Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

News

Sudah 554 Anggota KPPS Meninggal, Begini Debat Adian Napitupulu dengan Dr. Ani Hasibuan, Panas!

Di awal penjelasan dr. Ani merasa beban kerja yang diemban petugas KPPS tidak memiliki kelebihan yang berarti.

Editor:
Tribun Medan
Debat Panas Adian Napitupulu dengan Dr. Ani Hasibuan 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Dokter Spesialis Syaraf Ani Hasibuan tidak sepakat apabila kematian 554 petugas Kelompok Petugas Pemungutan Suara (KPPS) disebut karena kelelahan.

Ia justru mengkritisi Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang terkesan lalai dalam mencari orang yang bertugas, dengan tidak memastikan mereka dalam kondisi sehat.

Pernyataan tersebut disampaikan saat menjadi narasumber di acara Catatan Demokrasi Kita TV One, Selasa (7/5/2019).

Di awal penjelasan dr. Ani merasa beban kerja yang diemban petugas KPPS tidak memiliki kelebihan yang berarti.

Bahkan dia sempat membandingkan dengan tugas seorang dokter spesialis yang beban kerjanya lebih berat.

“Kalau kita bicara fisiologi, kelelahan itu kan kaitannya dengan fisik. Orang beraktifitas dia pakai gula, metabolisme. Kalau dia capek, hipoglikemia, dia lapar. Kalau enggak, dia hipoksia, dia ngantuk. Orang capek itu, dia ngantuk dan lapar. Kalau dipaksa, dia pingsan, yah mati dong.

“Dan saya lihat beban kerja, itu beban kerjanya saya nggak melihat ada fisik yang sangat capek. Justru yang lebih capek itu dokter yang lain ambil spesialis mas. Kerja 3 hari 3 malam, itu nggak ada yang mati. Adanya makin gendut. KPPS ada 7 orang, bisa bergantian,” ucapnya.

Wanita itu juga menambahkan bahwa selama 22 tahun berprofesi sebagai dokter, dirinya tidak pernah dirinya menemukan kasus kematian yang disebabkan karena kelelahan.

Baca: VIRAL VIDEO Pria Tua Menangis Ditilang Sat Lantas Polres Minsel: Tolong Tuhan, Kita Nyanda Ada Beras

Baca: Sekeluarga Kompak Nyaleg, Semuanya Diprediksi Gagal, Siapa Saja Mereka, Simak Data Ini

Baca: Heboh Setan Gundul Andi Arief Kepada Prabowo, BPN Akhirnya Ungkap Sosok Klaim Kemenangan

“Kalau ada gangguan jantung di awal, kemudian dia bekerja, fisik diforsir, kemudian sakit jantungnya dipicu. Berarti itu karena sakit jantungnya dong, bukan karena kelelahan.”

Menurut dokter, kematian sebanyak 554 orang itu merupakan kelalaian dari pihak KPU yang tidak mempersiapkan orang-orang yang tepat.

“Saya tanya sama mereka, bagaimana daftar jadi anggota KPPS. Mereka jawab, ‘pergi aja ke puskesmas, minta surat keterangan sehat.’ Diperiksa nggak? ‘Nggak ada’.”

“Menurut saya itu kelalaian. Udah tau beban kerja banyak, kok orangnya nggak disiapin? Siapin dong. Udah tau beban kerjanya banyak, kok orang 60 tahun masih diterima aja. Mungkin nggak orang 60 tahun bekerja 3 kali 24 jam sehari?”

“Saya nggak ada urusan dengan politik. Tapi saya minta ini rakyat kita. KPU harus tanggung jawab urus nih yang meninggal, kenapa, ada apa?”

“Saya minta ini diteliti. Bila perlu otopsi. Banyak dokter kita yang pintar.”

Sementara itu, Politisi PDI Perjuangan Adian Napitupulu menyampaikan ketidaksetujuannya terhadap penjelasan dokter.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved