Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kecelakaan Maut

Polisi Tentukan Nasib Pacar Irene Soenarno soal Kecelakaan Maut saat Perayaan Kelulusan

nasib RS (18) pacar Irene Soenarno, siswa SMK yang meninggal saat perayaan kelulusan ditentukan polisi pekan depan

Penulis: Aldi Ponge | Editor: Aldi Ponge
Yulius Moningka / Tribun Manado
RS 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Kepolisian akan menentukan status hukum RS (18) pacar Irene Soenarno, siswa SMK  yang meninggal saat perayaan kelulusan.

RS (18) pacar Irene Soenarno akhirnya mendatangi kantor polisi untuk diperiksa setelah sebelumnya tak hadir.

Selain, Pacar Irene Soenarno, polisi juga meminta keterngan teman perempuan berinisial I. 

Diketahui, Irene Soenarno meninggal ditabrak sepeda motor pada Senin (13/05/2019) sekitar pukul 23.00 Wita.

Irene Soenarno terjatuh dari sepeda motor yang dikendarai RS.

Saat itulah, korban ditabrak sepeda motor dari belakang. Hingga kini pelaku penabrakan masih melarikan diri.

RS menjelaskan kronologi peristiwa nahas tersebut di hadapan polisi saat pemeriksaan Jumat (17/05/2019)

Katanya menuturkan kejadian bermula saat hendak mengantar Irene untuk pulang.

Baca: TERBARU, Keterangan Rivaldi Saim Detik-detik Kecelakaan yang Menewaskan Irene Soenarno

Baca: Gadis Hamil Meninggal & Diduga Hidup Kembali Setelah 1 Hari Terkubur, Keluarga Lakukan Hal Nekad Ini

Baca: 4 Penemuan Mayat di Kota Bunga Sejak Januari, Ada yang Ditemukan di Selokan

Follow juga akun instagram tribunmanado

Baca: Istri dan Selingkuhan Habisi Suami Pakai Pembunuh Bayaran, Kesal Karena Disantet Tak Mempan

Baca: Pengantin Baru Diperkosa Ayah Mertua di Depan Kakak Ipar, Bukannya Menolong Ia Malah Lakukan Hal Ini

Baca: Kritik Foto Seksi Kang Sayur vs Paha Ayam Nikita Mirzani, Orang Ini Malah Diserbu Fans Niki

Ketika di tempat kejadian, R sempat menengok ke belakang, ada sepeda motor yang datang sehingga dia memilih menepi agar sepeda motor tersebut lewat.

Namun, ketika berpapasan, sepeda motor itu menyenggol motor Rivaldi dan mereka jatuh ke arah kanan.

Dia melihat Irene jatuh dan tergeletak.

Tak lama kemudian ada sepeda motor satu lagi yang menabrak Irene.

Posisinya tidak terlindas, namun terbentur sepeda motor tersebut.

Kanit Laka, Polresta Manado, Ipda Julio Jagratara mengatakan status hukum RS akan ditentukan gelar perkara kasus tersebut.

"Paling tidak satu minggu ke depan baru dipastikan statusnya, karena harus ada sidang gelar perkara dulu baru ditentukan," ujar Ipda Julio.

Fakta Baru

Ipda Julio Jagratara menambahkan RS tak memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM).

Saat mengendarai tak memakai helem.

"Bahkan kondisi motornya itu sebenarnya tidak layak jalan," jelasnya.

Katanya, pihak kepolisian terus berusaha untuk mengungkap kasus ini. Tim penyidik khusus sudah diturunkan.

Diberitakan, Irene menumpang di sepeda motor Suzuki bernomor polisi DB 6234 CE yang dikendarai RS, warga Winangun Satu. Irene adalah warga  Paal Dua, Kota Manado sekaligus lulusan SMKN 1 Manado.

Curahan Hati Kakak

Marsel Soenarno (38) kakak Irene mencurahkan isi hatinya di detik-detik perpisahannya dengan adiknya tercinta.

"Jujur saya sangat sedih dan kehilangan adik tercinta karena kejadian ini terasa begitu cepat dan tak terduga. Apalagi Irene Itu tidak pernah melawan sama kakak-kakaknya," kata Marsel.

