Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Istri Eggi Sudjana Curhat ke Fadli Zon: Ini Permintaan Keluarga kepada Polisi

Istri dan anak Eggi Sudjana menemui Wakil Ketua DPR RI sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon

Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
https://www.suara.com/news/2019/04/26/150131/dituduh-makar-eggi-sudjana-jangan-lupa-saya-advokat-tim-bpn
Eggi Sudjana Diwawancarai 

Petugas melakukan pengejaran begitu mengetahui mobil minibus hitam berpelat nomor Z 16782 WY melakukan putar balik saat mendekati titik petugas melakukan razia.

Baca: Terduga Teroris Pak Jenggot, Lakukan Eksperimen Membuat Bom Hingga Miliki Laboratorium

"Saat itu lah, tiba-tiba ada mobil dari arah Tasikmalaya ke Garut mendadak putar balik. Anggota yang curiga lalu mengejar mobil tersebut," ujar Kapolres Garut, AKBP Budi Satria Wiguna.

Budi menceritakan, pengejaran tak berlangsung lama. Petugas berhasil mengejar mobil tersebut di sekitar tanjakan Malangbong arah Gentong. "Ada lima orang di dalamnya," kata Budi.

Mobil terduga teroris tersebut sempat beberapa kali parkir di SPBU dan rumah makan untuk menghindari razia yang dilakukan sejumlah kepolisian daerah di berbagai tempat.

Dari hasil pemeriksaan diduiga kuat kelima orang itu adalah bagian dari jaringan teroris yang bergerak dari Ciamis dan hendak menuju ke Jakarta. "Tujuannya mau ke Jakarta. Mereka mau ikut aksi tanggal 22 Mei," kata Budi.

Tak ada perlawanan dari kelima orang itu saat petugas menghentikan mobil mereka dan meminta mereka mengangkat kedua tangan. Tangan kelima terduga teroris itu langsung diikat. Petugas pun menggiring kelimanya untuk diperiksa lebih lanjut.

Budi mengatakan, belum bisa memberi keterangan lebih lanjut terkait penanganan kelima terduga teroris itu. Mereka akan diserahkan ke pihak Densus 88 Antiteror Polri untuk penanganan lebih lanjut. "Ada yang khusus menangani mereka. Kami hanya bertugas melakukan pengamanan," ujarnya.

Kepolisian di sejumlah wilayah melakukan penyekatan dan pemeriksaan terhadap kendaraan yang diduga membawa massa ke Jakarta untuk mengikuti aksi 22 Mei terkait Pemilu 2019. Selain bom molotov, petugas juga menemukan bambu untuk bendera dengan kondisi runcing di bagian ujung.

Bersamaan razia tersebut, Polri khususnya tim Densus 88 Antiteror terus melakukan pengejaran dan penangkapan terhadap kelompok terduga teroris di sejumlah wilayah. Polri meyakini kelompok terduga teroris akan memanfaatkan momen aksi 22 Mei di Jakarta untuk melancarkan aksi amaliyah.

Sepanjang Januari hingga Mei 2019, sebanyak 68 orang terduga teroris ditangkap oleh pihak Densus 88 di sejumlah wilayah. Sebanyak 29 orang di antaranya ditangkap pada Mei 2019. Sebagian besar dari mereka merupakan Jamaah Ansharut Daulah (JAD).

Dari penangkapan tersebut, kepolisian menyita sejumlah barang bukti antara lain 5 bom rakitan, bahan kimia TATP (triaceton triperoxide), 4 pisau, dan busur panah. Selain itu, ditemukan sepucuk senapan angin, lima kotak peluru, sebuah nunchaku (double-stick), dan pisau lempar.

Keterlibatan tersangka kelompok JAD, yaitu menyembunyikan DPO JAD di Lampung dan merencanakan aksi amaliyah atau teror dengan menyerang kerumunan massa pada 22 Mei mendatang dengan menggunakan bom.

Sebagian terduga teroris yang ditangkap juga pernah mengikuti pelatihan i'dad di dalam negeri hingga berangkat ke Suriah sebagai Foreign Terrorist Fighter (FTF). (tribun network/tribunjabar/coz/uma)

Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved