Mitos atau Fakta Plastik pada Makanan Penyebab Kerusakan Hati Hingga Ginjal?Ini Penjelasannya
Dalam kondisi berlebihan, zat kimia ini dapat menyebabkan berbagai penyakit seperti merusak saluran pencernaan, hati, dan ginjal.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Penggunaan plastik sebagai wadah makanan diketahui dapat merusak hati, pencernaan hingga ginjal.
Wadah makanan yang mengandung plastik sudah menjadi hal biasa dan sangat sering kita jumpai. Tapi apakah benar, mitos mengenai wadah plastik?
Padahal ada beberapa poin fakta yang harus ditelusuri dari mitos tersebut. Yuk cari tahu!
FAKTA:
Bahan paling berbahaya dari peranti dapur berbahan plastik, menurut para ilmuwan, adalah bisphenol-A (BPA), yaitu zat yang punya sifat mirip hormon estrogen dan bisa mengganggu sistem kelenjar endokrin.
Biasanya berada di dalam botol minuman olahraga yang bisa dipakai berulang-ulang.
Dalam kondisi berlebihan, zat kimia ini dapat menyebabkan berbagai penyakit seperti merusak saluran pencernaan, hati, dan ginjal.
Di pasaran, Anda akan sering menemukan arti dari simbol-simbol mengenai berbagai produk plastik. Berikut berbagai jenis kandungan kimia dalam plastik.
Baca: Ganjar Pranowo Pilih Bungkam saat Berada di KPK, ‘’Nanti saja ya’’
PETE atau PET (polyethylene terephthalate), biasa dipakai untuk botol plastik yang jernih dan transparan seperti botol air mineral.
Direkomendasikan hanya untuk sekali pakai. Jangan dituangi air hangat apalagi panas.
HDPE (high density polyethylene), biasa dipakai untuk botol susu yang berwarna putih.
Botol ini direkomendasikan hanya untuk sekali pemakaian.
PVC (polyvinyl chloride) adalah plastik yang paling sulit di daur ulang dan biasa ditemukan pada plastik pembungkus (cling wrap).
Kandungan dari PVC yang terdapat pada plastik dapat bocor dan masuk ke makanan bila dipanaskan.
LDPE (low density polyethylene) biasa dipakai untuk tempat makanan seperti Tupperware dan botol-botol yang lunak.
Bahan ini dapat didaur ulang dan bisa dibilang tidak dapat dihancurkan tetapi tetap baik untuk tempat makanan.
PP (polypropylene) adalah pilihan terbaik untuk bahan plastik terutama yang berhubungan dengan makanan dan minuman. Karakteristiknya transparan dan tidak bening.
Baca: Tanggapi Isu Koalisi 02 Sudah Lama Pecah, Andre Rosiade Sindir Sosok Banci Katakan Putus Tanggal 22
Cari simbol ini bila membeli barang berbahan plastik.
PS (polystyrene) biasa dipakai sebagai bahan tempat makan styrofoam.
Bahan polystyrene bisa membocorkan bahan styrene ke dalam makanan.
Bahan ini berbahaya untuk otak dan sistem syaraf.
PC (polycarbonate) bisa didapatkan di tempat makanan dan minuman seperti botol minum olahraga.
Polycarbonate bisa mengeluarkan bahan utamanya yaitu Bisphenol-A ke dalam makanan dan minuman yang berpotensi merusak sistem hormon. Hindari bahan plastik ini.
********
Berita Populer:
Baca: Jenderal Andika Perkasa: Memproses Letkol Lebih Penting, Daripada Laporkan Rizal Ramli ke Polisi
Baca: Bunuh dan Mutilasi PSK, Kakek 64 Tahun Masak Potongan Tubuh Korban sebelum Dibekukan
Baca: Selain Bermanfaat Untuk Kesehatan, Buah Melon Juga Enak Dijadikan Salad dan Es Buah
Baca: MIRIS - Ternyata Sang Ibu Bantu Suami Perkosa Dua Anak Kandungnya, Sampai Beri Pil KB Agar Tak Hamil
Baca: Ini Dia Calon Anggota Dewan Termuda di Manado, Maju Karena Nazar, Tumbangkan 3 Ketua Partai
Artikel ini telah tayang di bangkapos.com http://bangka.tribunnews.com/2019/05/01/plastik-pada-makanan-penyeyab-kerusakan-hati-hingga-ginjal-mitos-atau-fakta.