Irene adalah anak bungsu dari enam bersaudara.

Dia mengatakan kalau ia sudah berusaha mencari pelaku yang menabrak adiknya itu.

Tetapi tidak ada hasilnya, ia hanya berserah kepada Tuhan

"Saya berharap penabrak cepat ditemukan polisi dan diproses sesuai dengan perbuatannya," jelasnya

Da mengatakan waktu di rumah sakit, tas dompet dan handphone Irene hilang.

"Sampai kami belum mengetahui siapa yang mengambil barang-barang Irene. Padahal di dalam dompet ada KTP," katanya.

Jenazah Irene akan dimakamkan di pekuburan Pinaesaan Paal 2, Manado.

Firasat Sang ibu

Nova Soenarno, ibu Irene mengaku sempat heran saat acara penamatan pada Senin siang. Saat penyerahan bunga, Irene terus menciumnya.

"Saya merasa bahagia tetapi heran dengan ciuman yang sudah kebanyakan, diberikan Iren dalam penamatan kemarin sebelum ke Megamas. Selain itu tidak punya firasat yang lain, bahwa akan ada kejadian seperti ini,"ucap Nova.

Irene dikenal dengan anak yang baik dan dengar-dengaran, dan aktif dalam keanggotaan sebagai pemuda GMIM.

"Pemakaman rencananya besok, karena sekarang masih menunggu ayahnya dari Gorontalo," tambah ibunya.

Pesan Ayah ke Irene

Ayah Irene, Edi Sunarno (63), mengatakan hanya mendengar kabar meninggalnya Irene tak pada Selasa (14/5/2019) pukul 00.30, Wita,

"Terakhir bertemu Irene, waktu 40 hari meninggalnya omanta, tanggal 23 April lalu," ucap Edi.

"Terakhir kami bertemu saya sempat berpesan, Irene jaga diri baik - baik," tambahnya

 Sosok Korban di Sekolah

Guru Agama Kristen SMK Negeri 1 Manado, Zaldy Yudi Tawaang, (48) mengakatan korban dikenal baik di kelas, kritis, sopan disiplin atau dengar-dengaran. Irene rajin buat tugas dan selalu hadir di kelas.

"Sayang sekali padahal sudah punya rencana yang besar, mau lanjut kuliah tapi kehendak lain terjadi, sudah dipanggil Tuhan," katanya

Zaldy menjelaskan bahwa pihak sekolah atau dari Kepala sekolah sudah melarang konvoi tersebut. Mereka berulang kali mengingatkan kalau sudah lulus agar tak coret-coretan baju.

"Sebelum pulang mereka pamitan ke orang tua Rivaldi ini. Tetapi itulah yang terjadi mereka berada di waktu dan tempat yang tidak tepat," katanya.

Katanya, pihak sekolah sudah meminta siswa agar menyimpan seragam atau  diberikan kepada adik-adik yang akan masuk SMK. 

"Kami berharap pelaku bisa secepatnya ditangkap, atau bisa menyadari perbuatannya dan menyerahkan diri," katanya

BACA JUGA TERPOPULER

Baca: UPDATE Dicari TNI & Polri, Prada DP Terciduk Saat Menyamar hingga Duduk Santai Di dekat Rumah Korban

Baca: Berikut 10 Figur Berkembang Bakal Calon Wali Kota Manado, Siapa saja Mereka?

Baca: Steve Emmanuel Terancam Vonis Mati, Inilah Kisah Permintaan Terakhir Terpidana Mati Paling Fenomenal

Baca: Pejabat Bangun ‘Dinasti Politik’: Begini Cecita Gubernur Sulut dan Bupati Boltim

Baca: Seorang Mahasiswa Bunuh Orangtua dengan Sirup Bersianida, Dua Adiknya pun Jadi Korban

Baca: 8 Kakak-Adik ini Kompak Nyaleg, Bagaimana Nasib Mereka? Ada yang Kompak Gagal

Jangan Lupa Subscribe Channel Youtube tribunmanadoTV

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved