Pilpres 2019
(VIDEO), Tukang Ojek Online Lolos Jadi Anggota DPRD, Dibalik Kesuksesannya Ada Kisah Ini
Namun menurut Erwin, sang ibundalah yang awalnya memberikan semangat kepadanya
TRIBUNMANADO.CO.ID - Erwin Siahaan, seorang pengemudi ojek online ini, menjadi wakil rakyat Medan.
Pasca ditetapkanya Rekapitulasi Suara Tingkat Kota Medan, Erwin berhasil mendapatkan kursi DPRD Kota Medan dari Dapil Medan V, yaitu Medan Johor, Medan Maimun, Medan Polonia, Medan Tuntungan, Medan Sunggal dan Selayang.
Kepada Tribun/www.tribun/medan.com, warga Jalan Pintu Air Kota Medan ini menuturkan pengalamannya selama terjun ke kancah perpolitikan untuk pertama kali.
Erwin mengaku awalnya ia tak memiliki isi kocek yang cukup untuk membiayai kampanyenya.
Baginya modal keberanianlah yang paling utama.
"Sejak Januari aku tak punya uang, bang. Aku hanya berprofesi sebagai tukang ojek online (ojol) dan sudah lama resign dari pekerjaan lamaku," katanya, Minggu (12/5/2019).
Namun menurut Erwin, sang ibundalah yang awalnya memberikan semangat. Pada suatu malam, sang ibunda membawakan makanan favoritnya sambil menanyakan tekadnya menjadi Caleg.
"Saat itu aku baru pulang narik, mamakku membawa ayam gulai kesukaanku. Ia mengatakan padaku, oh amang bila memang ini jalanmu menjadi caleg, percayalah Tuhan akan membantumu kemudian aku diberkatinya," katanya.
Namun siapa sangka? Tak lama dari peristiwa itu, ibunda Erwin meninggal dunia.
"Beberapa hari setelah itu bang, ibuku meninggal. Beliau menghembuskan nafas terakhirnya di tanganku ketika kami berdua di dalam becak. Tiba-tiba dingin tubuhnya," katanya.
Setelah peristiwa duka itu, Erwin mengatakan, ia bersama adik dan kakaknya mendapatkan dana dari asuransi sang ibunda.
"Kami mendapatkan uang asuransi dan kami bagi empat. Aku mendapatkan Rp 23 juta. Uang ini kugunakan sebagian untuk prosesi pemakaman mamakku, dan sisanya aku pakai untuk dana kampanye selama beberapa bulan ini," ucapnya.
Pernah Caleg, Pengakuan Dosen Posting People Power yang Ditangkap Polisi, Kasus Ujaran Kebencian
Tak hanya itu, Erwin mengatakan ia juga menggunakan dana yang didapatkannya dari Jaminan Hari Tua (JHT) dari perusahaan tempat ia bekerja dahulu.
Erwin mengatakan, awalnya keluarganya tak setuju dengan keputusannya memakai uang tersebut untuk biaya kampanye. Ia kerpa mendapatkan penolakan dan kata-kata sinis dari para saudaranya.