Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Gunung Agung Meletus

Abu Vulkanik Sempat Terdeteksi di Bandara Ngurah Rai, Ini Maskapai yang Membatalkan Penerbangan

Terdeteksi abu vulkanik pada ketinggian sekitar 4.000-5.000 meter di ruang Udara Bandara Ngurah Rai dengan intesitas sedang tapi agak tersebar.

Editor:
KOMPAS.com/AMBARANIE NADIA
Dokumen. Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Bandara Ngurah Rai Bali beroperasi normal pascaletusan Gunung Agung, Jumat (24/5/2019) malam.

Namun demikian, sejumlah maskapai membatalkan penerbangan dari maupun menuju bandara tersebut.

Direktur Jenderal Perhubungan Udara Polana B Pramesti mengatakan, terdapat empat penerbangan menuju bandara yang dibatalkan.

Selain itu ada lima keberangkatan dari Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali dibatalkan.

Keputusan tersebut sesuai dari safety assesment airlines atau maskapai bersangkutan.

Baca: Muzakar Ambruk Terkena Tembakan Mr X saat Hendak Tarawih

Baca: Sebuah Piring Kertas Laku Rp 322 Juta dalam Lelang, Vokalis Nirvana Penyebabnya

Baca: Setelah Mendekam 33 Tahun di Penjara, Pria Ini Dinyatakan Tak Bersalah

Kepala Otoritas Bandar Udara Wilayah IV Bali Elfi Amir menjelaskan Jumat malam terjadi hujan abu vulkanik ringan.

Kondisi tersebut masih berlangsung sampai dengan Sabtu (25/5/2019) pukul 01.00 Wita.

Terdeteksi abu vulkanik pada ketinggian sekitar 4.000-5.000 meter di ruang Udara Bandara Ngurah Rai dengan intesitas sedang tapi agak tersebar.

Bandara I Gusti Ngurah Rai tetap beroperasi normal.

Petugas ATC Tower dari AirNav Indonesia Cabang Denpasar melaksanakan pemanduan pesawat secara tactikal menghindarkan pesawat masuk ke area yang terpapar debu vulkanik.

Elfi Amir mengimbau kepada para pengguna jasa angkutan udara agar tidak panik terhadap dampak erupsi Gunung Agung.

Dalam menanggulangi bencana, abu vulkanik, bandara telah memiliki Standar Operasional Prosedur (SOP).

Selain itu tiap airlines operator juga melaksanakan safety assesment untuk menjamin keselamatan dan keamanan penerbangannya.

“Penumpang tidak perlu panik, karena kita sudah memiliki SOP dan kontigency plan jika terjadi hujan abu vulkanik.

"Sebab pemerintah melalui Ditjen Hubud tetap mengutamakan keselamatan dan keamanan penerbangan,” terangnya.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved