jumat (24/5/2019 atau hampir setiap 6 hari sekali dengan karakter yang hampir sama.
Hingga kini PVMBG terus memantau dengan intensif perkembangan aktivitas vulkanik.
"Masyarakat diimbau untuk selalu waspada dan ikuti semua rekomendasi PVMBG. Belum perlu ada pengungsian karena permukiman masih berada di zona aman," kata Sutopo. (*)
Baca: VIRAL VIDEO Perkelahian Pelajar, Siswi dan Siswa Baku Hantam, Rok Terangkat hingga Teriak Nama Levi
Baca: Amien Rais Bawa Buku Jokowi People Power Saat Jalani Pemeriksaan Kasus Makar
Baca: Deretan Foto Ganteng Anggota Brimob Asal Manado yang Dikira Asal China
SIMAK BERITA SELEBRITIS TRIBUN MANADO:
Baca: Billy Syahputra Menghindar Saat Dibanjiri Pertanyaan Soal Hilda Vitria: Kenapa Tanya Saya?
Baca: Menangis di Atas Panggung, Gempita Nora Marten Minta Maaf
Baca: Ashanty Tiba-Tiba Teriaki Anang Hermansyah Saat Buka Puasa, Ternyata Ini Sebabnya
TONTON JUGA:
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Gunung Agung Erupsi, Sejumlah Penerbangan di Bandara I Gusti Ngurah Rai Dibatalkan
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/manado/foto/bank/originals/penerbangan-ke-ngurai-rai.jpg)