Penganiyaan
Bocah 4 Tahun Dianiaya Gurunya karena Tak Bisa Membaca, Wajahnya Dihajar dan Dikurung di Kamar Mandi
Seorang bocah berusia 4 tahun menjadi korban penganiayaan yang dilakukan oleh gurunya.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Seorang bocah berusia 4 tahun menjadi korban penganiayaan yang dilakukan oleh gurunya.
Bocah empat tahun itu merupakan seorang murid di sebuah Pendidikan Anak Usia Dini atau PAUD Pendidikan Anak Usia Dini atau PAUD Surya Eka Dharma.
Pelaku penganiyaan itu adalah seorang wanita berinisial DUP dan berusia 29 tahun.
DUP adalah seorang guru Pendidikan Anak Usia Dini atau PAUD yang menjadi tersangka kasus penganiayaan anak berusia 4 tahun yang merupakan muridnya.
Dikutip dari Tribun Kaltim, penganiayan yang dilakukan DUP itu terjadi pada 22 November 2018 lalu.
Guru Paud Surya Eka Dharma tersebut dilaporkan ibu korban, Delima pada 27 November 2018.
Baca: VIRAL Wanita Nama Angel Diduga Jual Diri Rp 1 Juta, Pemesan Curhat di Facebook: Sekalian Buka Baju
Baca: Ketahuan Maling Ayam, Siswa SMA Tewas Dikeroyok Massa, Ibu Korban Sebut Terlalu Lama Pemeriksaan
Baca: Gadis 14 Tahun Dijual Keluarganya Setara Harga Motor Metik Gaya Sport, Terungkap Kondisi Orangtuanya
Dian dilaporkan dengan tuduhan telah menganiaya muridnya berinisial CC yang masih berusia 4 tahun.
Saat itu, korban berinisial CC dikurung selama kurang lebih 3 jam di dalam toilet.
Tidak hanya itu, penganiayaan juga dilakukan di dalam toilet.
"Sepulang sekolah muka anak saya biru-biru, sampai di telinga juga.
Setelah menjadi DPO dan kemudian ditangkap, DUP menjalani reka adegan tindak penganiayaan yang dilakukannya.
Dikutip dari Kompas TV, reka adegan digelar pada Jumat (17/5/2019).
Tersangka mengaku menyekap CC dalam kamar mandi, karena tidak bisa menulis ejaan yang ditugaskan.
Lantaran kesal pada korban, pelaku memukul wajah korban berkali-kali.
Selain luka fisik, korban juga ketakutan setip kali masuk ke toilet, termasuk melihat shower.
Atas tindakannya, Dian dinilai melanggar Pasal 80 UU RI Nomor 35 Tahun 2014, tentang Perlindungan Anak.(Tribun-Kaltim/Alfin Wahyu Yulianto)
Artikel ini telah tayang di tribunkaltim.co dengan judul Dikurung dan Dianiaya Guru, Anak PAUD Trauma Lihat Shower dan ke Toilet,Guru Itu Kini Masuk DPO
Ketahuan Maling Ayam, Siswa SMA Tewas Dikeroyok Massa, Ibu Korban Sebut Terlalu Lama Pemeriksaan
Seorang siswa SMA berinisial FW meninggal dunia.
Ia tewas setelah menjadi korban main hakim.
Siswa SMA Negeri 2 Labuhanbatu berusia 16 tahun itu tewas setelah dikeryok sejumlah orang.
Kasus main hakim sendiri berujung maut terjadi di Labuhanbatu, Sumatera Utara, Kamis (16/5/2019).
Dikutip dari Tribun-Medan, korban adalah FW (16), siswa SMA Negeri 2 Labuhanbatu.
Video aksi pengeroyokan terhadap korban pun beredar di media sosial.
Tampak korban terduduk dan kemudian terkapar telah dikeroyok sejumlah warga.
Korban yang sudah terluka lalu terkapar hingga warga mengiranya sudah meninggal.
Baca: Maling di Rumah Perawat, Perampok Tewas Ditembak Temannya, Sempat Sandera Pemilik dan Mertua
Baca: Cerita Warga Saksi Penangkapan Teroris di Bekasi, Kejar-kejaran dengan Polisi hingga Dikira Maling
Baca: Senjata dan Amunisi di Kantor Polisi DiCuri Maling Saat Ditinggal Nobar Liga Champions
"Mati ini?," tanya warga yang terdengar dalam video.
Kasus pengeroyokan bermula ketika FW diajak saudaranya bernama Putera (27) untuk pergi ke sebuah perkampungan di Jalan Padang Pasir Kelurahan Urung Kompas Kecamatan Rantau Utara Kabupaten Labuhanbatu, Kamis (16/5/2019) malam.
"Gak sempat lari langsung dikepung. Dia pergi bersama dengan saudaranya Putera naik sepeda motor ke kampung sebelah. Putera menyuruh FW nunggu. Rupanya putera beraksi maling ayam. Ketika ketahuan FW yang nunggu di depan ikut dimasakan," kata Slamet Tanjung, teman korban.
Tak berselang lama Polres Labuhanbatu datang dan langsung membawa keduanya menggunakan mobil patroli.
Ibu korban, Dewi, menuturkan saat itu kondisi korban sudah kritis akibat luka serius di bagian kepala dan sekujur tubuh.
Kendati demikian, mereka tetap menjalani pemeriksaan polisi.
BERITA VIRAL:
Baca: Viral Gadis 8 Tahun Jadi Pemulung Seorang Diri, Ibu Dirawat di Rumah Sakit, Ayah Sudah Meninggal
Baca: Mahasiswi Fisip Dilecehkan Oknum Dosen USU Viral di Kampus, Berikut Wawancara Lengkap dengan Korban
Baca: VIRAL Emak-emak Fans Jokowi Nekat Hadang Presiden, Tidur di Aspal Menghibur Warga, Ini Videonya
Baca: VIRAL Wanita Hamil Tua Meninggal Dunia dengan Janin Masih di Perut, Tenda Pernikahan Sudah Disiapkan
Saat itu kondisinya kian buruk karena lama berada di kantor polisi dan belum mendapat tindakan medis.
Namun ketika sang anak dalam penanganan medis, semuanya telah terlambat.
“Saya bukannya tak rela Allah menjemput anak saya. Namun bukan dengan cara seperti ini. Ini namanya penyiksaan,” kata Dewi. (*) (Tribun-Video.com/Tribun-Medan)
Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul Terlalu Lama Diperiksa di Kantor Polisi, Siswa yang Dikeroyok Massa Akhirnya Tewas 'Ini Penyiksaan',
BERITA POPULER:
Baca: HEBOH, Sepasang Kekasih Lakukan Hubungan Intim Disiarkan Live Facebook, Ini Kronologinya
Baca: VIDEO Suami Mabuk Masukan Stang Motor di Rahim Istri, CT Scan Ungkap Hal Lain
Baca: Pekerja Rumah Makan Lakukan Hubungan Intim dan Di-Live di Facebook: untuk Berjaga-jaga Kalau Putus
Tonton videonya paling akhir berita ini:
Tonton dan subscribe channel kami
Follow Instagram Tribun Manado: